PART15 |END|

619 31 1
                                    

Halo gess...
Yuk lanjut lagi ceritanya hehe..

***

Sejak saat itu. Ali dan Prilly mulai kembali memulai hidup dengan tenang. Tidak ada yang bisa menanggu rumah tangga mereka kembali.

Sudah memasuki 9bulan kandungan Prilly sudah membesar, mungkin sebentar lagi sang jabang bayi akan lahir kedunia dan bertemu kedua orang tuanya yang sangat hebat bisa melewati semua cobaan.

Kini Prilly sedang duduk di sofa didepan televisi, sambil menguyah cemilan ditangannya. Sedangkan Ali tengah sibuk didapur mengambil sarapan untuk Prilly.

"Kak, kok lama banget di dapurnya" pekik Prilly menengok ke arah dapur. Menunggu suaminya itu yang sepertinya sudah lama sekali di dapur. Apa yang dilakukan suaminya itu, cuma mengambil makanan sangat lama sekali .

"Bentar sayang" begitulah kira-kira jawaban dari Ali terdengar suaranya nyaring.

Tak lama Ali membawa dua piring, berisi sarapan pagi. Karena hari ini Ali ingin sekali membuat kan sarapan untuk sang istri, jadi dia membuatkan sarapan untuk Prilly.

Prilly mengerucut bibirnya sambil menatap Ali. "Lama banget sih. Ngapain aja emang di dapur"

"Kan lagi masak sayang, nih. Coba deh kamu cicipin, gimana rasanya" ucap Ali sambil menyodorkan sepiriing kearah Prilly.

Dengan tangan mungil Prilly, ia meraih sepiring masakan dibuat oleh Ali. Kemudian ia mencicipinya, bagaimana ya rasanya. Humm...

Ali yang sendari tadi menunggu bagaimana respon Prilly dengan masakannya. Ia sangat begitu susah memasak ini dengan tenaganya, semoga saja rasa masakan itu tidak mengecewakan. Dilihat Prilly menaikkan satu alisnya sambil menatap Ali, tak lupa Prilly memasang wajah datar.

"Kenapa sayang? Ga enak ya makanan aku?" Tanya Ali gelisah melihat wajah datar Prilly itu yang sedang menatap dirinya.

Oh tuhan, apa ia begitu tidak pintar soal masakan. Memang sih, setiap hari yang memasak pembantunya. Namun terkadang Prilly juga ikut memasak, tapi Ali selalu melarang Prilly memasak saat sedang hamil. Ia takut anaknya terjadi hal yang tak diinginkan, jadi lebih baik Prilly diam santai duduk manis saja.

"Eumm--"

Ali mengangkat satu alisnya. Sepertinya istri ini sengaja menggantung ucapan itu.

"Gimana?"

Prilly terkekeh pelan melihat raut lucu Ali yang sangat tegang sekali menunggu respon dirinya, aishh.. ia sangat ingin melanjutkan jahilannya. Tapi dia tidak tega, jadi lebih baik jujur saja.

"Enak"

Ali menghela nafasnya mendengar ucapan Prilly.

"Gitu doang?" Tanya Ali sambil menatap Prilly dengan wajah datarnya.

"Enak 98poin"

"Loh, kenapa ga 100poin?"

Prilly terkekeh pelan mendengar protes Ali terhadap dirinya yang menilai masakannya. "Kurang asin dikit, kak"

"Masa sih? Mana coba aku cicipin"

Ali mengambil sendok ditangan Prilly, kemudian menyuapkan satu suapan kedalam mulutnya sambil merasakan bagaimana rasanya. Setelah merasakan masakan tersebut, Ali terkekeh pelan.

"Hehe-- iya, sayang. Kurang asin"

Prilly menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum. Ia memeluk tubuh kekar Ali. "Gapapa, kamu hebat. Bisa bikin ini"

Mengdengar hal tersebut, Ali tersenyum lebar. Memang ia tidak pandai memasak dan Prilly menghargai itu saat tahu bagaimana rasa masakannya. Beruntung sekali Ali bisa mendapatkan istri sebaik Prilly, sudah cantik,pinter masak, dan baik hati banget sama ke semua orang.

"Kak, kok ngelamun. Kenapa?"

Ali menundukkan kepalanya, menatap Prilly yang tengah berada dalam pelukan nya sambil menatap ke arah dirinya.

"Gapapa sayang. Aku cuma bersyukur aja, bisa mendapatkan istri secantik kamu,baik sama semua orang, dan pinter masak. Pokoknya kamu It's perfect for me"

"Ihhh kamu bisa aja" ucap Prilly. "Aku juga bersyukur bisa mendapatkan suami sebaik kamu"

Ali terkekeh pelan. "Aku juga bersyukur bisa dipertemukan sama Kakak, suami baik sekali. Walaupun kita ketemu dengan cara ga baik, yang aku jadi pengantin pengganti kakakku tapi aku---"

"Suttt-- udah ga usah di lanjutin. Itu semua udah berlalu, aku cukup terima kasih sama Allah udah mempertemukan kamu ke aku"

Prilly tersenyum dan mengangguk, kemudian kembali memeluk Ali.

Namun tiba-tiba Prilly meringis kesakitan sambil memegangi perutnya yang rasanya sangat luar biasa.

"Arghh.. kak--"

Ali mendengar terikan Prilly seketika kaget. Ia menunduk melihat Prilly wajahnya sudah memerah menahan kesakitan.

"Sayang kamu kenapa?? Ap..aapaa... Yang sakit? Mana yang sakit??" Tanya Ali panik melihat Prilly tengah kesakitan.

"Perut aku sakit kak, kayaknya-- dia mau keluar-- aarghhhh..."

"Ya udah kita kerumah sakit sekarang"

Kemudian Prilly dibawa ke rumah sakit.

Setelah di bawa kerumah sakit. Cukup lama Prilly menjalani persalinan, namun akhirnya ia bisa melahirkan secara normal dan anaknya kembar ternyata. Dua anak perempuan sangat cantik dan manis.

Saat itu juga Ali sangat merasa bahagia dan bersyukur atas keselamatan istri nya dan kedua anak kembar nya yang sudah melahirkan secara normal dan selamat.

Ali pun memberi nama kedua anak kembar nya itu, yaitu Amanda Kayla Syarief Dan Amara Kila Syarief.

••TAMAT••

oke makasih semua.
Btw ga ad lanjut nya ya hehe.
Mager lanjutin, jdi aku tamarin deh.
Tapi kan udh ketebak ya semua alurnya dan udh selesai masalahnya kakak Prilly dan pelakor wkwk.. see you dicerita baru yang akan datang gess😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengantin Pengganti✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang