Keadaan membuat Tenten akhirnya berusaha melupakan Lee. Mungkin benar prediksi ibu mertuanya, Lee mungkin sudah menemukan gadis lain di sana. Tenten memutuskan untuk tetap fokus pada bisnis dan kesehatan bayi dalam kandungannya.Kandungannya sehat. Bayi itu bergelung dengan nyaman selama enam bulan dalam rahimnya. dia dan Guy semakin bersemangat menyambut kelahirannya. Mereka bahkan merancang kamar bernuansa biru karena bayi itu laki-laki. Guy bahkan memberikan nama Metal pada bayi itu. Artinya adalah baja. Tenten hanya bisa tertawa sambil memukul lengannya karena merasa nama itu konyol.
Tenten sedang fokus dengan laporan keuangan saat itu dan seorang karyawan menerobos kantornya sambil berkata panik,"Nyonya, gudang terbakar."
"Bagaimana bisa?" Dia berdiri tergesa dan kakinya pun kram. Dia terduduk sebentar dan teringat bahwa Guy tadi pamit untuk ke gudang.
Dia pun menjerit,"Yeobo! Dimana suamiku!"
Tenten berlari ke arah gudang dengan perut besarnya. Api sudah menyebar dengan parah. Atap gudang bahkan telah ambrol.
"Yeobo!!!!!"
Tenten berteriak Histeris. Para karyawan memegangi tubuhnya. Tenten pun pingsan saat itu juga.
Mighty Guy atau Gyu Taemin sudah tiada. Pria baik itu meninggal. Meninggalkan istrinya yang tengah hamil.
Pelayat berdatangan memberikan hormat. Tenten duduk bersimpuh menggunakan Kimono hitam. Pandangan matanya nanar dan hanya bisa mengangguk saat pelayat menyalaminya.
Hingga malam pun tiba. Tenten masih duduk di dekat peti jenazah Guy. Masih dalam posisi yang sama saat seorang pelayat membuka ruangan dupa. Pelayat itu memberikan penghormatan pada jenazah. Tenten mencium aroma yang dikenalnya. Dia mendongak. Pelayat itu sudah berdiri di depannya.
Keterkejutan dan kerinduan membuat Tenten memeluk kaki pelayat itu, menciumi sampai berdiri dengan lututnya hingga pria itu pun berjongkok lalu mencium bibirnya dengan penuh kerinduan.
"Lee.. Lee .. kau datang... Oh, Lee...."
Tenten membalas ciuman Lee. Mereka sama-sama saling merindukan. Saling memeluk dengan erat. Kerinduan yang meletup-letup membuat keduanya terjebak.
Lee sudah tidak tahan lagi. Begitu pula halnya Tenten. Mereka bahkan melakukannya di dekat peti jenazah Guy. Kimono Tenten terangkat di sekitar atas perut buncitnya. Wanita itu menungging dengan berpegangan pada peti mati Guy sementara Lee memberikan dorongan maju mundur yang membuatnya terbang ke awan.
Keduanya bahkan harus membekap mulut masing-masing. Malam cukup sunyi dan dinding ruangan dupa dihiasi oleh desahan dan erangan tertahan dari keduanya.
Dan Lee pun memeluk Tenten setelah ledakan kerinduan yang selama ini dia tahan. Tenten lemas di dadanya dan terengah-engah.
KAMU SEDANG MEMBACA
in The Deepest Heart
FanfictionNaruto serius ingin menikahi Hinata, namun.. kakak Hinata, Neji malah meminta hal yang aneh sebagai syarat Naruto untuk menikahi Hinata. Naruto harus menang melawan Neji dalam pertandingan taekwondo dan seni pertarungan samurai. Walau pun Neji jag...