murid Pindahan

341 25 1
                                    


kini Niki tengah berjalan seorang diri di koridor sekolah dengan earphone yang terpasang di telinga kirinya, semua Abang abangnya udah duluan dari tadi. karena tadi ia sempat izin ke toilet jadilah dirinya di tinggal seorang diri-- sebenernya gak di tinggal sih cuman nikinya aja yang gak mau ditungguin.

ia berjalan melewati siswi siswi yang tengah memandanginya dengan kagum-- ingat kan kalau niki itu primadona sekolah.. jadi wajar kan kalau banyak yang kagum sama pesona keluarga alvarisiki ini.

di pertengahan jalan tiba tiba ada seorang siswi dengan seragam yang berbeda dengan siswi lainnya yang sepertinya adalah murid baru-- siswi itu menepuk pundak niki yang tubuhnya lebih tinggi dari dirinya.

Niki menoleh dan mengalihkan pandangannya sedikit kebawah, ia menatap siswi itu dengan tatapan datar.

"e-em ruang kepala sekolah d-di mana yah?"

"lantai dua belok kiri pintu hitam."

"o-oh makasih." setelah mendengar kalimat itu niki langsung melenggang pergi.

siswi dengan rambut di kuncir kuda itu mengelus dadanya dramatis. "anjir deg degan gue.. hufft siapa sih itu udah ganteng, tatapanya dingin, tinggi lagi udah kayak cowok wattpad Anjas!"

---

BRAK!

"woi jisung! kalau bukak pintu pelan pelan njir, badan lu segede dan setinggi tiang gitu. Kalau tuh pintu rusak begimane?"

jisung menyenderkan tubuhnya ke dinding, capek dia abis lari lari.

"i-itu ada anak baru. a-ada dua orang. ce-cewek sama cowok. ka-kata orang orang cakep. huh, capek gue lari lari kesini!" ucap jisung yang masih ngos ngosan.

"hah? Anak baru? Kelas berapa 10, 11, atau 12?" tanya Yuna penasaran.

"dua dua nya kelas 10"

"duh, semoga masuk kelas ini dah. biar ada kek cewek cantik di kelas ini." kata haruto memelas.

"maksud lo apaan njir? jadi gue, yeji, lia dan yang lainnya gak cantik gitu? wah, mulut Lo bener bener mintak di cabein yah!" ujar Yuna kesal. bisa bisanya modelan kayak gini dibilang gak cantik.

"oy semuanya duduk di tempat masing masing. ada guru!" ucap jungwon-ketua kelas Xipa 1 yang baru saja masuk dan diikuti Sunoo dan niki dibelakang.

yah meskipun jungwon kadang kadang rada miring otaknya tapi dia masih inget kalau dia punya tanggung jawab di kelas ini- setidaknya di depan guru aja, caper dikit gak papa lah.

"selamat pagi anak anak," sapa bu aqina atau lebih di sapa bu qina, wali kelas Xipa-1, sambil jalan masuk ke kelas dan berdiri didepan papan tulis.

"PAGI BUUU!"

"pagi ini sekolah kita kedatangan dua murid baru, dan dua duanya masuk ke kelas kita. Ajun, ryujin silahkan masuk, nak."

"yes, moga moga aja ntuh si Ajun Ajun tuh cakep dah. jadi semangat ntar belajar, soalnya cuci mata terus tiap hari."

"bismillah cewek cakep."

Ryujin melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas-diikuti anak laki laki yang diketahui namanya Ajun dibelakang. kelas yang semula agak berisik, tiba tiba menjadi sangat sunyi begitu ryujin dan Ajun sampai di depan papan tulis.

"ayo nak, perkenalan diri kalian. emm dari yang perempuan dulu,"

"nama gue Alqueena bintang ryujinayaka. kalian bisa panggil gue ryujin, gue pindahan dari SMA Binatara," kata ryujin sambil tersenyum kecil.

niki menatap perempuan itu lalu tersenyum tipis, "cewek itu.. menarik"

"aduh, dia senyum aja gue meleleh."

"Lo udah punya pacar?"

"gue Sunoo, terserah Lo mau manggil gue apa aja. mau unu, sunshine, atau babe kalau Lo emang maunya gitu." ucap Sunoo dengan sangat teramat percaya diri.

"idih, lo itu lebih cocok jadi uke tauk nu!" Kata yuna

"sudah sudah. selanjutnya, yang cowok silahkan,"

"perkenalkan nama gue junkyu emilio bhamakerta. kalian bisa panggil gue junkyu, tapi dari kecil gak tau kenapa gue bisa di panggil Ajun. gue pindahan dari SMA cendekia. semoga kita bisa berteman dengan baik," kata junkyu sambil tersenyum cerah.

"Ya Allah Jun, jangan senyum cerah gitu dong.. gue meleleh tolong!"

"ini mah bukan cakep lagi anjrit, gak bisa di deskripsikan."

Bu aqina menghela nafas panjang, "sudah anak anak, ryujin kamu bisa duduk di bangku yang kosong di sebelahnya Yuna aja, teman sebangkunya lagi izin hari ini,"

"Puji Tuhan, gue gak duduk lagi sama si udin. ngupil Mulu kesel gue ngeliat nya," kata Yuna bersyukur.

"yuna, angkat tangan kamu. ryujin kan gak tau nama Yuna itu yang mana," ujar Bu aqina

dengan cepat yuna mengangkat tangan kanannya. kemudian ryujin berjalan kearah Yuna.

"hai, gue Yuna. kalau yang di depan gue ini lia, dan di sebelahnya yeji"

"gue ryujin, semoga bisa berteman sama kalian semua," ujar ryujin sambil tersenyum

"pasti!" ucap ketiganya serempak

"nah untuk ajun kamu bisa duduk di sebelah-" Bu qina menatap sekeliling ruang kelasnya untuk mencari kursi kosong. "-di sebelah niki."

mendengar hal itu, dengan segera niki mengangkat tangan kanannya. --ryujin yang merasa tak asing dengan orang yang duduk di baris sebelahnya menatap niki dengan tatapan penasaran--

"oke, makasih bu" kata junkyu sambil berjalan kearah niki

"hay, gue junkyu. semoga kita bisa berteman baik yah" ujarnya dengan tersenyum manis

kali ini niki tak bisa menahan raut wajah dinginnya sungguh manusia di samping nya ini sangat menggemaskan.

"gue adhivano niki alvariski. lo bisa panggil gue niki, nice to meet you," ujarnya sambil tersenyum tipis

"eh, bay the way Lo sakit? muka lo pucet gitu,"

niki menggeleng. "cuman gak enak badan dikit."

jungwon yang duduknya berada di belakang niki menepuk punggung junkyu--membuat sang empu menoleh kebelakang. "hay gue Alvaro jungwon Caesar, biasa dipanggil jungwon. semoga kita bisa berteman baik yah"

junkyu membalas dengan senyum manisnya. "gue Areksa akbar Dhesunoo, bisa dipanggil Sunoo. yang di belakang gue namanya haruto."

"Oke oke sekarang kan pas banget mata pelajaran ibu kan? Ya udah ayok kita mulai pembelajaran nya yah."

"YAHHH!!" semua anak XIpa-1 mengeluh

"kenapa sih di dunia ini tiap hari belajar Mulu, bosen Bu tau gak? B-O-S-E-N! udah gurunya itu itu doang lagi, gak asik. jadi males belajarnya, males juga di ajarin ibuk," kata jisung curhat.

"emang kamu doang? saya juga males dan bosen ajarin kamu, Jisung."

ENHA KOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang