Selamat datang:)
Vlerros: Darah campuran (perkawinan antara vampir dengan manusia)
Blerrus: Darah lumpur (tidak ada perkawinan. Vampir yang terlahir dari hubungan gelap)
Clerrous: Darah murni (vampir yang terlahir dari perkawinan antara bangsawan)
Selamat membaca:)
Aku hanya bisa menatap sendu tubuh yang sudah terkapar tak berdaya itu. Kekasihku, pujaan hatiku dia lebih dulu meninggalkanku.
Meninggalkanku dengan memberikan jejak kenangan yang pahit saat perpisahan terakhir kami.
Perjanjian untuk sehidup semati yang dia bilang itu telah sirna dengan kenangan-kenangan manis yang pernah kita lalui bersama.
Memang dia hanya seorang warga, tapi apa salahnya memberontak. Apa salahnya menolak atas hukuman itu. Kenapa dia justru dengan pasrah dengan ukiran senyum manis itu mengatakan bahwa dia siap untuk menjalani detik-detik terakhirnya di dunia.
Tapi seharusnya aku tak menjeratnya dalam hubungan ini. Dua darah yang berbeda membuat dia dihakimi seperti ini.
"Apa anda puas yang mulia? Anda sudah mematahkan hatiku dengan sangat menyakitkan seperti ini?" Aku berkata pada ayahku, Ignor. Menatapnya penuh jutaan kecewa.
"Dan kau tahu? Blerrus lebih hina daripada Vlerros!" pekiknya lantang. Membuat semua para vampir bergetar mendengarnya.
"Dendam apa yang membuat anda sebenci itu pada Blerrus sampai-sampai anda berani menghukum dua insang hanya karena saling cinta?"
Ayahku, lelaki yang pertama kali kucintai justru yang pertama kali mematahkan hatiku sangat dalam seperti ini.
Dia menatapku, tatapannya sulit di mengerti. Lalu memerintahkan para vampir pembantu untuk mengurus tubuh yang tak bernyawa itu untuk segera dikremasi.
Kekasihku yang malang, kekasihku yang baik hati, kekasihku yang paling bijak dan tampan. Maafkanlah aku yang tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berdiri dengan terikat seperti ini seraya melihat kepergianmu.
Melihat tubuh serta kepalanya yang terpisah, aku sungguh benar-benar tak mampu. Ribuan pisau tertancap ketika menatap wajah itu yang terus tersenyum sebagai salam perpisahan membawanya ke dalam memoriku. Membawanya sebagai kenangan terakhir.
"Sekarang giliranmu, " kata Ignor.
Membuka mataku kembali, menatap wajah itu dengan tersenyum ikhlas. "Dengan senang hati, Yang mulia."
Ignor menganggukkan kepala memberikan kode pada kedua penghukum kerajaan untuk segera melaksanakan tugas mereka. Aku tersenyum miring, merasa miris sebab kehidupanku akan berakhir ditangan ayahku sendiri.
Satu vampir yang di tugaskan untuk memenggal kepalaku itu dengan gemetar mengangkat goloknya.
Dia menatapku dengan keraguan, aku mengangguk membiarkan dirinya untuk melakukan tugasnya.
Arcanda, si tangan kanan Ignor yang sudah menganggapku sebagai keponakannya sendiri meneteskan air matanya.
"Aku tak sanggup melakukannya, Ria." Dia berkata sangat pelan bahkan nyaris tak terdengar.
"Lakukanlah apa yang sesuai perintah, Paman."
Tampak keterkejutan di wajahnya, tatapan kebahagiaan tercampur dengan rasa sakit setelah mendengarkan perkataanku yang ingin dia dengar dari dulu.
"Kamu sudah aku anggap keponakanku. Jadi, panggil aku Paman!"
"Tidak Arcanda, aku tidak mau!"
"Heh! Aku lebih tua dari mu. Sopanlah sedikit!"
"Aku bilang tidak mau, Arcanda botak!"
