[AC] Wedding party.

957 66 2
                                    

Arezzo & Camillo.

Camillo sangat pusing melihat mama nya yang sibuk kesana-kemari berjalan bagaikan setrika tiada henti hanya baju mencari baju yang sudah disiapkan nya beberapa waktu lalu.

"Haduh punya anak satu bukan nya siap siap malah main ponsel!"

Nahkan, kena aja padahal lagi diam.

"KAMU TUH DIBILANGIN MALAH TETAP AJA MAIN HP."

Mari ucapkan MAMPUS kepada telinga seorang Camillo.

"Aduh mama maaf! Iya iya ini aku siap siap, btw Tupperware mama hilang satu!!"

Setelah itu Camillo langsung berlari sekuat tenaga menghindari ajal yang bisa saja menerpanya via sendal emak:)

Nyonya Emiliane tersenyum melihat putranya yang sudah siap dengan pakaian formalnya.

"Nah gitu kek daritadi, ayo cepat itu supir udah nunggu kamu daritadi yang ganti bajunya lama banget ngalah ngalahin perawan muda."

Camillo hanya bisa berteriak didalam hatinya, rasa ingin ngambek sangat besar namun harus ditahan.

Keduanya pun diantar oleh supir pribadi keluarga Emiliane menuju ke pernikahan yang sudah sedari tadi dimulai.

Sesampainya disana nyonya Emiliane tergesa-gesa menarik rok dressnya yang panjang ke atas sembari berlari dengan heels.

Camillo dibelakang hanya diam mengikuti sang ibu sembari berwaspada bila sang ibu tersandung.

Akhirnya setelah berlari menggunakan heels yang tentunya sangat melelahkan, nyonya Emiliane dan Camillo sampai pada tempat yang sudah disediakan khusus untuk mereka.

Camillo yang baru saja mendaratkan bokongnya pada kursi secara tak sengaja menatap seorang pemuda dengan garis rahang tegas yang terlihat begitu menawan dengan meminum secangkir air putih.

"Siapa dia?" batin Camillo bertanya-tanya.

Acara pernikahan yang telah berlangsung begitu mengasyikkan, dan sekarang tiba saatnya untuk adegan melempar bunga pengantin.

Dipercaya, barang siapa yang berhasil menangkap bunga itu maka dialah yang akan selanjutnya menikah.

Camillo sedikit kesal, ia tak berniat untuk ikut bergabung dengan para wanita dan submissive untuk berperang mendapatkan bunga itu namun nyonya Emiliane memaksanya untuk ikut.

Mau tak mau, daripada dianggap anak durhaka yasudahlah, Camillo turuti saja.

Pembawa acara sudah mulai menghitung, memberikan aba-aba kepada siapa saja yang menginginkan bunga itu.

1

2

3

Bunga itu terlempar, Camillo hanya diam memandangi kemana arah bunga itu jatuh.

Tunggu..

Bunga itu..

BUNGA ITU JATUH DI TANGAN CAMILLO.

Namun belum menyentuh tangannya, seseorang menerjang Camillo hingga keduanya terjatuh.

Camillo membuka matanya, itu pemuda tadi, kini tangan mereka berdua sama-sama memegang bunga yang sama.

Untuk beberapa saat keduanya terpaku saling memandang dan menyelami tatapan satu dengan yang lain.

Hingga akhirnya pemuda itu berdiri dan mengulurkan tangannya.

"Sorry, gua Arezzo."

Sembari menepuk-nepuk jasnya, Camillo menerima uluran tangan itu dan membalas ucapan Arezzo, "gapapa, gua Camillo."

Arezzo tersenyum, ia menyelipkan rambut Camillo yang sedikit panjang kebelakang telinganya kemudian ia mendekati telinga Camillo.

"Whatever i say in future, just say yes." bisiknya pada Camillo.

"Tampaknya akan ada pernikahan dalam waktu dekat." ujar nyonya Emiliane yang diangguki sang pengantin.

"Jadi ayah sama papa saling jatuh cinta setelah itu?" tanya seorang bocah lelaki berusia 6 tahun.

Camillo mengangguk, ia mengusap surai anak itu, "ayah kamu setelah kejadian itu datangi rumah papa terus bilang ke nenekmu katanya dia mau jadiin papa tuh pendamping hidupnya, terus entah bagaimana caranya eh nenekmu mau."

Bocah lelaki itu mengangguk dan mengucak matanya, Camillo menaikkan selimut dan mengecup kening sang anak.

"Good night honey."

Camillo keluar, ia tersenyum mendapati Arezzo yang sudah menunggunya.

"Let's go babe." ujar Arezzo sembari mengecup punggung tangan Camillo.

Tak pernah ada pada bayangan Camillo untuk menikah dengan seseorang yang ia temui pada pernikahan orang lain.

Beruntungnya ia karena Arezzo merupakan suami yang baik, romantis, dan pekerja keras.

Mereka tidak jatuh cinta, mereka saling jatuh cinta.

You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story, baby, just say, "Yes"
– Taylor Swift.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sunflower (Sunghoon Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang