20 - Bali

100 8 0
                                    

Azura menyeret kopernya dengan senyum yang merekah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azura menyeret kopernya dengan senyum yang merekah. Ini adalah hari dimana ia akan pergi ke Bali bersama Askar dan bu Beti.

Askar sudah menunggunya di depan mobil. Lelaki itu tampak lebih tampan dengan turtleneck dan jaket yang dipakainya.

"Udah siap?" Tanya Askar dengan wajah yang berseri lebih dari biasanya.

Azura mengangguk mengiyakan, "Iya, ini kita ke sekolah dulu?"

"Nggak usah, langsung ke bandara aja." Balas Askar menggamit tangan Azura menuju mobil.

Askar membuka pintu mobil dan mempersilahkan sang kekasih untuk masuk. Ia benar-benar manis dan memperlakukan Azura bak ratu.

"Makasih, Askar."

"Sama-sama, Zuzu." Balas Askar tertawa kecil.

Azura ikut tertawa. Ia mengeratkan sabuk pengaman di tubuhnya. Askar berlari kecil memutar. Ia kemudian duduk di bangku pengemudi.

"Siap?"

"Let's go!" Balas Azura tertawa riang. Lesung pipi tercetak jelas di wajahnya ketika gadis itu tertawa.

Mobil milik Askar melesat cepat membelah jalanan. Perjalanan mereka cukup lengang. Selama diperjalanan, dihabiskan oleh Askar dan Azura untuk saling bercerita.

"As, aku pengen ke pantai Pandhawa deh kalau udah disana. Sempet nggak ya?"

"Sempet kok."

"Masa sih? Kan kita full diawasi bu Beti. Emang bu Beti ngijinin?"

"Nanti biar aku yang urus ya, sayang. Aku usahain bisa."

Azura menatap Askar berbinar. Ia memeluk tubuh kekasihnya dari samping.

Askar terkekeh pelan. Ia mengusap rambut Azura dan mengecupnya.

Askar memarkirkan mobilnya di depan bandara Soekarno-Hatta. Ketika mereka sampai, sudah ada dua orang berpawakan kekar yang menunggu di depan.

Askar segera membuka pintu untuk Azura. Askar dan Azura berjalan masuk ke area bandara. Tangan kanan Askar mengenggam tangan kiri Azura erat. Terlihat sekali bagaimana sikap posesif Athaskar Abimanyu.

Disaat keduanya melewati dua orang berseragam hitam, Askar melempar kunci mobilnya.

Hap.

Kunci itu ditangkap dengan mudah. Azura yang tak tahu apapun kebingungan.

"Kunci mobil kamu kok dikasihin mereka?"

"Mereka orang suruhan aku." Balas Askar memeluk pinggang Azura posesif.

Azura melongo. Tetapi ia segera menormalkan ekspresinya.

"Eh, kopernya?"

"Biar mereka yang urus. Kamu tenang aja." Balas Askar santai.

CASSANOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang