1. Abel mau dede

601 25 0
                                    

Happy reading 📖


Aku sedang bosan karena hari ini sekolah libur dan om Nathan masih di luar kota yang akan pulang besok. Oh ya ini udah satu bulan aku dengan dia menikah tapi tidak ada yang mengasyikkan.

Dia hanya marah setiap harinya ketika aku banyak makan satu bungkus permen. Bukan satu bungkus/biji tapi ini satu pak . Menurut ku di wajar saja toh gigi aku masih bagus.

Aku keluar ketaman komplek dan di sana ada kakak-kakak membawa anaknya sekitaran tiga tahun . Aku hampir ke duanya. " Halo kak,halo dek " mereka membalas nya dengan senyum.

" Halo , kamu Abel kan istrinya Nathan? " Tanya kakak nya. Aku mengangguk. " Kok kakak tau? Nama kakak siapa? " Aku memiringkan kepala.

" Nisa. Kamu ini kan terkenal banget di kompleks ini karena mau mahar satu pabrik permen " aku tertawa untuk menutupi malu. Aku mengajak anak kak Nisa untuk main . Tama nama anaknya.

Ketika kak Nisa pergi untuk pulang sebentar aku terus menoel pipi gembul Tama . Karena aku sudah gemas aku cubit pipi Tama . Tapi aku tak puas aku gigit pipinya sampai Tama menangis.

Aku mencoba menenangkan dengan permen yang aku bawa . " Cup cup adek gembul gak boleh nangis aaaaaa ini permen nya mau masuk " beruntung nya dia mau berhenti.

Namun ketika kak Nisa sampai Tama berlari kecil ke arah bundanya dan kembali menangis. " Bunda akak tu gigit pipi Ama hiks " huh aku lupa dia sudah pandai bicara.

Kak Nisa mendelik. " Hah? Bener Bel? Ya Allah kok kamu gigit ? kasian dong Tama nya " aku langsung membendung air mata .

" Hiks maaf kak , Abel suka sama pipi Tama kaya bapao jadi Abel gigit deh " ucap aku terisak pelan . Kak Nisa menggeleng lalu menarik pelan tangan ku membawa aku pulang ke rumah om Nathan.

Aduh kok tiba-tiba ada mobil om? Bukan nya om pulang besok ya? Aku tambah panik dan langsung menangis meronta . " Nathan,  assalamu'alaikum" kak Nisa udah kaya hulk aja tenaga nya .

" Wa'alaikumussalam , Kak---Ya Allah ada apa lagi ini kok kamu nangis ? " Aku langsung berlari ke arah om Nathan dan memeluk nya .

" Itu istri kamu gigit pipi anak mba " duh kak Nisa ini harus di lakban . " Oh maaf kak" sesal om Nathan. " Ck udah berapa kali mba bilang panggil mba aja gak usah kak " kelihatan om mengangguk.

Setelah mba Nisa pulang om Nathan membawa ku kekamar untuk di interogasi. Setelah di kamar aku langsung menangis di kasur. " Kamu ini gimana? Kok anak kecil di gigit ? "

" HUAAAAA JANGAN SALAHIN ABEL . SALAHIN TAMA YANG PUNYA PIPI KAYA BAPAO " aku menggulingkan badan ke sana kemari.

" Tapi kamu gak usah gigit juga, kan saya bisa membelikan bakpao atau mau pabrik? " Nah kan pasti rayu pake beli pabrik. Sungguh aku tidak bercanda.

" ABEL MAU DEDE OM! AYO BELI DEDE DI SHOPEE . CEPET PESEN OM HIKS " aku tambah histeris. Om Nathan mencoba menenangkan.

" Mau Dede buat apa? Beli yang kaya apa? Nanti sore kita ke panti aja biar cepat oke ? " Aku mengangguk. " Hiks aku mau gigitin dia terus aku ajakin makan permen,seblak ,Boba ,sotel,capcin,maklor dan lain nya " aku sudah berhenti menangis namun masih sesenggukan.

" Astaghfirullah sabar. Gak boleh gitu nanti Dede nangis " ucap om Nathan dengan lembut.

Aku kembali berguling dan-- " HUAAAA MAU GIGIT POKOKNYA MAU GIGIT OM " jangan ejek aku seperti bocil . Ingat aku udah 17 tahun.

" Cup cup istrinya om gak boleh nangis. Mau Dede yang kaya apa ? "

" Mau yang cewe biar bisa aku rias terus pipinya yang bulat " ucap aku dan di beri anggukan . Dia menyuruh ku tidur sembari menunggu sore.

🍬

Om menepati janjinya mengajak ku ke panti untuk membeli dede. Aku baru di depan aja aku sudah melihat banyak dede yang gemoy. Mata ku tertuju ke satu anak kecil perempuan yang duduk di ayunan sembari menggendong boneka. Oh ya om tadi aku tinggal di mobil karena kelamaan turun.

Aku menghampiri nya. " Hai dek mau gak jadi dede nya kakak? Kakak punya pabrik permen loh " dia tampak menatap ku dengan mata bulat nya.

Tak lama dia mengangguk. " Nama aku Alin kak , kakak ciapa ? " Arghhh aku tambah gemes denger dia cadel . " Abel " anak itu mengangguk. 

Aku ingin menanyakan hal lain namun om mengganggu ku . " Abel ayok kita masuk " aku menggeleng . " Abel mau sama Alin om . Om kita beli alin aja ya ? " Om hanya menurut dia masuk menemui Bu panti tanpa ku .

Beberapa menit kemudian dia om keluar. Dan membawa beberapa kertas seperti surat perjanjian atau apa lah bodo amat . "Gimana om boleh kan alin ikut kita? " Mengangguk lalu menghampiri alin.

" Hai alin , sekarang alin jadi Dede nya kita . Kamu bisa manggil saya Daddy dan manggil kak Abel mommy. Oke ? " Alin melompat senang. " Hore akhirnya aku punya Daddy sama mommy" duh lihat saja dia sama seperti ku.

" Alin Putri Moore Willson. Gimana alin , om ? " Tanya ku menanyakan nama baru alin . Mereka berdua setuju . Akhirnya kami berdua pulang membawa Dede.

🍬

Ayok vote nya biar dapet pahala ❤️

Lanjut?

My Om My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang