9. an Other Dead Body

39 2 8
                                    

Junho berada di pusat forensik, ia tidak sedang menyelidiki sebuah kasus melainkan diseret Dongyun untuk ikut dengannya, padahal ia ingin sekali tidur setelah semalaman begadang di kantor diminta Taehyun untuk bekerja lembur.

"Kau mau apa di sini?" Junho bertanya sambil menguap, ia jelas mengantuk

"Aku mau menemui dokter forensik yang menangani kasus penemuan mayat di sungai Nakdong."

Mata Junho langsung melek seketika. "Benarkah? Aku juga punya kasus penemuan mayat tapi di sungai Han."

Dongyun yang berjalan cepat ke depan berbalik ke arahnya dengan tatapan penuh selidik.

Junho menanggapinya dengan anggukan mantap. "Iya benar, kemarin seseorang yang sedang memancing menemukan mayat yang hanyut di sungai Han."

"Karena itu pak Taehyun menyuruhku menyelidiki kasus penemuan mayat di sungai Han." Ujarnya menambahkan

Giliran Junho yang menanyai Dongyun lagi. "Bagaimana kau bisa menemukan mayat di sungai Nakdong?"

"Bukan aku tapi Heesung yang menemukan mayatnya, kemarin."

Junho ber-oh-ria mengangguk mengerti tapi tunggu dulu, mereka menemukan mayat di tempat yang sama dan di hari yang bersamaan pula. Bukankah itu janggal?

"Cha Junho." Seseorang berpakaian serba biru menyapa Junho, ia melambaikan tangannya menyuruh Junho mendekat padanya.

"Apa kau ingin mengetahui hasil otopsi mayat sungai Han?" Tanyanya dengan senyum ramah

"Apa? otopsinya sudah selesai?" Junho kira proses otopsi akan memakan waktu berhari-hari hingga hasilnya menyakinkan untuk keluar

"Iya, aku baru saja selesai melakukan otopsi pada mayat sungai Han. Kalau kau mau, aku akan mengantarmu ke kamar mayat."

Sebelum Junho membalasnya Dongyun menyela pembicaraan sebentar.

"Apa kau juga yang mengotopsi mayat sungai Nakdong?" Dongyun memastikan orang di hadapannya adalah orang yang tepat

"Iya, aku sudah mengotopsinya kemarin. Memangnya kenapa?" Dokter forensik itu menaikkan alisnya, heran.

"Bisakah kau mengeluarkan hasil otopsi dari kedua mayat itu juga?" Mata Dongyun begitu berbinar, sangat antusias

"Iya baiklah, mari ikuti aku." Dokter tersebut mengajak Dongyun dan Junho pergi ke ruangan yang ia maksudkan

Sesampainya masuk ke dalam kamar mayat, bau formalin tercium begitu menusuk hidung.

Terdapat dua mayat di sini yang satu diselimuti kain putih yang satunya lagi ada di dalam kantong hitam. Dokter menghampiri mayat berselimut kain putih lalu membuka kainnya sebatas dada.

"Ini adalah mayat di sungai Han aku mencocokkan sidik jarinya di basis data kita. Sidik jarinya cocok dengan identitas bernama Son Dongpyo, laki-laki berusia 20 tahunan yang bekerja sebagai pelayan di Club."

"Menurut perkiraanku dia dibunuh sehari sebelum dibuang ke sungai Han."

Jari telunjuk dokter mengarah pada lubang yang ada di dada. "Penyebab kematiannya adalah tembakan pistol dengan kaliber peluru 32 mm, tapi ia ditembak dari belakang membuat dua pasang tulang rusuknya patah hingga menembus jantung."

"Orang yang membuang mayatnya jelas orang yang berpengalaman. Kalian tahu kenapa?"

Junho dan Dongyun sama-sama kompak menggelengkan kepala alias tidak tahu.

"Seingat ku, dia dibuang dalam keadaan tidak memakai baju selain celana dalam dan ada cairan pembersih di badannya untuk menghilangkan jejak."

"Seperti..." Junho menopang dagunya, bingung

Villain: Revenge and Regret | DRIPPINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang