6. Jangan Berfikir Negatif

207 15 0
                                    

Happy reading📖



W

arning! Part ini mengandung adegan yang bisa membuat anda salah paham jadi tolong pikirkan dulu sebelum membaca karena saya tidak ingin anda salah paham dan berakibat dosa. Sekian terimakasih.

Hari Minggu yang sangat cerah , matahari terbit dengan malu-malu , burung-burung mulai berkicau bagai alunan lagu , embun semalam menyegarkan penciuman ku.

Aku berjalan menuruni tangga untuk membantu Bi Santi memasak . Bi Santi adalah asisten rumah tangga di rumah ini . Info , rumah ini ada 3 art yaitu bi Santi yang bertugas masak , mba Dewi dan mba Marni yang bertugas membersihkan rumah, satu baby sitter bernama mba Rahma , dua pak kebun , pak Toto dan pak Joko dan  tiga supir untuk mengantarkan ku , alin dan para art yang hendak ke pasar atau pulang kampung.

" Bi Santi masak apa? Abel mau bantu boleh? " Tanya ku . " Saya mau masak opor nyonya " aku cemberut mendengar Bi Santi memanggil ku  nyonya.

" Jangan panggil nyonya Abel gak suka , panggil nona aja atau bila perlu panggil Abel aja gak apa kok" jelas ku .

" Tapi saya tidak berani , anda kan istri tuan walaupun usia anda lebih muda tetap saja tidak sopan jika saya memanggil seperti itu " aku menghela napas.

" Yaudah panggil nona aja ,nanti aku yang jelasin ke om Nath " eh aku lupa manggilnya Om bukan Mas astaga gimana kalo Bi Santi lapor ke Mom nya om Nathan?

" Eh Bi jangan aduin ke Mom ya kalo aku manggil Nathan Om " Bi Santi hanya mengangguk. Aku pun mulai membantu Bi Santi memasak , ya walaupun cuma ngasih air dan santan doang .

🍬

Setelah aku membantu Bi Santi, aku pergi untuk membangunkan Om Nathan dan Alin . Pertama aku membangunkan Alin karena anak itu susah sekali di bangunkan.

Selesai membangunkan alin aku pergi ke kamar ku untuk membangunkan Om Nathan. Kali ini gak mau barbar aku mau bangunin Om Nathan dengan lembut.

" Om Nath bangun yok Abel udah masak opor kesukaan Om loh " ucap sambil menggoyangkan lengannya dengan lembut. Jujur aneh ,aku yang biasa berisik menjadi lembut dan sok romantis.

Dia tak merespon. " Ish om ayok lah jangan mentang-mentang ini hari libur jadi malas bangun " kesal ku hanya sedikit kok.

" Bentar lagi " jawabannya dengan suara berat . Aduh aku jadi pengin ke mars deh. Oke Abel kamu harus kuat gak boleh kaya gini .

" Gak nanti opor nya dingin Abel udah capek-capek masaknya masa Om gak mau bangun " aku pura-pura ngambek tapi tetap saja dia tak bangun.

Tiba-tiba saja aku terlintas ide yang sangat eum gitu lah. Aku memajukan wajahku mendekat ke wajahnya lalu ku cium pipinya yang sangat mulus.

Dia langsung menarik ku dan memutar posisi. Aduh ini om bisa banget si ekting nya. Dia menatapku dengan mata menyipit.

" Udah mulai nakal hm? " Aku meneguk ludah ku karena merinding mendengar suara dia yang bisa membuat ku meleleh.

" Habis nya om di bangunin susah jadi aku cium deh " aku berusaha menutupi ke gugup pan ku.

" Itu bukan ciuman,biar saya ajari" astaghfirullah kayaknya jantung aku mau copot. Woi jantung jangan buat Abel takut .

Dia mendekat kan wajahnya semakin dekat hingga tersisa beberapa senti. Ketika dia ingin bergerak tiba-tiba teriakan seseorang mengejutkan kita berdua.

" Huaaaaa Tolong Daddy mau makan mommy "

🍬

Saat ini aku dan om Nathan berada di taman ,jangan tanyakan dimana si tuyul satu. Alin sedang ikut Mba Nisa ke rumah nenek Tama itupun di paksa oleh Tama . Jadi dari pada bosan aku mengajak Om Nathan untuk jalan-jalan.

" Om Abel mau beli es krim " Om Nathan langsung memasang muka garang . " Jangan dulu nanti gigi kamu sakit " ucap nya . Aku langsung menekuk wajah ku.

" Mau es krim ? " Tanya nya. Aku mengangguk. " Nanti di rumah ya , sepuasnya " aku hanya mengangguk-angguk . Kami pun kembali berjalan-jalan.

Aku mengajak om Nathan ke tempat karaoke untuk membuang beban dengan bernyanyi. Om Nathan memboking satu kamar untuk kami bernyanyi sepuasnya.

Setelah om Nathan berhenti bernyanyi ,aku langsung menarik mic nya . " Emang mau nyanyi apa? " Aku menggeleng karena bingung.

" Main aja gimana? " Tanya om Nathan kembali. " Main apa? " Dia berfikir sejenak untuk menjawab pertanyaan ku.

" Main yang seru-seru " bisik dia di telinga ku .

Dia menatap ku dengan sangat dalam. Tuh kan aku kembali deg degan . Dia memajukan wajahnya. Nafasnya bisa kurasakan apa lagi aroma mint dari dia ,uh sangat membuat ku argh gak tau lah .

" Stop om jangan dekat-dekat Abel takut " dia menatapku heran. "Kenapa baby? " Astaghfirullah om gak tau apa Abel tuh pengin pingsan.

" Gak papa " jawaban ku yang singkat dan sangat tidak jelas. Bukan nya berhenti dia malah semakin mendekati ku.

Aku mundur untuk menghindari nya . Sungguh aku seperti bertemu singa kelaparan. " Please stop om Abel takut jantungan , soalnya setiap Deket sama om tuh jantung Abel lari kenceng " ucap ku polos dia akhirnya mundur lalu terkekeh pelan.

" Kamu tidak usah gugup baby , aku tak akan melukai mu " jawabannya lalu dengan secepat kilat dia mencium pipi ku .

1 detik

3 detik

5 detik

Aku pingsan karena gak kuat sama perlakuan om Nathan yang buat aku salting brutal. Dia seperti nya menggelengkan kepala heran karena aku begitu lemah.

Aku pun di bawa dia pulang. Kenapa aku tau padahal aku pingsan? Ya karena siapa lagi yang bakal bawa aku pulang,masa iya mas-mas yang jual sayur di kompleks aku ?

🍬

Mohon maaf kalo gak bagus soalnya saya sedang gak mood waktu ngetik hehe

Tinggalkan jejak ya jangan lupa❤️

My Om My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang