°°°
Malam nampak indah di taburi bintang-bintang di langit yang gelap dengan bulan yang selalu di sampingnya seperti saat ini shaka yang terus menempeli adijah.
Adijah yang tampak tengah membaca novelnya,tak menghiraukan shaka yang di sampingnya terus mengoceh tak jelas seperti bayi.
"Jah..."
"Jijah.."
"Jahh..keluar yuk!!"
Itu yang di gumamkan shaka yang membuat adijah kesal,ia lagi tak mood untuk keluar malam ia lebih senang menhabiskan waktu bersama novel-novelnya.contoh anak rumahan yah,seperti saya juga.
"Kok aku di cuekkin sih,apa..buku itu lebih penting dari pada aku?" Muka shaka tampak memelas tak mengenakkan.
Adijah hanya melirik sekilas, "iya buku ini lebih penting dari pada kamu!"
Klek!
Kata-kata adijah sungguh membuat jantungnya tak berdetak lagi!
Dengan wajah datar,shaka meninggalkan adijah begitu saja.sedangkan,adijah nampak cekikin melihat kepergian shaka.
"Rasain,makanya jangan ngagu adijah!"
Lama adijah membaca,ia tak sadar bahwa dari tadi shaka belum juga kembali ke kamar.
"Shaka kok,ngak balik-balik yah?" Pikir adijah bertanya-tanya
Ia perlahan keluar dari kamar menuju lantai bawah,ke dapur tidak ada ke ruang tamu juga tidak ada..ais!kemana suaminya ini?
Mata adijab berkaca-kaca "iss... Shaka mana?"
•••
Di tempat lain,yaitu sebuah warung sederhana terlihat seorang tiga cowok tengah nikmat menikmati gorengan pak mahin,tak ada yang bisa menaklukan gorengan pak mahin.
Dito menatap sahabatnya shaka dengn pandangan intens, "muka lo kusut amat sha kayak kudung emak gue aja" Ucap dito di tambah tawahannya
"Lo ada masalah?" Timpal bara menanyai shaka ia juga penasaran mengapa muka shaka nampak tak mengenakkan
"Ngak."
Dito berdecih, "katanya sih,sahabat tapi di tanyain jawabnya ngak!" Sinis dito tapi malah di sinisin balik oleh shaka.
"Gue lagi bete sama dijah." Jujur shaka dengan wajah kesalnya
Dito melongo,"bete ngapa lah?ngak di kasih ja-"omongan dito terpotong karna shaka lansung menutup mulut shaka
"T-tangan lo bau tarasi" Ujar dito berlagak ingin muntah
Shaka menatap tajam dito "lo kalau ngomong jangan sembarangan,ini tempat umum," Dito menganguk mendemgarnya
"Jadi loh kenapa?" Tanya bara yang dari tadi hanya melihat drama mereka berdua
Shaka mengalihkan tatapannya ke bara,"gue di cuekkin katanya,buku lebih penting dari pada gue"ujarnya dengan muka dua rebunya
Dito menepul bahu shaka,"gue dukung dijah,buku memang lebih penting dari pada luu..."dito terpikal-pikal setelah mengucapkan itu
"Sialan lo!"
•••
Tet
Tet
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif coba beberapa waktu lagi"
"Iss..shaka mana sih?"gumam adijah dengan air mata bercucuran
"Ini salah aku harusnya aku ngak bilang gitu sama shaka isshh"
"Shaka mana,aku takut!!
Awan yang tadinya melihatkan sinar bintangnya kini tertutupi oleh awan hitam.
" Mana mau hujan lagi"intip shaka di sela jendelanya berharap shaka pulang sebelum hujan
Adijah mondar-mandir tak jelas, "aku harus cari shaka!!" Ucapnya lalu keluar dari rumah
°°°
Hayoo gimana tuh?adijah cari shaka nih!! Jangan lupa vote and komen yah bestiee papay!insya allah aku akan lebih cepat update deh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Masyaallah, Suami! (End)
Teen Fiction{TAHAP REVISI} Adijah tidak menyangka, ternyata lelaki yang selama ini di kagumi adalah jodohnya! -- Berawal dari Kedua orang tuanya Menjodohkannya dengan lelaki tampan dan paham agama yang teryata.. adalah lelaki most wanted di sekolahnya. sekaligu...