abu-abu

631 64 4
                                    

Hari ini cuaca menurut Jaemin kurang menentu, kadang cerah, kadang sejuk, kadang panas, kadang hujan.

kadang-kiding emang.

Begitu membuka gorden jendela kamarnya hal pertama yang Jaemin dapatkan adalah kaca jendelanya mengembun.

" Hujan lagi "

Bibir tipisnya mengerucut karena rencananya hari ini gagal lagi dan apa boleh buat lagi-lagi dirinya hanya bisa berdiam diri dirumah.

" Aku bosan "

Sembari mengusap perutnya yang mulai membesar setiap minggunya dan tidak Jaemin sadari bahwa kandungannya sudah memasuki usia 8bulan yang artinya sebentar lagi bayi yang dia kandung akan lahir melihat indahnya dunia.

Mengenai kejadian 2minggu lalu yang tidak pernah sama sekali Jaemin inginkan benar-benar diluar dugaan.

" Aku benci dia! "







*****





Keringat dingin terus bercucuran, bibir tangan kaki semua anggota tubuhnya bergetar hebat, kedua tangannya menyatu berdoa berharap apa yang dia inginkan terkabul.

" Hey yang tenang, percayakan saja apa yang dilakukan dokter kau kan sudah mengundang dokter terbaik "

Hyunjin tersenyum tipis, mengusap pelan bahu temannya yang ternyata masih saja bergetar.

" Aku takut, aku tidak mau kehilangan dia, hampir 2 kali aku kehilangan dia "

Dimana sifat tenang nya? Bahkan ketika sahamnya hampir jatuh karena perbuatan pamannya sendiri saja Jeno masih bisa bersikap tenang seolah-olah tidak terjadi apapun padahal jika saham nya jatuh dari tangannya sudah dipastikan Jeno bangkrut total.

" Dulu aku juga sepertimu, rasa takut cemas gelisah bercampur menjadi satu, merasa bahwa duniaku mulai hancur mendengar jaritan Jeongin ketika sedang berjuang mempertaruhkan nyawanya "

Jeno menatap wajah Hyunjin dari samping, terdapat senyuman tulus yang tertera disana

" Kau ingat tentang Jeongin yang tidak memungkinkan untuk melahirkan karena tubuhnya yang ringkih bisa saja jika dilanjutkan nyawanya lah yang melayang, tapi dia baik-baik saja sekarang, aku masih ingat ketika jeongin menatapku dengan tatapan layu serta senyuman teduh karena kelelahan "

" Jadi aku ingin kau percaya bahwa keajaiban itu ada "





*****







" Jaemin aku datang!!!!! "

Suara cempreng ceria khas seseorang yang membuatnya sedikit tekejut dan tentu saja Jaemin tau siapa pelakunya.

siapa lagi kalau bukan Renjun? Aunty nya baby Jisung yang saat ini tengah menampilkan senyuman lebar yang sampai membuat matanya ikutan tersernyum.

" Hari ini aku sengaja menutup kedai, hujan aku malas bekerja jadi tidak usah menyeramahiku, lagian aku sudah kaya menutup kedai sehari tidak membuatku jatuh miskin "

Lagi-lagi Jaemin harus bersabar.

" Jadi aegy hari ini mau main sama uncle ga? "

" Aunty "

Langsung berubah masam, masih tidak terima dirinya dipanggil aunty, ya masa aunty si? dirinya kan laki-laki cool begini.

" Aunty! "

"Iya-iya aunty iya! aaargghh puas kau "

" Hehehehe "

Kalau saja sedang tidak hamil sudah Renjun pukul kepalanya.

Dikarenakan rencana yang mereka buat 2 kali gagal Renjun memutuskan untuk merencakannya dirumah Jaemin saja lagian Renjun juga agak sedikit was-was karena usia kandungan Jaemin sudah masuk 8bulan, taukan artinya apa?

" Tenang saja selagi Renjun yang meng-handle semuanya akan berjalan lancar, menyenangkan dan juga seru "

" Baiklah aegy percaya dengan aunty Njun "

Jaemin tesenyum manis sampai pipinya yang chubby mengembang membuat Renjun yang melihatnya jadi gemas sendiri.

" Jadi apa rencanamu kedepan? "

Jaemin yang sedang sibuk memompa balon menolehkan kepalanya, menatap Renjun dengan tatapan bingung menggemaskan miliknya.

" Setelah Jisung lahir, kau berencana untuk lanjut kuliah atau fokus mengurus Jisung "

" Ah soal itu ya, aku ingin sekali lanjut kuliah jika itu memungkinkan soal biaya mungkin aku bisa mencari beasiswa, tapi jika itu membuatku kerepotan mengurus Jisung "

sedikit ada jeda disana, lalu Jaemin kembali menatap Renjun tapi kali ini dengan senyuman paling indah yang pernah Renjun lihat semasa dirinya bersama Jaemin.

Senyum teduh dan tulus menjadi satu.

" Tentu aku rela meninggalkan pendidikanku demi Jisung, karena dia adalah duniaku aku tidak mungkin meniinggalkannya, aku rela meninggalkan duniaku hanya demi Jisung "

Damn! Renjun yakin cowo brengsek itu akan menyesal karena sudah menyia-nyiakan manusia setulus, sebaik, semanis Jaemin.

Jeno brengsek!

" Aku akan selalu bersamamu Na "





Jeno bernafas lega, tersenyum menatap sesosok wanita cantik yang kini tengah berbaring lengkap dengan alat bantu pernafasan yang ada diwajahnya.

" terimakasih karena masih mau bertahan, kakak akan selalu bersamamu Na "

































hallooooooo gimana-gimana deg-degan ga bacanya? ya harusnya deg-degan si kan kalo engga, jadi arwah dong kalian :(

jadi malam minggu ini kalian sama aku ya, aku temenin biar ga gabut-gabut amat.

selamat malming guys! and see you luv!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mistake NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang