31. mulai meredaa.

1.1K 65 14
                                    

Assalamu'alaikum..
Akuu kembalii lagii

Jangan lupaa votemennn supaya aku rajinn updatee<3

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Adijah kini, telah sadar dari pingsannya setelah beberapa jam tak sadarkan diri. kini ia tengah di suapi,oleh shaka yang telaten menyuapi sang istri.

"Aku udah kenyang sha, " Bantahnya tetapi shaka tetap kekeh ingin memasukkan bubuk ke mulut adijah

"Kamu makan banyak, ngak boleh ada penolakan!" Ancaman itu membuat adijah mau tak mau harus menelan bubur yang hambar itu.

"Akuu mau makan es krim shakaa..."pintanya menarik-narik baju shaka.

" Ngak! Ngak boleh nanti kamu sakit.."tolaknya di hadiahi muka masam oleh adijah

"Ihhh pelittt," Rajuk adijah melipat kedua tangan di depan dadanya

"Ngak pelitt sayangg... Cuma kamu lagiasakit loh, masa ia kamu mau makan es krimm" Bujuk shaka lembut tak membuat adijah tersenyum malah ia menatap tajam shaka

"Aiss.. Shaka mah gituuu!!"

Tiba-tiba abraham datang dengan tetengan sebuah makanan dan snack membuat mata adijah berbinar "Adaa apa si kaliann. Ributt-ribut?!" Tanya abraham menatap kedua sejoli itu bergantian.

Adijah membuang muka, "ituu abi, shaka ngak mau beliin aku es krim. Pelitt bangett deh, " Adunya kepada abraham membuat shaka mentapanya tajam.

Abraham menghela napas pelan, putrinya ini memang keras kepala," Kan kamu lagi sakitt.. Makanya ngak boleh makan es krim."ujarnya malah membuat adijah kesal

"Udah, kamu ngak usah muma kayak gituu jelek! Ini makan yang ini aja yah.." Abraham memberikan sekantong jajanan yang ia sempat beli di terima dengan senang hati

"Ihhh, abii maaa gituu bilangin aku jelek!"kesalnya tapi tak urung ia memakan snack yang di belikannya.

" Abii memang the best,ngak sama kaya kayak sih ituu tuh.."sindir adijah dengan mata terus melihat ke arah shaka

Shaka melihat itu hanya menghela napas berat.

"Ngak lama, gue terkam nihh anak!!"

•••

Shaka mengendarai motornya sport nya  dengan kecepatan tinggi, tujuannya sekatang adalah warung pak joyo yang biasa ia nongki bersama dua sahabatnya, ia akan membicarakan suatu hal pernting kepada sahabatnya itu.

Sesampainya ia dapat melihat dito yang sedang asik dengan gorengan sedangkan bara yang nampak sibuk dengan handponenya.

"Wihh.. Si shaka datangg noh!!" Senggol bara di hadiahi tatapan tajam karna mengangu acara bermain gamenya.

"Terus? Gue harus bilang wow gitu?!"

Dito menyengir kuda, lalu menggeleng sambil memperlihatkan jarinya berbentuk V dengan gorengan yang ia sangkutkan di giginya.

Melihat itu bara,berdecih. Bisa- bisanya ia berteman dengan spek beginii.

Shaka mendudukan bokongnya, di dekat bara yang masih melanjutkan gamenya.

Wajah shaka nampak frustasi, dito yang peka hal itu pun mendehem memecahkan keheningan.

"Lo kenafaa mas bro??" Tanyanya tak jelas karna masih asik mengunyah gorengannya.

"Guee.. Galau." Lirihnya dengan tatapan kosong

Dito menatap intens shaka, "melihat lo galau kayak gini, gue serasa melihat fajar sad boy." Celecus dito membuat shaka menyengit bingung

"Fajar saha??"

Dito kaget , "lo.. Ngak tahu?!" Shaka menggeleng polos

"Cihh, kudet loh!"

"Apa loo bilang?!!" Amarah shaka memuncak saat dito mengatainya, dengan senyumnya ia menggeleang cepat.

Hening sesaat sebelum shaka mengatakan sesuatu "gue ngerasa hidup gue dengan adijah sedang ngak baik." Ucapan dingin menatap kedua sahabatnya bergantian

"Gue juga ngerasa gitu.." Ucapan bara, membuat shaka tampak gusar

Shaka menatap awan tampak menghitam, pikirannya sedang kacau ia sedang di ambang kebimbangan " Gue rasaa ini belum selesai.. "Ucapannya dingin dengan ontonasi tenang " Mereka pasti bakalan lebih celakain adijah.. Kita harus berjaga-jaga"

"Gue juga gitu.. Sebaiknya lo lebih jagain dijah," Ucap bara di angguki kepala oleh shaka

Dito berpikir sejenak, "ngak cuma itu kita harus buat rencana.." Ucapan dito bagai boomerang di kepala shaka yah itu harus...

•••

"Yaa.. Allah dijah capek. Bisa ngak adijah pergi ajaa.."lirih adijah dalam hatinya

Adijah saat ini tengah duduk bersanti di kasur rumah sakit. Keadaannya sudah membaik, tetapi shaka dan kedua orang tuanya melarang keras untun ia pulang ke rumah ia dan shaka.

Wajahnya yang nampak tirus, tetapi tidak menutupi kecantikannya ia tersenyum pedih saat mengingat kejadian kemarin-kemarin.. Ia rasanya ingin kabur saja.

"Aku harus gimana dia datangg lagi.." Lirihnya dengan senyum bertambah lebar menatap jendela yang memeperlihatkan gedung-gedung tinggi.

Sebenarnya, ia tahu dan ingat semua kejadian yang ia lalui. Bahkan alter egonya  yaitu jihan kembali. Ia merasanya adijah sangat benci hal itu, karna jihan hanya perusak di dalam hidupnya.

Sangat lama sekalii,jihan kembali lagi..
Ketika ia emosi jihan akan kembali dan ketika ia sangat sedih ia akan datang lagi.

Memikirkan hal itu, ia menghela napas berat, "pengangu.." Cicitnya dengan tangan terkepal kuat.

°°°

Haiii...haiii

Gimanaa part ini?
Semoga kalian sukaa.. Maaf kalau aku lama update lagii sibuk-sibuknya latihan lomba doain semoga juara aamin...

Nextt ngak??

Masyaallah, Suami! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang