.
.
.
.
.
BRAK BRAK BRAK
"LISA!!! INI AKU!!!!"
Mata dengan bulu lentik itu terbuka perlahan tatkala ia mendengar teriakan dan gedoran pintu dari luar. Pengar dan pening ia rasakan bersamaan ketika matanya mengerjap menatap langit-langit kamar miliknya bernuansa putih tersebut.
Tak ia hiraukan terikan dari luar, tangannya meraba keseluruh kasur mencari ponselnya yang hilang entah kemana. Ketika ia menemukan ponsel yang telah dicarinya, hal pertaman yang ia temukan adalah 264 panggilan dari sang ayah dan 678 pesan dari adiknya yeonjun, kemudian 567 pesan dari sahabatnya, rose.
"LISA!! AKU MASUK!!!" teriak rose lagi lalu membuka pintu kamar lisa dengan sedikit membantingnya.
Saat rose memasuki kamar milik lisa, ia sedikit mendengus dengan alis yang hampir bertautan. Tangan rose mengacak pinggang dan berdecak keras.
"Tidak bosan?" tanya rose pada sahabatnya yang masih dengan tatapan malas diatas kasur.
"Lihatlah rambutmu itu!! Anak singa? Kurasa rambutmu itu mirip sekali dengan gelandangan yang biasanya berlarian dipinggir jalan dengan tak menggunakan busana itu." gerutu rose kemudian menyibak tirai tebal yang menutupi jendela kamar lisa dengan kasar.
Cahaya matahari masuk menembus kaca jendela dan menuju tepat ketempat tidur milik lisa yang membuat nya mengerjapkan mata cepat.
"Kita harus tetap berangkat sekolah wahai putri tidur." lanjut rose sembari membuka lemari besar dihadapannya dan mengambil beberapa baju didalamnya.
XXX
Kaki jenjangnya memasukki ruangan penuh siswa, ia mendudukan dirinya dengan kasar disalah satu kursi disana tanpa memperdulikan semua orang yang menatapnya dengan sedikit bertanya.
"Lisa, itu ada sesuatu" perkataan rose sukses membuat lisa menolehkan kepalanya kearah yang sahabatnya tunjuk, tepat diatas meja berdiri sebotol cup kecil berisi kopi panas yang mengepulkan asap, dibawahnya terdapat secarik kertas.
"Huuu, surat cintakah? Mana ku baca!!!" rose dengan antusias merebut kertas yang berada dibawah cup kopi tersebut lalu membacanya dengan suara keras.
"Minumlah kopinya choi lisa, hari ini akan ada ujian. Kudengar jika nilaimu jelek maka kakekmu akan mengeluarkanmu dari kampus sama seperti anak-anak yang kau keluarkan." baca rose sedikit bergidik.
Lisa yang mendengar isi surat tersebut hanya mendengus dengan senyuman sinis, cup kopi itu diminumnya hingga tetes terakhir dan meremas cup kosong kemudian melemparnya kekepala seseorang yang tengah asik berkutat dengan buku.
"Kau! Buang itu kekotak sampah dan untuk siapapun yang memberiku cup tersebut baik didalam kelas ataupun diluar, aku akan membunuhmu karena kata-katamu yang kurang ajar." teriak lisa lalu keluar kelas. Tanpa ia sadari salah satu dari banyaknya mahasiswa disana tengah tersenyum karena tingkahnya.
"KAKAK!!!!" teriak seseorang dari balik punggung lisa. Saat ia menolehkan kepalanya kebelakang ia mendapati sang adik dengan nafas tersengkal
Tak merespon sang adik, lisa hanya menatap yeonjun dengan alis terangkat. Ia menatap penampilan sang adik dengan dasi akan terlepas serta pipi kirinya yang memerah, cukup terlihat dengan jelas bahwa telapak tangan yang menampar pipi adiknya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Relationship||Taelice
Teen Fiction. . . . . Anak CEO terkenal di Korea yang tak bisa ditaklukkan siapapun, harus berurusan dengan seorang pemuda culun dikampusnya. . . . . . Yuk baca dulu, siapa tau terpelet~ F : namnam