"Neji..., Maaf."
Neji menghela nafas berat. Mengingat masa lalu mereka, dia memeluk Tenten. Pelukan yang sangat erat seolah dia takut kehilangan istrinya itu.
Ya, dia tentu ingat pertemuan mereka. Kala itu, dia masih remaja tanggung berusia tujuh belas tahun. Mereka, Neji, Itachi dan Kakashi, berkunjung ke Suna. Kota pelabuhan tempat Gara tinggal. Gara sebagai tuan rumah yang baik memperkenalkan dengan kotanya. Terutama dengan kehidupan malamnya.
Mereka mengunjungi club yang terkenal di kota itu. Klub yang dikelola seorang Nyonya bernama Mei Terumi. Dan mereka bersenang-senang di sana.
"Wah, lihat! Itu anak Mei Terumi!"
Gara menunjuk seorang gadis. Semua tamunya menoleh pada gadis itu. Termasuk Neji. Dia terpana pada gadis itu. Sangat jarang di saat ini kecantikan klasik dengan rambut di Cepol dua dan baju cina seperti itu.
"Tenten! Kemarilah!"
Gadis itu pun datang. "Kalian mau minum apa?" Katanya.
"Apa pun! Tapi bisakah kau minta ibumu untuk mengirimkan gadis-gadis itu kemari?"
Tenten menyipit, memperhatikan keempatnya. "Kalian... Apakah benar-benar sudah cukup umur?" Jari gadis itu menunjuk keempatnya.
"Haiya, kau tahu kita seumuran. Aku berumur dua puluh tahun sepertimu. Dan mereka juga!"
Faktanya Gara menyembunyikan bahwa Neji adalah yang termuda di sini.
Tenten mengamati mereka berempat lagi. Itachi semakin tertarik. Dia menarik Tenten sehingga gadis itu jatuh di pangkuannya lalu berusaha menciumnya.
"Lepaskan!" Gadis itu meronta.
Neji yang sigap, menarik Tenten dari pangkuan Itachi walau pun gadis itu harus terjatuh ke lantai.
"Kau!" Itachi mendelik pada Neji.
Gara menolong Tenten dan juga ikut marah pada Itachi. "Bersikap sopan lah, Itachi. Tenten adalah pemilik tempat ini."
Itachi tertawa dengan gaya perlente,"Jika dia tidak bisa mengirim gadis-gadis itu ke sini, bukankah dia sendiri bisa melayani kita."
Kakashi menengahi,"Itachi, kita adalah tamu di sini. Jangan membuat keributan."
"Terserahlah!" Itachi masa bodoh dengan hal itu, dia malah berdiri dan meluncur ke lantai dansa.
Tenten berdiri dengan pertolongan Gara. Kakashi juga minta maaf pada Tenten. "Maafkan kami."
"Tidak apa,"Tenten menggeleng lemah. "Terima kasih,"Dia mengangguk pada Neji dan Neji pun dengan salah tingkah mengangguk padanya.
Gara tahu jika Neji menyukai Tenten sehingga dia mengkerling nakal padanya saat Tenten sudah pergi. Neji hanya bisa menggaruk tengkuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
in The Deepest Heart
FanfictionNaruto serius ingin menikahi Hinata, namun.. kakak Hinata, Neji malah meminta hal yang aneh sebagai syarat Naruto untuk menikahi Hinata. Naruto harus menang melawan Neji dalam pertandingan taekwondo dan seni pertarungan samurai. Walau pun Neji jag...