9

85 7 0
                                    

Mata Jake menatap Jason sinis mulut nya tidak berhenti mengomel dan Jason terkekeh tanpa dosa sampai ada ketukan di pintu Jake berjalan ke pintu sedangkan Jason sibuk dengan ponsel nya, Jake terkejut melihat siapa yang datang karena sebenar nya rumah yang ia tempati sekarang adalah rumah yang ia beli saat Benji masih kecil dari tabungan nya.

"Ryan, bagaimana kau tahu alamat rumah ku?"

"Itu gampang, boleh aku masuk?"

"Eh sebaik nya jangan"

"Siapa it...... Ryan"

Jason mendekati dan berdiri diantara Jake dan Ryan.

"Kami tidak menerima tamu, sudah aku duga kau sudah lama menyukai nya bukan"

"Jason jangan membuat keributan"

"Tidak, jika ia bersedia pergi sekarang juga"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak, jika ia bersedia pergi sekarang juga"

Jake menghembuskan nafas kasar.

"Pergi.... Jason ini rumah milik Jake bukan kau, lagipula ia bukan milik mu lagi kan kalian sudah bercerai"

"Jangan jangan kau mengintai Jake selama ini"

Jason menunjuk nunjuk dada Ryan membuat Ryan mulai terpancing emosi nya Jake mendorong Ryan pergi.

"Ryan pulanglah"

"Aku tidak akan menyerah, Jake"

"Ya tuhan, Ryan sungguh aku tidak bisa"

Ryan tidak bergeming.

"Ku mohon Ryan"

"Kau dengar itu Ryan, Jake masih memilihku bukan memilih mu"

Ryan mendorong tubuh Jason dan Jason langsung memukul Ryan keduanya bergulat Jake panik di saat yang tepat Benji dan Noah datang Jake dan Benji menahan tubuh Jason dan noah menahan Ryan.

"Ryan pergi, maaf aku masih mencintai Jason"

Ryan menghentakkan tubuh nya agar terlepas dari Noah dan pergi bahkan ia membanting pintu mobilnya mereka segera masuk, Jake mengompres wajah Jason dan Benji menarik Noah kekamar nya memberi ruang pada ayah dan papa nya mata Jason tidak lepas dari Jake.

"Kau masih mencintai ku"

Jake terdiam sesaat

"Aku mengatakan nya untuk mengusir Ryan, itu berhasil kan"

Jason terkekeh ia tahu Jake hanya menyangkal namun apa yang ia ucapkan benar adanya.

"Kai dengar apa yang papa katakan tadi, akhir nya papa mengakui perasaan nya pada ayah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kai dengar apa yang papa katakan tadi, akhir nya papa mengakui perasaan nya pada ayah"

"Ya dan itu berhasil membuat orang itu pergi, kau mengenal nya?"

Benji mencoba mengingat namanya.

"Ya aku kenal papa beberapa kali bertemu dengan nya namanya Ryan, aku rasa om Ryan menstalking papa selalu saja kebetulan bertemu.... lagian mana mungkin papa mau dengan nya karena om Ryan punya banyak pacar"

"Ah playboy, tapi melihat wajah dan mobilnya aku tidak merasa heran"

"Uang tidak akan membeli hati papa ku dan aku juga tidak terpikir kalau akan menyukai orang seperti itu"

"Bagaimana dengan mu?"

Noah mendekatkan wajah nya pada Benji membuat wajah Benji merah padam mata mereka saling tatap hingga ia mencium bibir Benji dan dibalas Benji sampai seseorang memegang kerah belakang nya menjauhkan wajah nya dari Benji.

"Nanti kebablasan"

Itu Jake, Benji terkikik melihat Noah yang kicep menggaruk belakng lehernya yang sebenar nya tidak gatal.

"Jujur saja paman siapa yang meminta mu meletakan barang barang dan makanan itu ke meja ku, setiap hari beberapa hari ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jujur saja paman siapa yang meminta mu meletakan barang barang dan makanan itu ke meja ku, setiap hari beberapa hari ini"

"Uh anu..."

"Paman ku mohon jujur saja, aku tidak akan marah aku hanya penasaran"

"Begini itu seseorang bernama Ryan"

Jake menghembuskan nafas sudah beberapa hari ini ia mendapat paket dari makanan sampai bunga namun itu berakhir ia berikan pada orang lain atau tempat sampah, Jake kembali ke ruangan nya dan menatap laptop yang layar nya nemapilkan grafik hingga Jason muncul dari balik pintu matanya melihat bukey bunga di tempat sampah.

"Siapa yang mengirim bunga indah itu Jake, ku lihat akhir akhir ini kulihat kau sering mendapat hadiah dan paket"

"Entahlah, aku tidak tertarik dengan semua hadiah yang ia berikan"

Jake berbohong dan bangkit mendekati Jason membuat Jason kebingungan.

"Aku mau kita menikah secepat nya"

Jason terkejut dengan pernyataan Jake tiba tiba.

"Ada apa Jake, kau mengkhawatirkan apa?"

"Ryan tidak akan menyerah kau tahu dan aku juga, kita mengenal nya dengan baik Jason"

Jason menangkup wajah Jake.

"Jadi itu semua dari Ryan?"

"Maaf, tapi Jason kau faham mengapa dan jangan di perpanjang lagi"

Jason menghembuskan nafas pelan ia mengangguk dan menarik Jake ke dalam pelukan .

"Aku akan mengurus semuanya Jake, semakin cepat semakin baik bukan?"

"Ya, terima kasih Jason"

Jason tersenyum ia mencium kening Jake ia harus mengabari Benji nanti dan yakin Benji akan senang dengan berita ini.

Tbc

Rujuk (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang