Chapter 3. Night Ride

4.3K 526 58
                                    


...

"Res, Lo gila!." Teriak Megan pada Ares.

"Sumpah Res, Kenapa lo gak bilang ke kita! Kita teman lo Res!." Lanjut pemuda bernama lengkap Megan Anggara itu.

"Gue setuju sama Megan, Res lo bener-bener gak mikir resikonya apa pas lo datang kesana sendirian?!." Tanya Ardhan.

"Gue gak apa-apa, intinya gue menang dan mereka gak bakal lagi ganggu Calderioz." Jawab Ares.

Kondisi ketua Calderioz itu bisa dikatakan tidak terlalu buruk, hanya luka kecil didahi dan lebam disudut bibirnya.

"Tapi Res, gue gak membenarkan tindakan lo ini. Mungkin sekarang lo beruntung karena keadaan lo baik-baik aja. Tapi kalau lo tetap bertindak sendiri kaya gini terus, lo bisa bahaya Res!." Kata Laskar dengan marah.

Tidak hanya Laskar, tapi teman-teman Ares yang lain pun juga merasakan hal yang sama. Mereka marah sekaligus khawatir dengan keadaan keselamatan pemimpin mereka itu.

"Res... Ingat lo punya kita, lo punya Calderioz. Jadi gue mohon sama lo untuk gak bertindak sendiri! Kita satu tim kan Res?!." Kata Aiden.

Ares menghela nafas panjang. "Gue minta maaf karena gue gak ngasih tau kalian dan malah memilih untuk menyelesaikan semuanya sendirian. Gue minta maaf kalau gue terkesan egois, gue cuma gak mau kalian..."

"Gak mau kami kenapa-kenapa, kan Res?. Kita tau Res, lo perduli sama keselamatan anak-anak Calderioz. Tapi pernah gak sih lo mikir keselamatan diri lo sendiri?! Itu juga gak kalah penting Res!." Ucap Moreo, yang memotong kalimat Ares.

"Kita semua tau Res, lo rela ngelakuin apa aja demi keselamatan anak-anak Calderioz. Karena bagi lo Calderioz bukan sekedar kumpulan anak-anak motor tapi Keluarga lo! Lo bisa ngelindungin Calderioz dengan kemampuan lo sendiri! tapi kalau terjadi sesuatu yang buruk sama lo? Calderioz hancur Res!."

"Lo teman gue Res, lo udah gue anggap sebagai keluarga gue sendiri. Lo bisa ngandalin kita semua Res, gue gak mau kehilangan teman sekaligus keluarga gue!." Lanjut Moreo.

Pemuda dengan rambut ikal itu terlihat sangat emosional. Bahkan mata pemuda itu terlihat merah dan berkaca-kaca.

Megan mendekati Moreo dan menepuk punggung temannya itu. "Semoga setelah ini, lo dengerin kita Res." Ucap Megan.

Ares menatap satu persatu mata temannya itu lalu menunduk. "Gue minta maaf. Maafin gue karena gak mikirin perasaan kalian semua. Maafin gue karena gak pernah mikirin keselamatan gue sendiri. Kedepannya gue bakal intropeksi diri. Makasih karena jadi teman sekaligus keluarga buat gue." Jawabnya, Ares mengaku salah.

"Res..." Panggil Moreo.

Ares mangangkat kepalanya dan menatap kelima sahabatnya itu. "Gue juga minta maaf, karena udah marah-marah sama lo,"

"Gue juga, minta maaf Res!."

"Gue juga, Res!."

"Gue ama Aiden bakal maafin lo, kalo lo dengerin apa kata-kata kita barusan." Kata Megan, yang mendapat anggukkan oleh Ares.

Keenam sahabat itu akhirnya berpelukan, suasana yang awalnya sangat tegang kini perlahan-lahan mencair.

"Hubungin anak-anak Den, malam ini kita Night Ride keliling kota!" Kata Ares, yang mendapat teriakan keras tanda setuju dari teman-teman.

"Start jam berapa Res?" Tanya Aiden.

"Jam delapan, kaya biasa." Jawab Ares.

Ardhan berhenti tertawa karena mengingat sesuatu. "Anjir! Jaket gue!." Teriaknya.

DILANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang