amarah niki

424 32 1
                                    


"pagi dad" sapa niki yang sedang menuruni anak tangga itu. keadaan niki udah membaik, sebenernya masih rada demam tapi anaknya maksa buat sekolah. suho yang notabenenya orang yang pasrahan dan mudah banget di bujuk hanya bisa meng iyakan kemauan anaknya.

"Pagi!" balas semua orang yang tengah duduk anteng di ruang makan.

Niki duduk di sebelah suho, ia mengambil roti isi miliknya.

"tumben Daddy pakek baju casual begitu, kagak kerja dad?" tanya heeseung. biasanya suho pagi pagi begini udah siap dengan seragam dokternya, tapi pagi ini ia memakai baju casual di tambah dengan jas hitam panjang nya.

suho menggeleng santai, "hari ini daddy bakal ke sekolah"

"ngapain dad?"

"yah terserah Daddy dong, orang sekolah punya Daddy jugak, emang gak boleh hem?"

sunoo terkekeh kecil, "hehe lupa deng"

suho memutar bola matanya malas, "makannya daddynya jangan di nistain terus. jadi lupa seluk beluk Daddy kan.."

sunghoon meminum susu formula miliknya, "yah sorry atuh dad"

suho mendengus kesal, ia mengambil butiran obat obatan di dalam tas miliknya lalu memberikan nya kepada Niki, "di minum"

niki mengangguk, lalu meraih beberapa butir obat itu dan meminumnya.

"udah. yok dad berangkat"

---------

"TUHKAN!.." teriak jungwon kesal, mereka telat kerna tadi suho sempat mampir ke minimarket untuk membeli sesuatu. dan berakhir disini, mereka masih di luar karena gerbangnya udah ditutup.

"panggil dad satpamnya!" perintah niki sarkas, ia juga merasa kesal, karena daddynya ia harus berakhir menunggu di depan gerbang, mana panas lagi. "Panas ini dad!"

suho ngegaruk lehernya, "iya iya bentar.."

deng!

deng!

deng!

"ANTON! BUKAK GERBANGNYA WOY!, KASIAN NIH ANAK SAYA KEPANASAN, INI GERBANGNYA DIJAGA, BUKAN MALAH TIDUR!!"

"i-iya maaf pak" Anton-satpam sekolaj- meminta maaf kepada Suho lalu membukakan pintu gerbangnya.

"jangan di ulangi lagi. tidur kalau anak anak udah masuk kelas."

"i-iya ma-maaf pak"

suho melemparkan kunci mobil ke arah Anton, "parikirin mobil saya"

Anton mengangguk kikuk, "iya"

"anjir, galak bener Daddy Lo bang"

"kalau niki yang nyuruh yah begitulah"

mereka segera masuk ke area sekolah dan langsung menuju ke lapangan upacara.

"Anjir jangan dorong dorong gue toh!"

"Anjing Nafas Lo bauk jigong!"

"Sunoo jangan meluk meluk uwon, uwon bukan gay!"

"Untung gue udah purna osis"

"Anjing! Jangan nyempet nyempet ke gue! Sempit asu!"

"ASTAGHFIRULLAH ANAK SIAPE SIH BERISIK AMAT!, INI LAG--"

"sstt daddy jangan treak gitu,kita jadi tontonan tuh" heeseung membekap mulut Suho tanpa rasa bersalah sedikitpun. ia menunjuk kearah lapangan, dimana siswa/siswi sedang melihat dirinya dan teman temannya dengan tatapan bingung.

ENHA KOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang