Benji ternyata serius dengan ucapan nya ia berhasil mendapatkan alamat apartemen ayah nya dan ia datang sendiri karena Noah tidak bisa ia ada acara keluarga dan Noah juga tidak tahu apa yang mau di lakukan Benji sebenar nya, Jason menunduk melihat Benji yang dari tadi mengoceh tidak jelas yang pasti nya ia sedang marah marah barulah Benji terdiam baru tahu kalau marah bisa secapek ini.
"Sudah selesai marah nya?"
Jason mau tertawa tapi tidak tega tampak ia lelah.
"Sudah, aku mau pulang"
"Pulang ya, bagaimana kalau makan es krim, panas panas begini enak nya es krim kan?"
Duh air liur Benji mau ngeces ia suka dengan es krim dan ia memang seperti papa nya.
"Ini bukan sogokan kan biar ayah bisa dekat dekat dan ..... "
"Dan apa?"
"Cium papa"
Jason tertawa itu bahkan tidak terpikirkan oleh nya.
"Tidak, ayah tahu kau dan papa mu pasti memiliki kesukaan dan tabiat yang sama"
"Wah"
"Itu mudah di tebak"
"Syukurlah, aku mau pulang karena aku janji nya cuma sebentar dan ini akhir pekan biasanya sering di habiskan sama papa"
"Apa boleh ayah ikutan"
"T..i..d..a..k b..o..l..e..h nanti papa marah marah, papa menakutkan kalau marah"
"Ya sudah, ayah antar pulang yuk"
"Ayuk ayuk lumayan tumpangan gratis soalnya taksi mahal sekali dan tidak ada bis mengarah kemari"
Jason terkekeh Benji menggemaskan dan ia suka mendengar Benji yang cerewet ada saja yang ia ceritakan seolah tidak kehabisan bahan untuk di bahas hingga sampai Jake di depan menatap tajam Benji keluar takut takut.
"Sudah berani melawan papa ya, kenapa Benji bisa sama...."
"Jake jangan marah padanya"
"Diam kau, sejak kau datang ada saja kekacauan dan perubahan yang kau buat"
"Jake, aku tidak melakukan apapun dan kau jangan berlebihan begitu, benji anak ku juga dia berhak menghabiskan waktu dengan ku"
Jake berdecih ia memegang pergelangan tangan Benji dan membanting pintu terdengar Jake marah marah dan tangis Benji, Jason hendak melerai namun ia pasti hanya memperburuk keadaan.
Jake merasa bersalah sudah marah marah dengan Benji dan ia tidak pernah semarah itu pada Benji sebelum nya ia takut kehilangan Benji karena baginya Benji adalah hidup nya, ia hidup dengan baik bangkit dari keterpurukan sendiri.
"Tuan"
Suara pelayan menyadarkan nya dari lamunan.
"Ya bik, ada apa?"
"Anu.... tuan muda sakit"
Jake terkejut ia bangkit dan ia yakin ini gara gara ia yang sudah marah pada Benji berlebihan, pelan Jake membuka pintu tampak Benji berbaring membelakangi nya bergelung dalam selimut. Jake menghampiri dan duduk mengusap punggung Benji karena Benji suka saat Jake melakaukan nya.
"Maafkan papa, papa sudah menyakiti anak papa... papa takut Benji akan pergi meninggal kan papa sendiri dan tinggal bersama ayah"
Benji hanya diam ia meringkuk dalam selimut nya.
"Papa sudah jahat dengan Benji ya?"
Ada gerakan menggeleng dari dalam selimut.
"Tidak apa apa kalau Benji marah atau benci sama papa, asal Benji tidak pergi meninggalkan papa karena papa hanya punya Benji"
Benji berbalik.
"Benji hanya mau tinggal dengan papa sampai kapanpun, aku sayang dengan papa dan papa sudah berkorban banyak untuk ku apalagi ayah pernah menolak kehadiran ku"
Jake mencium dahi Benji yang hangat ia naik ke tempat tidur dan memeluk Benji yang meringkum ke dalam pelukan nya.
Sekretaris Jason masuk setelah mengetuk meminta tanda tangan dari Jason untuk proyek besar nya.
"Bisa panggil kan aku Jake?"
"Anu, saya lupa mengatakan Jake izin karena Benji sakit... Jake sangat sayang pada Benji pak"
Jason mengangkat kepala nya.
"Apa aku ada jadwal hari ini?"
"Tidak ada pak"
"Bagus, aku mau keluar"
"Eh baiklah"
"Jake adalah mantan suami ku dan Benji adalah anak kami"
Wah sekretaris yang tidak tahu mengenai iu bagai terkena petir namun ia segera sadar.
"Jadi.... maaf pak saya tidak tahu apa apa, apa bapak mau rujuk?"
"Itulah alasan aku membeli saham perusahaan ini dan pindah ke kota ini, kau mau membantu ku?"
"Anda melakukan hal besar untuk kesempatan kedua saya yakin Jake akan menerima anda pak, saya akan membantu dengan senang hati"
"Sementara kau diam saja mengenai hal ini, jangan sampai bocor"
Wanita itu mengangguk lalu keluar bersama Jason karena Jason khawatir dengan kesehatan Benji.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rujuk (End)
Randomia membesarkan anak nya sendiri dan sudah lama sekali sendiri hingga masa lalu nya muncul di depan pintu mengajak rujuk.