5. Start to Them

92 5 5
                                    

Dongyun kini berada di gereja dengan pelataran doa untuk memperingati kematian Minseo. Acaranya sudah selesai beberapa jam sebelumnya, jadi dia duduk merenung dalam kesendiriannya.

Sangat menyenangkan bagi introvert seperti dirinya.

"Hey, bocah jangan melamun. Nanti arwah gentayangan akan merasuki mu loh." Ujar Heesung menepuk lengannya guna menyadarkannya

Heesung duduk disebelah Dongyun tidak memperdulikan tatapan mata sinis Dongyun yang meliriknya.

"Kau pasti kaget kalau mendengar ceritaku."

"Cerita apa?" Acuhnya tidak peduli

"Dulu saat acara penghiburan dan penutupan peti kak Minseo. Ada orang asing yang datang ke gereja."

"Tidak ada siapapun di dalam gereja. Aku dan pastor baru tiba di sana dan memergokinya yang masih berada di pelataran."

Dongyun bohong jika ia tidak penasaran dengan siapa Heesung dan pastor Daeyeol temui. Ia mulai tertarik dengan apa yang terjadi saat ia tidak ada di sini waktu itu.

"Sayang sekali. Kalau kau tidak pergi begitu saja. Kau pasti sangat terkejut." Ujarnya tetap serius mengundang pertanyaan dari Dongyun

"Kenapa aku harus terkejut?"

"Orang itu juga sedang mencari mu."

Oh, yang Heesung katakan memang benar. Ia terkejut setelah tahu orang asing yang datang itu juga mencari dirinya. Lagipula siapa dia?

"Kenapa harus aku? Aku rasa tidak punya masalah dengan siapapun."

"Itu yang ingin aku tanyakan padamu. Lalu apa yang kau lakukan sampai dia ingin menemui mu?" Raut serius terpatri di wajah Heesung

"Memangnya aku ingat pernah bertemu dengannya. Mengenalnya saja tidak." Sudah pasti Dongyun menyangkalnya

"Jangan berbohong. Ia bilang pernah bertemu dengan mu saat kau hampir terbunuh gangster."

Dongyun mengerutkan alisnya ia merasa tidak asing dengan cerita Heesung.

Oh, akhirnya dia sadar akan sesuatu yang menjadi alasan dia tiba-tiba meninggalkan Busan.

Dari mana Heesung tahu kalau ia pernah hampir terbunuh ditangan kelompok penjahat jalanan tersebut.

"Iya aku akan mati dikeroyok mereka kalau saja kak Minseo tidak datang menyelamatkanku."

Dongyun menundukkan kepalanya, ia masih menyimpan perasaan bersalah meskipun sekedar mengatakannya.

"Tapi kak Minseo mati dibunuh gangster yang meneror kita. Apa mereka alasanmu kabur saat pemakaman kak Minseo."

Senyum miring tercetak di wajah Heesung karena sudah berhasil memojokkan Dongyun.

Sialnya. Siapa yang tidak menyangka jika Dongyun dibuat tidak berkutik oleh Heesung. Dongyun bangkit dari duduknya lantaran dibuat kesal.

"Kalau kau tahu juga tidak ada gunanya."

Sebelum Dongyun melangkah lebih lagi Heesung menghentikannya untuk menyadarkan Dongyun dari luka traumanya tentang masa lalu.

Villain: Revenge and Regret | DRIPPINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang