Pacar Rahasia

51 6 3
                                    

Bagaimana rasanya ketika kamu menjalin hubungan yang berjalan selama 3 tahun, namun di rahasiakan dari semua orang.

Itulah yang di alami Risa Andrea. Ia berpacaran dengan anak laki-laki paling pintar di sekolah, Ciko Efran. Ciko tidak begitu populer, hanya semua orang jelas tau kalau ia adalah seorang anak laki-laki pintar yang selalu menyabet medali emas setiap ada lomba matematika dan sain. Anak laki-laki itu punya masa depan yang jelas, namun terkenal sebagai pembenci wanita. Hal ini lantaran trauma yang ia alami di bangku SMP, dia pernah di eksploitasi oleh guru perempuan di sekolahnya lantaran wajahnya yang juga terbilang tampan. Sejak kejadian itu, Ciko selalu memakai masker ke sekolah sampai ia duduk di bangku SMA.

Lalu bagaimana seorang gadis yang akrab di sapa Rea bisa berpacaran sampai 3 tahun dengan Ciko. Itu sebuah kebetulan atau keberuntungan yang mengejutkan.

Rea juga berasal dari kalangan elit. Kedua orang tuanya merupakan anggota DPR dan dia anak tunggal di keluarganya. Namun didikan orang tuanya adalah tidak membuat Rea manja dan sombong, ia bahkan di sekolahkan di sekolah negeri dan tidak mengalami perlakuan khusus dari para guru.

Rea dan Ciko sudah saling mengenal sejak kecil. Mereka selalu bertemu di acara-acara besar kedua orang tua mereka. Satu anak laki-laki yang memilih mencari tempat sepi untuk tidak terlibat keramaian, satu anak perempuan bersembunyi sembari nyolong makanan prasmanan. Ya! Mereka bertemu di situasi yang selalu sama.

Ciko jarang bicara, ia hanya membiarkan Rea berada di dekatnya karena gadis itu hanya makan dan tak menganggunya. Lambat laun keduanya akrab dengan cara yang aneh. Ketika ada acara besar dan mereka di haruskan hadir. Seseorang akan dengan sengaja mencari seseorang lainnya untuk di ajak sembunyi berdua. Terkadang Rea yang lebih dulu memberi kode telah menemukan tempat sepi, namun terkadar Cikolah yang tanpa sadar melakukan hal itu, seolah sudah jadi kebiasaan.

Namun tiba suatu hari di mana tak ada makanan di tangan Rea, gadis dengan bobot tubuh 70kg itu terlihat sedih. Dan disanalah mereka pertama kali bicara. Atau lebih tepatnya Rea yang memulai pembicaraan.

"Ibu bilang...dia agak malu melihat penampilan ku, aku ternyata benar-benar sudah kelebihan berat badan. Ia tau kebiasaanku yang suka makan dan akhirnya...menyuruhku diet. Ibu menyewa 2 orang wanita untuk membantuku menurunkan berat badan. Dan yang paling menyakitkan adalah mereka menyebutku babi putih di setiap pembicaraan mereka. Rasanya...agak menyakitkan di sini." Rea menunjuk ke arah hatinya.

"...." Ciko yang tiba-tiba jadi pendengar curhat dadakan itu tak tau harus merespon apapun. Ia memilih untuk tetap diam, namun menutup buku bacaan yang selalu ia bawah, hal ini membuktikan kalau anak laki-laki itu menyimak cerita Rea.

"Mereka bilang aku tidak mirip orang tua ku yang terlihat berkelas, aku...tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Tapi setelah di lihat-lihat, ternyata memang ucapan mereka benar. Aku jadi makin malu."

Rea mengambil buku di pangkuan Ciko. Melihat kalau buku itu merupakan buku kumpulan soal dalam bahasa prancis. Ia menuliskan jawaban di pertanyaan yang belum di isi Ciko, sambil kembali bercerita.

"Mereka juga bicara dalam bahasa prancis, tertawa dan mungkin berpikir kalau aku tak mengerti setiap ucapan mereka. Dan kemarin aku agak muak dan akhirnya meminta ibu memecat mereka juga dalam bahasa prancis. Memberikan rekaman kegiatan mereka yang membully ku secara verbal membuat ibu memastikan kalau mereka tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan yang layak lagi. Ibu minta ma'af dan masalah selesai, tapi...aku tetap tidak merasa senang sedikitpun. Menurut mu...kenapa aku merasa seperti itu?"

"...." Pertanyaan itu membuat Ciko menatap Rea dan keduanya saling bertatapan.

"Aku...menyukai mu." Itulah kalimat pertama yang membuat Rea terkejut.

"Aku suka melihat mu makan, aku suka penampilan mu yang sederhana, aku menyukai semuanya. Kamu tidak buruk sama sekali dan kamu bukan babi. Jadi tidak perlu terlalu peduli dengan ucapan orang lain. Hal itu tidak akan membuat mu bahagia."

Ciko mengambil buku di tangan Rea. Tak menunggu respon dari gadis yang masih terkejut itu.

