Cassanova, mungkin kata itu yang menggambarkan Athaskar Abimanyu. Sosok lelaki angkuh, dingin, yang dielu-elukan karena ketampanannya. Harta, tahta, rupa, apalagi yang tak di miliki Athaskar?
Siapapun menginginkannya. Sayangnya, tak semua orang bis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Garuda Wisnu Kencana atau yang biasa disebut GWK tampak ramai pengunjung. Ini adalah destinasi wisata sejarah pertama yang dikunjungi Askar dan Azura.
Banyak turis-turis lokal maupun Internasional. Azura yang baru pertama kali menginjakkan kaki di GWK tak mampu menyembunyikan kekagumannya. Ia memotret semua yang mereka lewati.
"Patung Garuda Wisnu Kencana pertama kali dibangun pada tahun 1997 oleh seniman I Nyoman Nuarta."
Tour guide yang disewa oleh bu Beti itu menjelaskan sejarah Garuda Wisnu Kencana dari awal. Azura menyimak dengan antusias. Gadis itu bahkan merekam pembicaraan mereka menggunakan ponsel miliknya.
"Bli, patung ini sebenarnya ada makna simbolis khusus nggak? Misal, arti tersendiri?"
"Tentu ada, Patung ini adalah wujud dari Dewa Wisnu sebagai Dewa Pemelihara (Sthiti) dalam agama Hindu yang sedang mengendarai seekor burung Garuda."
"Wah, unik banget." Azura terkagum.
"Iya, Patung Garuda Wisnu Kencana ini memiliki keunikan yang menjadikannya ikon Pulau Dewata. Patung ini dibuat dari campuran tembaga dan baja mencapai berat 4.000 ton dan memiliki ketinggian 75 meter dengan ukuran lebar 60 meter."
Azura terperangah karena terlalu kagum. Binar matanya begitu terpancar karena bahagia.
"Patung ini kan besar banget ya. Kira-kira buatnya berapa lama?"
"Waktunya lama. Dua puluh delapan tahun Nyoman Nuarta merancang dan membangun Patung GWK sampai terbentuk utuh."
Azura mengangguk-angguk. Ia mencatat apapun yang perlu dicatat. Azura juga memotret semua yang perlu direkam.
"As, kamu nggak nanya?" Tanya Azura pada Askar yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
"Nanti, lagi sibuk nih." Ucap Askar tak mengalihkan pandangan.
Azura berdecak. Ia menarik wajah sang kekasih agar menatapnya.
"Kita udah dikasih kesempatan sama sekolah sampai bisa disini. Jangan kayak gini dong, sepenting apa emang seseorang yang lagi chat sama kamu itu?" Tegur Azura cemberut.
Askar tersenyum. Lelaki tampan itu menyimpan ponselnya yang sedari tadi bergetar ke dalam saku.
"Cemburu?" Tanya Askar menggoda sang kekasih.
Azura mendelik, "Bukan cemburu, tapi kamu harusnya bisa lebih menghargai." Balas Azura membuat tour guide yang mengawal mereka ikut tertawa gemas.
"Iya iyaa.." Balas Askar tertawa kecil. Baru kali ini ia dimarahi bak anak kecil.
Setelah teguran singkat itu, Askar tak memegang ponselnya lagi. Mereka kembali berputar. Askar dan Azura melihat dan memotret patung GWK dari segala sisi.
"Patung ini lebih tinggi daripada patung liberty?" Tanya Askar untuk pertama kali.
"Iya, Liberty memiliki ketinggian mencapai 93 meter, sedangkan patung GWK berukuran 121 meter."
