"Aku tidak bisa melihat akhir bahagia bagi kita jika hidup kita saja selalu bertabrakkan dengan bahaya. Tapi aku akan selalu disampingmu sampai mati layaknya kisah Bonnie dan Clyde." -(Name)
"Mari bercinta seperti tidak ada hari esok." -Haruchiyo Sa...
Hidup atau mati. Itulah yang menggambarkan permainan maut russian roulette.
Pertama-tama, jika ada dua pemain, setiap pemain memiliki peluang 50% menang. Permainan ini memuat satu peluru dalam revolver, menempatkan moncongnya ke kepala sendiri dan menarik pelatuknya. Jika ruang peluru yang dimuat sejajar dengan laras, senjata akan menembak dan membunuh pemain.
(note : revolver seperti ini. ruang pelurunya berbentuk silinder alias bukan bentuk kotak persegi panjang kayak pistol semi otomatis. Kalo pistol semi otomatis meski dimasukin 1 peluru masih bisa nembak lurus tp revolver gabisa dan harus sejajar dengan laras. isian pelurunya ada 6 jd kalo cuma ada 1 peluru yang keiisi, dan pas tarik pelatuknya ternyata ruang pelurunya kosong, jadi gabakal ketembak. kaya main peluang gitu. ngerti kan ngerti kan? hehe)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu kata bagi (Name). Gila.
"Oi! Tarik balik ucapanmu," bisik (Name) tajam sambil memelototi Sanzu. "Jika mati kau langsung ke neraka bukan ke surga loh!"
Memacu adrenalin. Belum tahu saja dirinya, jika Sanzu bisa gila lebih dari ini. Lagipula bukan Sanzu namanya jika tidak gila. Pria itu pun hanya tersenyum lebar saat mendapat nada memperingati dari (Name) itu. Berada di ambang kematian membuatnya gembira. Jarang. Tapi ada orang seperti itu.
"Ssussh," Sanzu menempelkan jari telunjuknya di bibir (Name), lalu menggeleng-geleng pelan dengan wajah tenang dan berbisik, "Jangan terlalu khawatir."
"Oi..." (Name) terperangah. Jemari Sanzu di tepis begitu saja. Menyadari ada sesuatu yang aneh di wajah Sanzu membuatnya sontak bergumam curiga, "Kau tidak dalam pengaruh obat kan?"
