Jaemin merasa pusing dan mual matanya berkunang-berkunang semua objek yang dia lihat terasa berputar seperti komedi putar.
Tidak mungkin! ini bukan yang Jaemin harapkan, Jaemin tidak ingin melihat wajah dia lagi.
" Jaemin? "
Mata yang sebening krystal itu mulai mengeluarkan liquid bening, menahan sebisa mungkin agar tidak jatuh meninggalakan jejak basah dipipi gembulnya.
" Aku tidak menyangka kita bertemu lagi Jaemin, dulu kau seperti bocah TK yang masih ingusan dan wow lihat! sekarang kau tumbuh menjadi pria manis dan imut! tampan juga si tapi masih tampanan aku hahahaha iyakan Jeno? "
Yang dipanggil hanya diam tapi matanya tidak bisa lepas oleh sosok Jaemin yang Jeno sendiri tidak menyangka bisa bertemu dengan makhluk mungilnya lagi.
" JAEMIN!!! BANTU AKU!! "
Seruan Ningning membuyarkan segalanya, baik itu Jaemin dan Jeno sendiri.
Jaemin dengan segala perasaannya yang berantakan membungkuk sopan dan pergi meninggalkan kedua pria yang menatapnya dengan tatapan berbeda.
" Hyunjin, bisa bantu aku? "
*****
" Oiii Jaemin! "
Praaank!!!
" Astaga Jaemin! "
Seruan Ningning terlalu menggema hingga mampu membuat seisi ruangan memusatkan perhatian mereka ke satu titik.
Ningning yang untung sedang mode cepat tanggap langsung memunguti serpihan kaca sedangkan Beomgyu yang memang ada didekat Jaemin langsung menggiring tubuh Jaemin menjauh dari serpihan kaca yang tidak sengaja Jaemin jatuhkan.
Jaemin yang masih dalam keadaan syok termenung memandangi sekitar, jari jarinya tremor entah kenapa, poni rambutnya yang mulai basah karena keringat dingin.
Beomgyu yang sadar dengan perubahan drastis Jaemin dengan perlahan mengusap bahu sempit yang bergetar itu.
" Kuantar pulang ayo "
Tanpa menunggu jawaban dari siempu Beomgyu langsung mengambil kunci mobil milik Ningning dan meminta izin darinya untuk mengantarkan Jaemin pulang.
Beomgyu tau Jaemin sedang tidak baik-baik saja semenjak bertemu dengan dua pria tadi siang, jujur sebenarnya Beomgyu sendiri kepo dengan dua pria tadi karena menurut Beomgyu merekalah yang membuat Jaemin hilang fokus dan sering melamun.
Tapi mau bagaimana lagi? Beomgyu tidak bisa memaksa Jaemin untuk menceritakannya.
" Terimakasih, maaf membuatmu repot seperti ini "
" Tidak perlu seperti itu, kita ini teman jadi harus saling tolong-menolong "
" Hahahaha kau benar, tapi tetap saja aku merasa tidak enak, tolong sampaikan permintaan maafku kepada Ningning dan Renjun "
" Ahsyyaaap! yasudah aku pergi, jaga diri baik-baik dirumah kalau bisa jangan menyentuh barang apapun yang mudah pecah takutnya terjadi apa-apa, ingat! kau ini sendirian dirumah tidak ada yang menjaga dan melihatmu "
Jaemin tersenyum lebar menanggapi nasehat Beomgyu, walaupun usianya lebih muda darinya tapi tingkat kedewasaannya kadang membuat Jaemin minder.
Beomgyu ini masih muda tapi kadang bisa jadi sangat dewasa.
*****
" Apa dia masih tinggal dirumah yang dulu? "
Hyunjin mengangguk mengscroll data yang dia peroleh seperti kemauan Jeno.
" Ada yang aneh " gumam Hyunjin yang masih dapat didengar Jeno
" Apa? "
" Lebih baik kau lihat sendiri saja "
Tangan Jeno dengan sigap mengambil alih ipad yang ada ditangan Hyunjin, membaca dengan serius dan mata tegasnya langsung membulat menatap tidak percaya.
" Dia benar " bisiknya lirih sekali.
" Dia hamil? tapi aku tidak mendapatkan data kalau dia sudah menikah, sebentar biar aku cari tahu lagi "
" Tidak perlu, kau pulang saja sana "
" Kau mengusirku setelah membuatku lembur tanpa digaji? dasar manusia hidup " ujar Hyunjin dramatis yang membuat Jeno ingin sekali melemparnya dari gedung lantai 20.
Kira-kira langsung pindah alam atau koma dulu?.
" Yayayayaaaa terserahlah, mending aku pulang memeluk belahan jiwaku dengan erat ketimbang berdua denganmu! membosankan! "
Jeno hanya diam dengan ocehan tidak penting dari bibir lebar asistennya itu
Kenapa aku jadi merasa menyesal seperti ini?
efek gedhang kluthuk sirah mumet mantuk-mantuk~ ku kira Jeno percaya ternyata tidak
hahahahay masih ada yang stay dibuku yang satu ini? atau kalian lebih nungguin updatean yang lain?
sekian untuk chp kali ini, agak panjang ya dari biasanya ahahha
dadah love!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Nomin
RomanceIni memang kesalahan yang ku perbuat, mau bagaimana pun aku harus bertanggung jawab bukan?. Tapi ada rasa keraguan dalam diriku, apakah aku sanggup untuk menghadapi semua rintangan yang ada didepan mata?, Dan apakah aku sanggup mempertahankan Aegi...