Makin aku mengenal siapa dirimu, makin aku ingin terus bersamamu dalam hal apapun.
Aku ingin lebih dari sekedar penikmat, aku ingin menjadi sesuatu yang lebih. Agar aku bisa menjaga lebih.
(5/10)
Pagiii
Jangan lupa sarapan dengan makanan, kalo sama harapan jam 9 udah laper lagi heheDM ku yang dikirim pagi tadi hanya dibaca oleh Ella, entah apa yang terjadi padanya, yang pasti itu membuatku tak tenang.
Apa Ella kenapa-napa? Ella sehat-sehat kan? Gak terjadi sesuatu pada dia kan?
DIA GAK DICULIK KAN?!
Ya Tuhan aku bingung banget, Ella kamu kenapa? Kalo terjadi sesuatu aku...
Akh aku gak bisa nolong, aku cuma bisa diem doang soalnya. Andai aku bisa lakuin sesuatu, pasti udah dilakuin.
"Napa sih mbak mukanya kusut gitu kayak cucian belum disetrika." Ejek Lia menusuk nusuk pipiku
"DM aku Lia, sama Ella gak dijawab. Aku takut dia kenapa-napa, aku jadi gak tenang seharian ini."
"Kenapa gak kamu tanya Callie aja?." Ah iya!
"Ihh pinter banget sahabatku ini" aku mencium pipi kanan Lia "byee!." Lalu pergi meninggalkan Lia di kantin
Segera aku mendatangi kelas Callie yang ada di gedung MIPA, ya aku agak aneh sih dateng ke gedung ini soalnya bukan lingkungan aku.
Karena kelasnya di paling pojok dan dekat dengan gedung IPS, aku langsung datang ke depan pintu kelasnya lalu mengedarkan pandangan ke seisi kelas.
Callie yang sadar lalu mengayunkan tangannya, lalu segera aku datangi mejanya karena ia tengah makan.
"Kenapa Dir? Lagi cari siapa?."
"Ah aku cuma mau cari Ella, dia gak keliatan sampai istirahat ini." Jelasku soal tujuan kedatangan
"Kenapa kamu nyari Ella?." Euh anu itu, AKHHH LIAAAAAAA!!!
Jawab apa please ini jawab apa, gak mungkin kan aku bilang khawatir soal dia perkara gak jawab DM.
"Euh, tadi sempet ada yang nanya sama aku karena Ella gak masuk. Kebetulan aku tahu kamu sepupunya, kali aja tahu." Nahh ini bisa jadi alibi nih wkwk
"Ooh, Ella gak masuk soalnya sakit. Mungkin temen sekelasnya kali ya yang nyarinya?." Aku mengendikkan bahu
"Mungkin juga, sekalian alamat rumahnya dong, tadi katanya bilang kalo sakit sekalian mau ditengok." Yes, alibi yang sangat baik dari Indira saudara-saudara
"Jalan Kencana no 17, rumahnya warna biru pagernya item." Callie menjelaskan sejelas-jelasnya
"Kencana 17, biru item. Makasih Callie." Aku lalu pamit dari kelasnya
Ok, sekarang aku harus bisa nengok Ella tanpa diketahui olehnya jika aku menjenguknya.
Tapi, ini hil yang mustahal:(
Segera setelah bel pulang berbunyi, aku duluan pulang dan memesan taksi online untuk menuju ke sebuah toko penjual bunga.
Kira-kira bunga apa ya yang cocok buat orang sakit? Aku pikir daisy sih, karena kan kayak menggambarkan keceriaan.
Tak lama taksi online ku berhenti di depan toko bunga, keliatan dari luarnya sih kayak yang lengkap koleksi mereka.
Berjalan perlahan diantara rak-rak yang berisi berbagai macam bunga, aku memperhatikan setiap bunga-bunga yang dipajang.
Aku baru tahu ternyata jenis bunga itu banyak, kirain mawar atau sejenisnya doang. Ternyata ada yang beda warna, bentuk, bahkan kegunaan.
"Ada yang bisa dibantu mungkin kak?." Sapa ramah pemilik toko mendatangiku
"Ah iya mbak, aku mau cari bunga buat bawaan temenku yang lagi sakit, kira-kira bunga apa ya yang cocok?." Si mbak nampak berpikir sejenak sambil melihat-lihat bunga miliknya
Lalu si mbak berjalan ke sebuah rak dan mengambil setangkai bunga "ini aja kak, bunga aster. Bunga ini melambangkan kasih dan kesabaran, cocok banget buat jadi bawaan menjenguk."
"Bungkus mbak, hias sebagus dan seindah mungkin yaa?." Si mbak tersenyum dan mengangguk paham
Kurang enak gak sih kalo jenguk bawa bunga doang? Bawa buah enak kali ya? Kebetulan ada tukang buah tuh di depan.
Jeruk aja lah biar gampang, aku gak tahu sih Ella suka atau enggak.
Jadilah aku membeli jeruk mandarin sekilo, lalu kembali ke toko bunga untuk mengambil pesanan ku.
Dan wow keren banget buket bunganya, dibungkus pake kertas putih dan diiket pake tali emas bikin mahal nih bunga.
"Mau sekalian kartu ucapannya kak? No extra charges kok." Aku langsung mengangguk setuju dan membayar pesananku
Segera aku meluncur ke alamat yang Callie sebutkan dan hanya butuh 20 menit aja aku udah sampe, sesuai sih sama deskripsi yang Callie bilang.
Setelah menekan bel, muncul wanita paruh baya keluar dan aku kira ini pasti calon ibu mertuaku wkwk.
"Iya? Ada yang bisa dibantu?."
"Anu, ini dengan rumah Ella? Saya perwakilan dari kelas ingin memberi ini dan mendoakan agar cepat sembuh." Aku lalu memberikan buket bunga dan kresek
"Wahh makasih ya dek? Mau ketemu Ella nya?." Aku tersenyum dan menggeleng menolak dengan halus
"Gak papa Bu, biar Ella nya istirahat aja dan semoga Ella cepet sembuh ya?." Calon mertuaku mengangguk paham
Setelah pamit segera aku naik kembali taksi online dan menuju rumah, hari ini akan menjadi hari penting dalam hidupku karena berani mengambil resiko.
Urel
.
.
.
.
Akhirnya aku bisa ke rumah Ella terus ketemu calon ibu mertuaku 😭😭😭Besok kawin berarti?
Besok Rabu heh
Sabtu aja wkwkSabtu aku ada acara, Minggu ah gak mau tahu
Siapa yang kawin, siapa yang ngatur" wkwk
Awikwok
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Secret Admirer✓
Fiksi Penggemarbiarkanku memelukmu tanpa memelukmu mengagumimu dari jauh aku menjagamu tanpa menjagamu menyayangimu dari jauh