Chapter 33

642 67 9
                                    

[Jangan lupa vote dan comment ya 😊😊]


note : maaf chapternya panjang semoga ga bosen bacanya <3


Trigger warning : dark content, disturbing chapter, slavery, pedophilia, attempt of rape, violence, starving, murdering, mass murder, gore, mutilation, prostitution, human trafficking, human gambling, child abuse, child exploitation, sexual abuse, mental & physical abuse, etc.


"Villains aren't born, they're made" - Peggy


<<Not a Weapon, but a Child>>


*Flashback 1*

-Rumania, Tahun 1996, 16 tahun yang lalu-

Ruangan remang itu seluas gudang kecil. Temboknya bercatkan abu-abu tua yang hampir mengelupas dan tumbuh jamur dimana-mana. Lantai pelapisnya berbahan aspal yang kasar. Ruangan kedap yang hampir tak ada cahaya begitu kumuh dan kotor. Seakan tidak cukup, lantai yang tergenangkan cairan darah membuat udara di sekitar berat dan mencekam.

Kemeja putih (Name) yang bersih kini di dominasi warna merah. Rambut biru yang panjang kusut dan tak terurus. Wajah cantiknya penuh bercak darah dari orang-orang yang telah dibunuhinya secara brutal. Pandangan menggelap bertenger di mata kelabu yang mulai kusam.

(Name) waktu itu hanyalah seorang anak remaja perempuan berumur 16 tahun. Sebagai anak kecil, ia berharap akan terus tumbuh dengan setumpuk mimpi-mimpi di punggungnya. Tetapi siapa yang akan mengingat mimpi dan harapan-harapan baik jika tatapan matanya telah hampa dan kosong?

Ya, (Name) lahir dan tumbuh menjadi seorang perempuan. Hanya saja menjadi perempuan lemah adalah kekurangan di dunia ini.

Bilah tajam pisau di genggaman tangannya. Tanpa setitik emosi terpancar di wajah. Hampa dan kosong senantiasa menemani tatapannya. Ia pun menjilati darah yang tertinggal di sudut bibir. Memotong kasar tubuh mayat itu tanpa ampun hingga lagi-lagi darah mencripati wajah dan kemeja putihnya.

Karena dunia itu begitu jahat kepada perempuan, mau tak mau (Name) harus berubah menjadi perempuan yang kuat.


****


-Rumania, Tahun 1995, 17 tahun yang lalu-

Jaman dulu di negara Rumania perbudakan ilegal masih di perbolehkan. Tetapi (Name) tinggal di panti asuhan yang memedulikan dan merawat anak-anak terlantar dengan baik. Jika sudah waktunya, anak-anak yang tinggal di panti asuhan akan di adopsi kepada orang tua yang ingin mengadopsi mereka dan ingin memperlakukan anak-anak itu sebagai anak kandungnya sendiri.

Atau (Name) berpikir seperti itu.

Bangunan panti asuhan seperti kastil. Ramai di pekarangan rumah panti saat anak-anak kecil bermain lari-larian di halaman yang penuh rumput hijau. Ibu panti asuhan mengawasi mereka dengan senyum yang terlihat tulus. Anak-anak panti biasa memanggilnya dengan sebutan Mama.

"Mamaaa!"

Ibu panti itu menoleh dan tersenyum semringah. Menunduk dan menyambut (Name) kecil yang berlari dan memeluknya. "Kemarilah, (Name)."

Lalu Ibu panti asuhan itu memperkenalkan (Name) pada pria paruh baya di hadapannya. "(Name), ini adalah orangtua barumu. Hari ini adalah hari dimana kau akan di adopsi. Jadilah gadis yang baik dan turuti apa kata orangtuamu ya."

Guilty Pleasure X Sanzu HaruchiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang