"Bagaimana menurutmu?" Isak terlihat sangat nafsu menghisap cerutunya. Matanya memandang sekeliling wilayahnya dengan buas. Wilayahnya memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, sehingga wilayahnya menjadi satu-satunya pemasok kebutuhan ekonomi terbesar saat ini. Tidak hanya memasok di dalam negeri saja, wilayahnya juga ikut andil memasok untuk kebutuhan luar negeri. Itulah mengapa wilayahnya sangat damai dan sejatrah.
Hanya saja, wilayahnya tepat berada di daerah perbatasan. Bisa di katakan, wilayahnya di jadikan temeng oleh pihak kerajaan, jika perang terjadi. Hal itulah mengapa Isak tidak pernah brrmain-main jika menyangkut tentang wilayahnya.
"Sepertinya itu tidak masalah sama sekali. Saya pikir, dengan menambah latihan para ksatria, apa lagi di lakukan di luar gerbang perbatasan, mereka akan lebih mengenal medan perang jika terjadi sesuatu" jawab Davide, yang merupakan tangan kanan Isak.
Kepala Isak mengangguk setuju. Ia baru saja kembali dari istana kerajaan, yang lagi-lagi mencoba mengganggu kedamaiannya. Isak sangat menyadari, kelimpahan yang di hasilkan wilayahnya membuat banyak orang merasa iri dan ingin berbuat serakah. Sama seperti pihak kerajaan yang selalu berusaha mengambil alih wilayahnya dengan cara kotor. Jika saja Isak tidak mengambil pusing dengan tingkah kekanakan pihak kerajaan, mungkin saat ini seluruh keturunan kerajaan telah lama musnah. Tidak hanya memiliki kekayaan alam yang berlimpah, pertahanan militer yang ia miliki juga sangat cakap. Ksatria kerjaan bahkan bukan apa-apa untuknya.
"Okey, aku serahkan jadwal latihan padamu. Aku akan datang sesekali untuk melihat nanti" ujar Isak.
"Satu lagi Yang Mulia, saya mendapatkan infromasi dari seseorang yang ada di balik gerbang perbatasan. Katanya mereka kedatangan tetangga baru dan orang itu adalah Putri Mahkota. Apakah ini salah satu rencana pihak kerajaan untuk mengacaukan kita seperti biasanya? Karena tidak mungkin ada seorang wanita memutuskan untuk tinggal di daerah itu padahal daerah itu sangat berbahaya" ucap Davide memberi informasi yang baru saja ia dapat tadi pagi.
"Bunuh saja kalau dia merepotkan. Lalu beri tubuhnya menjadi makanan para monster-monster sialan itu, agar pihak kerajaan tidak menuntut" jawab Isak sekenaknya. Pribadinya yang sangat buruk sudah menjadi hal biasa untuk orang-orangnya. Namun jika orang asing yang melihat cara berbicara laki-laki itu pasti akan dengan cepat menyimpulkan bahwa Isak adalah laki-laki kasar dan itu memang benar.
"Lalu kita akan melakukan perang saudara dengan wilayah Kinaiz" Davide melanjutkan ucapan Isak dengan tenang, karena ia yakin, atasannya itu tidak mengetahui fakta itu.
"Yah, kita akan berperang bersama orang-orang brengsek itu. Karna tampaknya, aku sedang butuh olahraga yang ekstra" jawab Isak santai. Laki-laki itu sama sekali tidak memperdulikan hal seperti ini, karena ia sangat percaya diri. Percaya diri bahwa kemampuan yang ia punya jauh lebih besar dari pada orang-orang yang ada di kerajaan ini.
Dikenal sebagai monster buas Hector yang kasar, tidak akan ada manusia normal yang mencoba menantangnya. Tubuhnya yang tinggi dan besar membuatnya mendapat julukan sebagai monster. Apa lagi tubuhnya yang di penuhi banyak tatto membuatnya semakin menyeramkan. Wajah tampannya tidak akan berhasil menarik perhatian perempuan untuk mendekat, karena mereka sudah teritimidasi terlebih dahulu dengan besar tubuh serta tatto yang dimilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R.I.P. (END)
Roman d'amour#Musim Kedua# Can't i die? Sharen, seorang mafia dari divisi mata-mata, sudah sangat kelelahan dengan kehidupannya. Satu-satunya hal yang ingin ia lakukan adalah mati dan meninggalkan dunia selamanya. Dan ketika saat itu tiba.. Sharen sudah berada d...