Jason berlari di lorong rumah sakit ia menemukan mantan istrinya menangis terduduk di bangku ada luka di kaki nya yang berbalut, melihat kedatangan Jason membuatnya takut ia gemetar dan sebuah tamparan ia dapatkan.
"Jika terjadi hal buruk padanya, aku akan memastikan kau membayar semuanya, aku menceraikan mu karena tabiat buruk mu yang bermain di belakang ku"
"Jason maafkan aku, aku sungguh sungguh menyesal dan tidak menyangka setelah apa yang aku lakukan ia menyelamatkan ku"
Wanita itu hendak memegang tangan nya namun di tepis nya.
"Pergi, jangan pernah mengganggu nya dan aku lagi... kau wanita yang cantik bertabiat buruk"
Jason berbalik ia masuk ke dalam ruangan ada Benji yang menangis ia menghambur ke pelukan Jason Noah dan Jason diam, Benji menangis dipelukan nya Jason mendekap erat ia syok melihat Jake.
Noah duduk di samping Jason yang memangku Benji terlelap dengan kepala dipangkuan nya setelah lelah menangis.
"Om, jangan menyalah kan diri sendiri"
"Bagaimana kau tahu?"
"Terlihat dari wajah Om, tidak ada yang menyalahkan Om"
"Apa yang dokter katakan , Noah"
"Benturan di kepala lah membuat nya koma dan tekanan darah nya memperburuk keadaan nya mereka hampir kehilangan km Jake karena luka yang cukup parah, dokter dan perawat salut om Jake bisa bertahan"
Bisik Noah, Jason hanya terdiam ia menghembuskan nafas berat.
"Jake tidak layak ini semua, inilah yang membuat nya aku masih mencintai nya, Noah jika kau mencintai anak ku Benji, jaga dia baik baik dan jangan pernah kau menyakiti nya atau kau mau cari perkara dengan ku"
Noah terkekeh pelan.
"Om benar benar mirip degan om Jake, aku benar benar mencintai Benji"
Jason tersenyum.
"Itulah Jake"
Matanya menatap Jake dengan beberapa selang yang terpasang membuat dada Jason sesak itu bukan hal yang nyaman namun Jake bergantung dengan semua alat itu.
Jake melihay Benji yang terlelap di pangkuan Jason yang ikut terlelap hingga pintu terbuka itu Noah ia terkejut melihat Jake bangun ia segara membangunkan Benji dan Jason lalu memanggil dokter, Noah menatap wanita yang ia kenal yang sudah lama sekali tidak bertemu.
Doktet melepaskan beberapa selang setelah memastikan Jake cukup kuat tanpa bantuan alat, Benji mendekat
"Papa, papa ingat aku kan?"
"Ben-ji..."
Wanita itu tersenyum ia mendekat memegang tangan nya.
"Ka-kak.... aku merindukan mu"
"Aku juga Jake, ya tuhan maafkan aku tidak pernah menemui mu dan Benji lagi"
Jake menggeleng pelan.
"Sebaik nya Jake jangan banyak bicara dulu, ia masih belum stabil benar"
Ujar doktet pelan Jason hanya diam tidak mendekat bagaimana pun ini semua terjadi karena nya, sekarang tinggal Jason dan Jake kamar sunyi.
"Maafkan aku Jake dia salah sangka dengan mu dan membuat mu seperti ini, aku tidak menyangka ia akan mengenali mu dan mempermalukan mu di tempat umum"
Jake diam.
"Ia menyesal dan aku sudah memastikan ia tidak akan mengganggu mu lagi, aku masih mencintai mu Jake dan aku menikahi nya karena aku pikir ia bisa menggantikan posisi mu"
Jake memejamkan mata ia berpikir mengapa sulit sekali memaafkan Jason karena Jason tidaklah seburuk itu bahkan tidak pernah menyakiti tubuh nya sampai ia hamil dna bertahan sendiri saat Jason tidak mau menerima Benji dan diri nya memutuskan berpisah.
"Kau dan papa mu akan tinggal dengan ayah karena kau tidak jauh dari sekolah mu dan rumah sakit agar saat check up tidak jauh"
"Benarkah, apartemen ayah keren.... papa aku pernah melihat apartemen ayah"
Jake hanya diam saja tidak membantah.
"Papa bagaimana jangan diam saja"
"Jika Benji suka Benji boleh menginap di tempat ayah, papa tidak perlu ada bibi di rumah"
"Jake, jika ada sesuatu bagaimana?"
Tanya si kakak sambil melirik Jason yang diam saja.
"Aku bisa mengurus diri ku sendiri, delapan belas tahun aku hanya sendiri tanpa siapapun dan membesarkan Benji"
Baik Jason maupun kakak nya tertohok memang benar ada nya saat ia membutuh seseorang semua pergi meninggalkan nya bahkan kakak nya sangat marah atas keputusan nya untuk berpisah dengan Jason hingga tidak mau berhubungan dengan nya.
"Maaf"
Hanya kata itu yang bisa wanita itu katakan ia tidak kuasa menahan air mata nya.
"Tidak kak, aku mengerti alasan nya"
Benji mendekat memang benar apa yang ayah nya katakan itu ia lihat sendiri betapa kerepotan nya aang ayah antar pekerjaan dan dirinya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rujuk (End)
Randomia membesarkan anak nya sendiri dan sudah lama sekali sendiri hingga masa lalu nya muncul di depan pintu mengajak rujuk.