Kenangan itu seolah terputar di kepalaku, Asteria kecil dengan teguh tak mau memanggil Arcanda dengan sebutan paman. Dan sekarang, saat di mana hidupku akan berakhir panggilan itu lolos dari bibirku.
Theodora adalah kerajaan kedua yang berjaya di area peperangan membuatnya dijuluki kerajaan kumbang hitam. Yang memiliki arti keteguhan, ketegasan dan kebijakan sikap yang dimiliki pemimpinnya yaitu Raja Ignor.
Namun, satu hal yang tak semua rakyat suka yaitu masalah undang-undang yang ditetapkan oleh Ignor dalam undang-undang yang berbunyi; Barangsiapa yang memiliki hubungan dengan Blerrus sekalipun anggota keluarga kerajaan maka akan dijatuhkan hukuman mati.
Tidak ada yang bisa menentang keputusan Raja dari negeri kumbang itu. Keputusan bukan hanya sebuah keputusan biasa, bahkan pemerintahan sudah mengklaimnya dan sudah diterapkan menjadi undang-undang dengan pasal 3001 ayat 1000.
Tapi sesuatu yang tak seharusnya terjadi ternyata terjadi, kutukan dari warga yang ingin menentang pasal itu tersampaikan tetapi lewat keturunannya yaitu sang putri Theodora yang telah jatuh cinta dengan seorang pria dari kalangan Blerrus.
Orang pertama yang akan dieksekusi adalah keturunannya sendiri bahkan putri bungsunya sebagai orang pertama yang akan dieksekusi.
Pada suatu malam dimana aku berhasil keluar dari kerajaan dan melarikan diri bersama Victor. Semua kebahagiaan runtuh ketika satu vampir pengawal kerajaan memergoki kami bahkan membuntuti kami.
Para pengawal kerajaan dikerahkan untuk menangkapku menyeret rambutku dengan kejinya untuk sampai tempat eksekusi tanpa memandang siapa sebenarnya yang mereka perlakukan tak layak itu.
"Apa yang kau lakukan pada Asteria ku!"
Teriakan itu membangkitkanku, bahwa setitik cahaya akan menujuku untuk bebas dari cengkeraman Ignor.
"Kakak," lirihku. Menatap kakakku Daren, sebagai gadis kecilnya yang meminta pertolongan.
Namun, ketika Daren ingin menghampiriku anak panah melayang menyentuh lengannya.
Aku terkejut begitupun dia. Daren meringis merasakan nyeri yang teramat dalam pada lengannya. Tidak ada yang mampu menumbangkan Clerrous kecuali panah racun Ignor.
Aku menghela nafas, tidak ada penyelamat yang berani menyentuh altar kematian bahkan keluarga kerajaan sendiri.
"Jangan coba-coba menyelamatkannya jika tak ingin berakhir sepertinya!" Ignor memberi ancaman pada Daren yang sudah terkulai lemas.
"Arcanda, lakukanlah dengan cepat! Lalu bereskan semua kekacauan ini!" perintah Ignor tak sabaran dengan lantang lalu pergi meninggalkan tempat eksekusi.
"Maafkanlah Paman," lirihnya dengan melayangkan golok padaku.
Hidupku sudah berakhir, kematian sudah jelas menyambutku dalam hitungan detik ketika golok itu menebas kepalaku. Aku hanya bisa tersenyum getir, tidak ada yang benar-benar menolongku dari murka dan ketegasan seorang Ignor.
"Selamat tinggal semuanya!"
Aku harap kalian suka dengan ceritaku maka dari itu sebagai apresiasinya tolong follow dan like ya teman-teman. Terimakasih 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
De Esco
Fantasy[Fantasy-vampir] Asteria Theodora seorang putri Raja dari kerajaan Theodora yang dieksekusi karena sudah melanggar peraturan kerajaan. Namun, saat detik-detik dirinya menuju kematian sesosok vampir lain menyelamatkannya lalu menyuruhnya untuk pergi...