Shandy mematikan sambungan telepon lalu mengusap wajahnya kasar, menghela nafas gusar.
Shandy menatap sekeliling karangan gedungnya, lalu matanya memincing saat melihat seseorang yang tidak asing.
Baru keluar dari salah satu cafe.
Shandy berlari ingin mendekati orang tapi, itu
Tin
Tin
Langkah shandy terhenti saat ada satu mobil yang menyebrang di hadapannya, dia menunggu mobil itu berlalu lalu kembali berlari tapi,
"Sial, kemana anak manis itu." Shandy menatap sekeliling cafe, tapi tidak menemukan orang yang ia cari.
"Aarrgh! Kenapa juga dia gak nemuin gue."
Puk
Pundaknya di tepuk membuatnya menoleh kebelakang dimana ada satu temannya, laki-laki.
Ricky Aldebaran, namanya. Dia juga penerus orang tuanya, umur nya juga sama dengan shandy, dia orang barat."Ngapain?"
"Bangsat lo, udah gua tunggu tadi malem!"
Ricky nyengir,"ada urusan sama pacar-pacar gue, mau ngomong apaan lu?"
"Di ruangan gua aja."
.
.
.
.
.
.
CklekShandy menatap masuk ke satu ruangan miliknya, duduk di sofa single, satu kakinya diangkat ia taruh di meja, lalu dikuti satu laki-laki yang bernama Ricky duduk di sofa lainnya.
Ricky menatap Shandy,"ngomong apaan lu?"
Shandy bersedekap dada,"lu tau kan berita itu?"Ricky mengerutkan keningnya,"apaan?"
"Ck, kemana aja lo? Lo tau kan waktu SMA gua?"
"Ooh.. iya dah."Shandy berdecak,"sama aja lo, temen gak guna cewe mulu."
"Idih, lu juga kali."
"Setelah berita yang kemarin gua bisa tanganin, eh gua dapet masalah baru."
Ricky mengangkat sebelah
alisnya,"masalah apaan?"
"Gua... Perawin anak orang lagi, ralat.. perjakain."
Ricky ngeleg sebentar terus tiba-tiba
melotot tak percaya,"lu... Bobol anak
COWO?!"
Ucapnya tidak percaya.Shandy memijat pangkal hidungnya lalu mengangguk kecil,"itu juga gara-gara lo!"
Ricky mengangkat sebelah alisnya,"Apaan lo?"
"Ya lo kemana anjing! Gua nunggu bangsat! Eh lu malah maen Ama cewe, mau lu apa bego?! Gua mabok, terus gua ketemu sama anak cowo itu, dan berakhir tanpa sadar gua... Merkosa dia."
"Salah lo sendiri, yang gak bisa nahan nafsu, gak cewe gak cowo di embat bae."
"Itu gua gak sadar, mana dia masih SMA lagi, kayaknya, tapi untung laki-laki, soalnya gua keluar di dalem."Ricky menggeleng kan kepalanya kecil,"gila aja, itu kalo sosial media tau, lu bakal di datengin reporter lagi."
"Bodolah, gua udah ngasih kartu gua ke dia kok, kalo dia mau nemuin gua ya tinggal temuin, kalo hari ini dia gak nemuin gua."
"Gua yang bakal nemuin dia.""Yaudah serah lu." Ricky berdiri dari duduknya,"gua ada tawaran menarik dari luar negeri."
Shandy menaikkan sebelah alisnya,"apaan?"
"Kerjasama, bangun proyek baru, tapi ini jatah gua, lu udah ya kemaren."
"Dimana si? Untung berapa?"
"Belum di omongin, nih gua mau rapat, sekalian nyari cewe."
Ricky membenarkan letak jasnya, lalu melangkah keluar dari ruangan Shandy.
Shandy rolling eyes, tangannya mengambil handphone miliknya dan menelpon seseorang, "kesini."
PIP*Tok
Tok
Tok
Cklek
Dua orang laki-laki yang memakai baju hitam itu masuk kedalam ruangan Shandy, membungkuk hormat, lalu beristirahat ditempat sambil menatap kedepan.
"Saya ada tugas buat kalian berdua."
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komentar 👍😄
Maaf kalo ada yg typo, sory kalau pendek soalnya cuma mentok di situ kepala gue
KAMU SEDANG MEMBACA
He Don't Like Me (Shanfik)
De TodoCerita ini hanya fiksi dari imajinasi ku saja🙃 jangan di pikiran logis😇 Jika tidak sama makan silahkan di skip Maaf jika banyak kesalahn balam penulisan 😊