Destiny - Bag.24

2.2K 231 48
                                    

Aku cape target, kalian cape komen
Oke deh gausah ada target lagi eheheh

Aku cape target, kalian cape komenOke deh gausah ada target lagi eheheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat baca

°•°

Sekarang ini, setelah menemui kedua orang tua Nathan, keduanya sudah berada dirumah mami Winta.

Winta menatap bangunan dihadapannya sendu, dirinya rindu.

"You okay?" tanya Nathan sambil merangkul bahu Winta.

Winta menoleh pada lelaki itu, kemudian mengangguk.

"I'm okay, yuk masuk." ajak Winta.

Nathan juga mengangguk, keduanya berjalan menuju pintu utama. Winta membunyikan bel, tak perlu lama pintu pun dibuka dari dalam.

Terlihat wajah kaget mami nya disana, Winta yang melihat itu hanya bisa tersenyum tipis.

"Mami." panggil Winta pelan.

"Ta, kamu?" kaget mami Rosa.

"Maaf tak ingkar janji, maaf Ta datang lagi nemuin mami, maaf mi." ucap Winta sambil menunduk.

"Siang tante, boleh kami masuk dulu?" tanya Nathan.

Mami Rosa seolah tersadar, kemudian mempersilakan Winta dan Nathan masuk.

Ketiganya sekarang sedang duduk di sofa ruang kelurga.

"Ekhmm.." Nathan berdeham, "Begini tante, sebelumnya Nathan mau minta maaf sama tante. Nathan kesini cuma mau minta restu, Nathan mau nikahin Winta, Nathan mau tanggung jawab atas semua perbuatan Nathan." Nathan langsung mengutarakan maksud kedatangannya.

Mami Rosa diam, "Kalo pun tante gak setuju, Nathan bakal tetep nikahin Winta. Winta butuh Nathan, bayi juga butuh papi nya." lanjut Nathan.

Tangan lelaki itu menggenggam erat tangan Winta yang terasa dingin, sedari tadi Winta juga hanya menunduk, tak berani menatap mami nya.

"Saya terserah kalian saja." akhirnya mami Rosa bersuara.

Nathan mengangguk, "Terimakasih, kalo gitu kita pamit. Nathan akan kasih tau, kapan tepatnya kita akan menikah nanti."

Mami Rosa kembali diam. Nathan mengajak Winta untuk pergi, "Mami Ta, ayo." ajak Nathan.

Winta tanpa banyak protes langsung menurut, "Ta pamit ya, mami."

Tidak ada tanggapan, Winta yang melihat itu hanya bisa menghela napas.

Setelah itu, Nathan dan Winta pun pulang.

Selama dijalan menuju apartemen Revan, Winta hanya termenung.

"Mami Ta, baik-baik aja kan?" tanya Nathan sambil mengelus rambut Winta.

Destiny ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang