Akhir dari semuanya

4.7K 396 52
                                    

Alur Ceritanya maju mundur kaya syahrini!

.

.

.

Angin berhembus agak kencang meniup helaian rambut dua laki-laki yang saling tatap menatap.

Kedua raut wajah itu sangat berbeda, satu dengan wajah frustasi dan satu dengan wajah yang tak bisa di baca.

Semua seakan sunyi di antara mereka.

"Zra"

"Gua tau gua salah fal"

"Iya emang lu salah sih"

"Maaf"

"Gua gak ada maksut buat nganggep lo iwan, iwan adalah iwan dan elu adalah lu. Kalian orang yang beda gua sadar"

Izra menatap naufal lalu melirik ke arah kiri seolah ia merasa sangat tertekan mengatakan hal ini.

"Gua emang sayang iwan tapi sayang seginif gak bisa di jelasin, gua nyaman dan semakin hari semakin gua sadar kalo gua beda dari orang kebanyakan"

"Gua gak tau kenapa jatuh cinta sama Ikhwan bukan sama Akhwat dan ini bukan kemauan gua fal, gua kira cabut dari Jogja dan mulai hidup baru gua bisa lupain semuanya dan hidup normal tapi gua malah jadi nyaman sama lu"

Perkataan izra suksea membuat naufal bungkam, kosa kata terpanjang yang pernah izra ucapin selain lirikan tajem dan sentilan yang ia berikan kepada naufa.

Naufal terdiam seribu bahasa begitupun izra.

"Lu udah tau semua kan fal, gak ada yang perlu gua jelasin lagi. Kalo gitu gua balik dulu" Kata izra lalu berjalan pergi.

Bukan kemuan izra buat akhirnya jujur di saat gak tepat gini, izra paham kalo dirinya akhirnya jatuh dalam kehidupan seorang wibu bernama Naufal, ia akhirnya tahu bahwa ia mencintai naufal.

Semakin izra nyangkal semakin izra sadar, Naufal yang selama ini izra butuh namun gak semua harus berjalan sama semuanya.

"Sini dulu" Kata naufal memberhentikan langkah izra dan menarik lengan izra.

Naufal membawa izra ke makam iwan, disana mereka berdiri berdua. Naufal melirik izra dan berdeham pelan seolah menetralkan keadaan.

"Asalamuallaikum iwan izranya buat gua ya!! Sebelumnya nih gua mau ngucapin makasih udah mau ngejaga beban modelan izra, mana dia dulu bandel banget sebandel anak punk. Gua bersyukur deh dapet ampasan izra yang udah beneran dikit" Kata naufal melirik izra yang tengah menatapnya bingung.

"Wan... Gua minta izin buat nemenin izra ya, gua pernah denger kata bahwa setiap pertemuan adalah takdir dan gua ketemu sama izra pasti takdir. Gua mau nemenin Izra gua mau liat izra sama mimpinya, izra punya kenangan sama lu dan itu hal yang akan gua maklumin selama gua selama izra, kedepannya izra bakal punya kenangan sama gua. Jadi wan.... Gua mau minta restu buat terus di sisi izra gua harap lu mau restuin ya"

Kata kata naufal sangat lugas seolah ia mengungkapkan isi hatinya, izra hanya terpaku mendengarnya dan menatap naufal dengan pandangan ragu.

GUS IZRA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang