|皇帝的死亡哨声 |bab - 1 |

2.8K 183 36
                                    

Kingdom Of Emperor Wei.

Kerajaan yang saat ini di duduki oleh, Kaisar Wei. Adalah kerajaan yang paling berkuasa. Kaisar itu terkenal dengan Sekte sesatnya yang menakutkan. Tidak banyak, pihak lain menginginkan kehancurannya.

Meski telah banyak mengalami peperangan, Kerjaan itu masih berdiri dengan kokoh. Tidak runtuh atau roboh, bahkan di makan usia sekalipun.

Hujan dan badai, tidak bisa merobohkan satu runtuhan kecil dari setiap pondasi.

Di dalam istana megah milik kaisar terdapat 50 kamar pribadi milik para selir, 120 tempat latihan, danau khusus teratai/lotus.

Jauh dari kemegahan dan kemewahan sudut ruangan istana terdapat ruangan lain yang hangat dan juga nyaman.

Tempat itu begitu sederhana dan juga menyenangkan. Gemericik air terjun begitu kontras dengan keindahan dan kesederhanaan dalam ruangan.

Banyak dari para Selir yang iri dengan sosok penghuni kamar itu, karna keindahan kamar itu sangat tidak cocok dengan sang pemilik.

Begitulah pemikiran mereka.

Banyak dari mereka yang salah langkah dan berakhir dengan kematian. Karna mereka mencoba untuk mengusir sang pemilik kamar dengan cara licik, namun tak pernah berhasil.

Alih-alih, bukan sang pemilik kamar yang pergi. Malah mereka lenyap tanpa sisa karna ulah sang kaisar.

Ruangan yang satu itu memang cukup indah dan juga unik, di samping ruangan itu terdapat air terjun alami yang sangat cantik.

Beberapa pohon bunga Sakura tumbuh dengan cantik di halaman belakang tempat itu.

Harum bau dupa khas kayu cendana tak pernah habis dari tempat itu. Bunyi suara petikan Guqin yang halus selalu terdengar dari dalam.

Dan tentu saja, hal itu mampu membuat beberapa pelayan di tempat khusus itu terpikat.

Bukan hanya dengan alunan Guqin, namun juga terhadap sang pemain dari Guqin tersebut.

Sosok pria lemah lembut dan juga cantik. Tutur kata yang sopan dan juga anggun.

Senyuman yanh cantik dan sorota mata yang teduh.

Namun semua keindahan itu sudah menjadi milik seseorang.

Seseorang yang saat ini tengah mereka tunggu kedatangan nya.

Tap,, tap,, tap.

Derap langlah kaki membuat pria cantik itu menoleh kearah pintu.

"Tuan Kecil, tuan besar akan tiba. Beliau ingin anda menyambut nya di depan gerbang istana. "

Pria cantik yang di panggil tuan kecil menggeleng kecil.

" Katakan pada nya jika Para Selir dan Permaisuri telah berada di barisan paling depan. "

Sang pelayan mengangguk.

" Ucapan Tuan Kecil akan saya sampai kan. Wen Ning undur diri Tuan."

Pria kecil itu mengangguk.

Pelayan itu membungkuk dan bergegas keluar dari dalam jingsing milik Selir utama sang Kaisar Wei.

Sang pria cantik pun kembali pada kegiatan awal yang tertunda. Sunggingan senyuman kecil muncul di bibir nya.

Sesungguhnya ia ingin berada di tempat yang di inginkan Kaisar Wei. Namun, tentu saja dia sadar akan posisi nya.

Dia tak ingin serakah, Kaisar bukan hanya milik nya. Biarkan kali ini Kaisar muda itu menemui Selir - selir nya yang dulu.

Mari tinggal kan pria kecil milik kaisar dan lihat di aula utama.

Sang Kaisar muda telah sampai dengan senyuman yang hilang dari bibirnya, saat dia tidak menemukan Orang yang dia inginkan berada di barisan para Selir.

"WEN NING."panggil nya dengan suara dingin.

Wen Ning sang pelayan pribadi Pria Cantik nya pun berlari kearah nya dengan raut wajah takut.

"Apa kau tidak menyampaikan berita kedatangan ku?. "

" Ss-saya sudah mengatakannya, Kaisar Wei. Namun, Tuan Kecil menolak. Beliau bilang Ss-selir anda telah berăda di barisan paling dep...

Duak!.

"Wen Ning, apa pesanku padamu?. "

" Tuan ingin, Tuan kecil menyambut anda di sini Tuan."

"Lalu mengapa kamu membawakan pesan lain. "

" Beliau yang meminta nya. "

Sang Kaisar siap menarik pedang kesayangan nya dari sarung nya. Namun suara merdu milik seorang pria kesayangan nya membuat gerakan nya terhenti.

" Mengapa harus membuat keributan Kaisar Wei, hamba Lan Wangji menghadap kaisar. " ucap Wangji sambil memberi hormat.

Senyuman kaisar Wei melebar, dia menarik tangan mungil Lan Wangji dan mengecup punggung tangan nya.

" Jika kamu datang tepat waktu, Kaisar ini juga tidak akan membuat keributan. "

" Maaf kan Hamba karna tidak datang tepat waktu. "

" Bukan masalah, sekarang kamu ada di sini. Aku senang..... A-yao bawakan hadiah untuk Lan Zhan dan berikan hadiah lain nya untuk selir ku yang lain. Dan jangan lupa, persiapkan pesta untuk kemenangan kita. "

Setelah mengatakan itu Kaisar Wei menuntun selir utama nya masuk kedalam istana dan berjalan kearah Jingsing pribadi milik mereka.

Tatapan beberapa Selir berubah masam.

Mereka telah berdandan dengan cantik, namun kaisar enggan menatap kearah mereka.

"Si Wangji ini semakin lama semakin berani. ".. A - Qing.

" Kamu benar, dia semakin ingin menguasai kaisar untuk diri nya sendiri. "... Mian-Mian.

" Kita harus berbicara pada nya agar mau menutup mulut nya supaya tidak mengatakan pada kaisar kalau kita melakukan sesuatu pada nya. "







///////////////////////////////////////////////////////
Tbchhhh......

Wooooooo entahlah mengapa jadi bikin cerita XianWang gini.

Padahal We sendiri gak suka baca tentang kisah-kisah Kaisar gini. Semoga kalian semua suka.

Ok ini usahain up setiap hari, dan sampai jumpa.

Jangan lupa Follow Wattpad Riza. Biar semangat up nya.

[XianWang] Emperor Death Whistle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang