Destiny - Bag.14

2.3K 246 80
                                    

Gak mau tau, aku update kalo komennya lebih dari 50....

Gak mau tau, aku update kalo komennya lebih dari 50

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat baca:)

°•°

"Huekk.."

"Ah sialan, gue kenapa sih?" gerutu Nathan.

Sudah hampir seminggu, cowok itu mengalami gejala mual. Apalagi setiap pagi, ditambah dengan tidak adanya nafsu makan. Membuat cowok itu jadi lemas.

"Huek..." lagi, yang Nathan memuntahkan hanya liur.

Kepalanya juga pening, merasa sedikit hilang rasa mualnya, Nathan berjalan keluar dari toilet dan duduk diatas tempat tidur. Cowok itu meraih ponselnya untuk menghubungi Jevan.

Tidak butuh waktu lama, panggilan nya langsung mendapat jawaban dari Jevan.

"Napa bro?" suara Jevan langsung terdengar.

"Gue sakit, bisa kesini gak? Bawain gue buah strawberry." suruh Nathan to the point.

"Gue tau lo sakit, cuma kan yang sakit badan lo, bukan otak lo. Lo gak suka strawberry ya. Jangan ngada-ngada!" cerocos Jevan

"Jangan nyerocos, bawain Jev. Cepet, gak gak pake lama!" setelah itu sambungan diputuskan oleh Nathan.

Nathan menjatuhkan tubuhnya untuk berbaring. Perutnya terasa tidak enak, nafsu makannya yang hilang, tapi kenapa dirinya malah menginginkan sesuatu yang sangat tidak dia sukai.

Sekitar setengah jam, bukan hanya Jevan yang datang ke apartemen Nathan, tapi juga Revan dan Haiden.

Ketiga sahabatnya datang, terutama Jevan yang membawakan apa yang Nathan mau.

"Lunglai banget, lo." celetuk Haiden saat Nathan membukakan pintu.

Ketiganya langsung duduk di sofa, sedangkan Nathan lebih dulu menutup pintu dan barulah bergabung bersama ketiganya.

"Napa lo? Sakit apa?" tanya Revan.

"Gak tau anjir, udah hampir seminggu terakhir ini, gue muntah-muntah gak jelas." jawab Nathan.

"Masuk angin kali. Sini gue kerokin." tawar Haiden.

"Gak ya, anjir. Gue udah minum obat masuk angin. Gak mempan, gue juga gak nafsu makan, muntah keluarnya liur doang. Ini anehnya, gue malah mau strawberry." celoteh Nathan.

"Lo hamil kali." celetuk Jevan.

Nathan mendengus, "Lo kira, gue cowok apaan!" balasnya sebal.

"Atau jangan-jangan, salah satu cewek yang pernah lo tidurin, hamil." kata Revan.

"Gue selalu main aman." jawab Nathan cepat.

"Inget-inget lagi, manusia tempatnya lupa." timpal Haiden.

Destiny ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang