JAEMIN X WINTER FANFICTION!!
17+ || Warning, This story has violent scenes, harsh words, alcohol, cigarette, and some mature element.
___
"Aku butuh banyak uang, ayo tidur sama aku kak." - Winta Terra Arianna.
"Once I've started, I won't stop." - Na...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam pulang sekolah, Winta buru-buru berkemas. Dia harus segera pergi ke apartment milik Nathan. Semakin cepat dia melakukan itu, maka akan semakin cepat dia mendapatkan uang.
"Lo beneran, mau nemuin kak Nathan?" tanya Niken memastikan.
"Iya, gue duluan. Bye." setelah itu Winta berlari keluar kelas.
Niken yang melihat itu hanya bisa menghela napasnya pelan. Mau bagaimana pun dia membujuk, tetap semua keputusan ada pada diri Winta sendiri.
"Taksi nya mana sih." kesal Winta karna taksi online yang dia pesan tidak kunjung datang.
"Kalo aja mobil masih ada." keluh Winta.
"Ah iya, jangan ngeluh Ta. Mobil dijual juga itu demi biaya kemoterapi dan rawat inap mami." lanjut Winta.
Tak lama, taksi pesanannya datang, dengan segera Winta masuk dan taksi pun berjalan sesuai dengan alamat yang Winta berikan.
Sekitar tiga puluh menit, Winta pun sampai di gedung apartment yang Nathan sebutkan kemarin. Sebelum turun, Winta membayar lebih dulu dan setelah nya mengucap terimakasih.
"Lantai lima, kamar nomor seratus tiga puluh." gumam Winta.
Kakinya melangkah memasuki gedung megah tersebut.
"Permisi kak, ada keperluan apa?" tanya resepsionis saat Winta datang.
"Saya perlu bertemu dengan Kak Nathan." jawab Winta.
"Baik kak, sebentar."
Winta mengangguk saja.
"Unit atas nama Nathaniel Jefran Dirgantara, berada dilantai lima, kamar nomor seratus tiga puluh."
"Terimakasih."
Winta segera pergi menuju lift dan menekan angka lima.
Suara 'ting' terdengar, artinya Winta sudah sampai di lantai tujuan. Dan tugasnya kini hanya satu, mencari unit nomor seratus tiga puluh.
Setelah ketemu, Winta memencet bel. Namun tidak ada tanda-tanda bahwa pintu itu akan dibuka.
"Coba telpon aja lah."
Winta langsung menelepon Nathan. Panggilan pun langsung mendapatkan jawaban.
"Kak, aku didepan apartment kamu." ucap Winta langsung.
"1308, buka aja."
"Gak papa?"
"Ya."
Setelah itu, sambungan telepon diputus sepihak oleh Nathan. Akhirnya meskipun ragu-ragu Winta menekan password pada pintu apartment Nathan.