"Aku juga suka pada mu."

"!!!" Ciko menoleh sementara muka Rea memerah.

"Itu...

"Kalau begitu ayo pacaran!"

"Ha?!!!" Ajakan pacaran dari Ciko itu jelas hal yang sama sekali tak terduga. Sebenarnya, Rea ingin menjelaskan kalau ia menyukai sikap Ciko dan menganggap anak laki-laki itu keren. Ia tidak berpikir kalau Ciko malah mengajaknya menjalin hubungan.

Jadi setelah kejadian itu, mereka benar-benar menjalin hubungan yang ambigu.

Kalau biasanya, mereka bertemu diam-diam, sekarang mereka sudah terlihat bersama, Rea mengikuti Ciko dan mengajak anak laki-laki itu makan. Meski itu hanya di lakukan ketika mereka bertemu di luar sekolah, tapi Rea menikmati hubungan ini sampai pada akhir semester sekolah di mana Ciko yang entah kanapa melepas masker di wajahnya dan tersenyum ke arah anak kecil di gerbang sekolah.

Perubahan besar terjadi, banyak gadis mengejar Ciko dan mencari tau tentangnya sampai akhirnya identitas Ciko terbongkar. Ia merupakan anak salah satu petinggi negara dan wajahnya seling muncul di berbagai majalah dengan sebuta Cold Prince. Pangeran dingin yang tidak pernah tersenyum.

Si cold prince ini benci di dekati dan merasa sangat terganggu sampai ia di kelilingi bodyguard untuk menjauhkan orang lain termasuk Rea. Dan saat itulah Rea mulai memikirkan tentang hubungan diam-diam mereka.

Ciko baik, meski masih jarang bicara tapi ia terkadang juga tersenyum dan memulai pembicaraan. Menuruti semua kemauan Rea yang hobi cari tempat makan enak, bahkan rela melepas buku di tangannya demi membawakan semua makanan yang di beli Rea.

Mereka harmonis namun tidak romantis seperti pasangan yang berpacaran pada umumnya. Mereka hanya pernah berpegangan tangan beberapa kali, itupun atas inisiatif Rea. Mereka tidak pernah saling bersandar di pundak ketika menonton film romantis di bioskop. Hanya bertemu di restoran-restoran mewah juga perpustakaan. Bahkan keduanya tidak pernah mengunjungi rumah masing-masing.

Hari terakhir SMA, dimana di adakan pesta ulang tahun Ciko, semua teman sekolah di undang dan di sana di umumkan kalau Ciko akan di jodohkan dengan teman masa kecilnya yang tidak pernah Rea tau. Seorang anak perempuan cantik dengan penampilan elegan, badan bak model dengan senyum menawan.

Itu hanya perkataan yang merupakan candaan di pesta itu, candaan orang dewasa yang di tanggapi dengan tepukan tangan heboh dan pujian pasangan sempurna. Sementara Rea berlahan menghindar dari kerumunan itu.

Ini kedua kalinya ia merasa insecure, setelah dulu di katai babi putih.

Rea pulang dan langsung masuk kamar, mengabaikan panggilan telpon dan kiriman pesan dari Ciko.

Ia melihat pantulan dirinya di cermin. Memang bukan babi putih, tapi tubuhnya yang tergolong pendek itu terlihat benar-benar gemuk. Jadi, kali ini Rea benar-benar memutuskan untuk diet.

Setelah mengirim pesan singkat dan mengatakan kalau akan diet sehat pada Ciko dan meminta anak laki-laki itu bertemu tiga bulan lagi di pesta ulang tahun Rea. Ia berjanji akan menjadi lebih cantik dan pantas berdiri di samping Ciko.

Lalu dimulailah diet 3 bulan itu, mulai dari menu makanan yang di cicil porsi kecil, lalu lompat tali dan lari tiap pagi dan sore hari dan akhirnya bobot yang awalnya 70 itu berubah jadi 45kg. Badan yang dulu mirip gentong, sekarang berubah mungil dan Rea menyukai dirinya sekarang.

Jadilah semuanya terkagum dengan penampilan baru Rea, kecuali satu orang. Ciko tidak muncul di pesta ulang tahunnya, ia bahkan mengabaikan panggilan telpon dan pesan yang dikirim Rea. Rasa bangga akan keberhasilan dietnya itu runtuh ketika di hari yang sama mengetahui fakta bahwa ada acara pertunangan yang di adakan di keluarga Ciko.

Jadi intinya, hubungannya dengan anak laki-laki itu hanya sebatas pacar rahasia yang akan menjadi rahasia selamanya.

Sedih dan merasa kecewa tentu saja di rasakan oleh Rea. Tapi ia tak bisa mengatakan apapun kecuali mengirim ucapan selamat berbahagia untuk terakhir kalinya pada pacar rahasianya itu.

'Selamat berbahagia, terimakasih untuk cinta tersembunyi yang berhasil membuat ku sempat terlena.'

Sad ending version...

Unexpected Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang