Haiii~
Mari kita mulai, hope you enjoy, let's go!
._.
***Bubble Gum Boy***
"Kenapa kau tidak masuk kemarin? Kau sakit?" Tanya Jaeyun sambil menyandarkan tubuhnya dibatang pohon.
"Aniya. Aku pergi menghadiri acara keluarga" Jawab Heeseung berbohong.
Bukit belakang sekolah itu sekarang tidak lagi menjadi milik Jaeyun seorang, melainkan milik mereka berdua, Jaeyun dan Heeseung. Mereka selalu menghabiskan waktu istirahat disana, sangat jarang memasuki kantin kecuali mereka benar-benar merasa lapar.
"Kau punya permen karet?" Tanya Heeseung.
"Tentu saja" Jaeyun merogoh saku jasnya dan memberikan permen karet pada Heeseung.
"Wae? Kenapa kau tiba-tiba ingin memakan permen karet?" Tanya Jaeyun setelah Heeseung memasukkan permen itu ke mulutnya.
"Kau bilang permen karet bisa membuat pikiranmu tenang kan?" Ucap Heeseung.
"Kau sedang ada masalah?" Jaeyun mengerutkan keningnya.
Akhir-akhir ini sikap Jaeyun pada Heeseung memang sedikit berubah menjadi lebih terbuka dan lebih ramah dari sebelumnya.
"Aniya, gwenchana" Jawab Heeseung sambil tersenyum kearah Jaeyun.
***Bubble Gum Boy***
Heeseung mengendarai mobilnya dengan perasaan tegang. Berkali-kali ia menggigit bibir bawahnya. Malam ini ia akan mengungkapkan perasaannya pada Jaeyun. Ia merasa malam ini adalah moment yang tepat.
Ia sudah menunggu selama dua minggu, menunggu Sunghoon untuk menemui Jaeyun dan membuatnya kembali ceria. Tapi ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Jika Sunghoon tidak bisa melakukannya, maka ia yang akan membuat Jaeyun kembali seperti dulu bagaimana pun caranya.
***Bubble Gum Boy***
Sudah jam 12 malam lewat. Jaeyun belum bisa menutup matanya untuk tidur, ia sedang menunggu.
"Tidak ada yang ingat?" Gumamnya sambil memperhatikan ponsel yang digenggamnya.
Ia pun berniat untuk tidur. Tapi beberapa detik setelah ia memejamkan mata, ponselnya tiba-tiba berdering tanda panggilan masuk, namun nomor yang tertera tidak tercatat dalam kontaknya.
"Yoboseyo?" Ucapnya setelah menerima telpon tersebut.
"Jaeyun-a"
Jaeyun terdiam mematung. Ia tahu benar siapa pemilik suara itu, suara yang selama ini dirindukannya.
"Su-Sunghoon-a" Ucap Jaeyun terbata.
"Ne. bisakah kau keluar sekarang?"
"Keluar? Keluar kemana?"
"Aku didepan rumahmu"
"Mwo? Kau bercanda?" Jaeyun mengerutkan keningnya.
"Aniya. Cepatlah disini dingin"
"Baiklah. Tunggu sebentar" Jaeyun memutuskan hubungan telponnya dan segera berlari menuju pintu rumahnya.
Benar saja. Seseorang telah berdiri didepan pagar rumahnya dengan posisi membelakanginya.
"Sunghoon-a" Panggilnya setelah yakin orang itu benar-benar Sunghoon.
Pria itu berbalik dan tersenyum, ia membawa sesuatu dikedua tangannya. Sebuah cake yang tidak telalu besar dengan lilin berbentuk angka satu dan delapan.
"Saengil chukha hamnida, saengil chukha hamnida, saranghaneun Shim Jaeyun, saengil chukha hamnida" Sunghoon bernyanyi didepan Jaeyun yang masih menatapnya tak percaya.
"Chukhae Jaeyun-a" Ucap Sunghoon dengan tersenyum lembut.
***Bubble Gum Boy***
Heeseung memarkirkan mobilnya tidak jauh dari rumah Jaeyun. Tangannya bergetar dengan mencengkram kuat kemudi mobilnya. Matanya melihat jelas sesuatu yang terjadi didepan rumah itu.
Heeseung menghembuskan nafas dengan berat. Kepalanya memutar kearah samping dimana terdapat sebuah box yang berisi cake ulang tahun untuk Jaeyun.
._.
kkeut!
Semoga suka yeoreobun♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum Boy | Heejake
Romansa[END] Jaeyun yang selalu pergi ke bukit belakang sekolah saat jam istirahat membuat Heeseung penasaran dengannya. Hingga suatu hari ia tak sengaja melihat pemuda itu menangis sendirian, apa yang terjadi? Dan juga mengapa pemuda itu selalu terlihat m...