Awalan dan Si bocah Aneh

7.3K 600 40
                                    

Kisah ini di mulai saat Naufal dengan bodohnya bilang..

"Zra?" Tanya naufal saat melihat Revan tengah menangis di pelukan mamahnya.

"Hm?" Jawab Izra lalu menatap naufal.

"Kira-kira homo nular gak sih?"

"Gak tau"

"Kalo menurut gua sih nular zra"

"Kenapa gitu?" Tanya izra lalu menaikan alisnya.

"Soal gua demen sama lu" Jawab naufal dengan wajah usil.

"Bercanda zra jangan serius-serius itu muka singkron dikit"

Izra melirik naufal dingin lalu mendengus pelan "tolol" Ucap Izra lalu meninggalkan naufal yang berwajah asam.

"CANDA SI ZRA GUA MASIH DEMEN CEWEK"

Yeah itulah asal mula dimana pengakuan tak di sengaja terjadi, namun kisah aslinya berbeda jika di kisahkan dari sudut pandang Izra.

Dan seperti inilah cerita dari seorang Izra dalam memerankan kisah hidup yang menurutnya merepotkan.

.

.

.

Terlahir menjadi Seorang gus jelas bukan keinginan Izra. Di hormatin, Harus taat, harus soleh, Jaga prilaku dan semacamnya ngebuat Izra muak.

Dia bener-bener enggan untuk menjadi seorang Gus.

Pilihan hidupnya hanya ingin bebas bukan di hormati apalagi di sanjung.

Semua orang tau izra salah satu Gus yang cerdas bahkan bisa menghafal Al-Qur'an dalam 5 nada saat usia 13 tahun. Seperti nada Muhammad Taha, Muzamil Hasbalah dll.

Jadi gak heran santri maupun di luar Santri merasa tersanjung dan ingin berdekatan.

Tapi gak buat izra.

Izra merasa risih dengan tatapan Kagum seolah izra adalah 'Istimewah'

Sampai ia menginjak kakinya di SMP ada kejadian yang ngebuat ia berubah, perubahan besar yang entah harus ia syukuri atau ia tangisi.

Dan akhirnya izra milih buat menetap di tengah-tengah dan pergi memulai kehidupan baru tanpa sematan Gus.

Dia cuman seorang siswa SMA biasa yang akhirnya mempunyai kehidupan normal tanpa harus banyak-banyak membahas agama.

Dan disinilah Izra tengah mengikuti kegiatan yang di Sebut MOS.

duduk di lapangan dengan pakaian aneh-aneh, lalu di suruh Ini dan itu sama OSIS.

Bebas sih tapi capek juga di jadiin kacung sama osis yang merasa dewa.

Andai dunia gak punya hukum Senioritas pasti udah Izra Bantai satu-satu osis yang dari tadi ngerjaiin dia.

"IZRAIL KHAIZURAN YASIR" teriak salah satu osis.

"SIAPA YANG NAMANYA IZRAIL. MAJU SINI PUNYA MULUT BUKANNYA NYAUT" teriak osis lainnya membuat izra menghelang nafas sabar.

Dengan enggan izra berdiri dari dudukannya.

"Saya? Ada yang bisa saya lakuin kak?" Kata izra dengan nada datar serta wajah yang kalem.

Tatapan matanya tersirat rasa enggan terhadap osis di depannya ini.

"Nama mu izra?" Tanya osis itu.

"Jelas di name tag saya namanya izra kak, bisa baca kan kak?"

"Nyolot ya lo di bilangin" Kata salah satu osis.

Tanpa basa-basi izra kembali di tempat mengabaikan seruan osis. Ini orang-orang di jakarta pada merasa tinggi semua kayanya.

GUS IZRA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang