Mobil hitam itu melesat membelah senja, matahari mulai meringkuk pergi. Kesunyian yang merayap menggetarkan hati.
Jungkook merasa ini pertama kalinya ia melihat wajah Taehyung yang lain. Bukan seorang maniak, atau lelaki mesum lagi. Taehyung terlihat serius, tanpa kata-kata kotor, diam dengan tatapan lurus ke depan.
Jungkook tak berani bertanya ada apa, yang jelas perubahan raut wajah Taehyung terjadi saat mereka ke luar dari restoran dan bertemu seseorang.
Jungkook tidak begitu jelas dengan wajahnya, yang ia lihat sekilas orang itu adalah pria paruh baya dengan sepatu kulit dan setelan jas yang mahal.
Cemas melanda batin Jungkook, saat mobil yang ia tumpangi berbelok ke arah yang berlawanan dengan jalan ke apartemennya."Taehyung kau mau membawaku kemana?"
Lelaki tampan yang sedang menyetir itu tidak menoleh apalagi menjawab pertanyaan Jungkook. Matanya masih fokus pada jalan sepi yang berkelok, dipenuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi di sekelilingnya. Jungkook bisa merasakan dadanya dipenuhi rasa takut, entah apa.
Taehyung yang ia kenal dipenuhi dengan ide-ide gila di kepalanya. Bagaimana jika Jungkook diperkosa di tengah hutan? Ah, Jungkook semakin tak mengerti pada pria mesum ini.
Beberapa waktu yang lalu di restoran, ia tampak sangat konyol dengan kata-katanya yang vulgar dan spontan. Sekarang ia berubah jadi pendiam dengan ekpresi yang sulit dijelaskan, mungkin kecewa, marah, atau menyesal.
.
.
.
.
.Sementara di tempat lain.
"Apa yang kau pikirkan, sayang?" tangan kekar Sehun menyentuh pipi kecil Luhan. Pria manis itu tampak berpikir keras, tapi itu semua tidak mengurangi kadar keimutannya.
"Pak supir, kita pulang saja," ujar Luhan kemudian, setelah berpikir beberapa lama.
"Kau tidak akan mengejar mereka?" Sehun bertanya.
"Biarkan saja, tidak akan terjadi apa-apa." Luhan mengambil satu tarikan nafas yang panjang, lalu merebahkan kepalanya ke bahu Sehun.
Dengan lembut Sehun membelai pucuk kepala kekasihnya, kemudian pipinya yang lembut, lalu beralih pada bibir mungilnya yang menggoda.
Saat itu, Luhan bangun dan merapatkan tubuhnya pada Sehun."Jangan menggodaku di sini, sayang."
Tak mengindahkan perkataan Luhan, Sehun langsung mengecup bibir itu lembut. Luhan memukul dada Sehun manja, Sehun tersenyum nakal melihat wajah Luhan yang merah padam.
Sementara sopir berlagak tidak terjadi apa-apa, walau matanya secara tidak sengaja menangkap momen romantis itu dari kaca spion.
.
.
.
.
."Taehyung, apa yang akan kau lakukan? Jika kau sedang marah pada seseorang jangan lampiaskan padaku." Jungkook menunduk, menyembunyikan rasa takut yang menjalari tubuhnya.
Tiba-tiba mobil berhenti mendadak, tepat di tengah jalan yang lengang.
Taehyung menoleh ke arah Jungkook, matanya yang seperti elang menukik tepat di jantung Jungkook.Ia membuka sabuk pengamannya dan bergeser mendekati Jungkook yang mulai dirundung rasa cemas. Taehyung menggenggam kedua tangan Jungkook dengan genggaman yang erat. Wajahnya mendekat dengan cepat tanpa disadari oleh pria imut itu.
Satu kecupan mendarat di bibir Jungkook, kemudian hidung, mata, dahi lalu kembali ke bibir lagi, melumatnya dengan lembut. Menikmati rasa manis yang selalu membuat Taehyung ingin mengecupnya lagi dan lagi. Namun ciuman kali ini tidak sebringas biasanya. Lumatan itu lembut penuh kasih yang mendominasi, tak ada hasrat atau nafsu yang berlebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
OVER HORNY (Only Pdf)
HumorArea dewasa, tolong perhatikan peringatan yang tertera. Author tidak bertanggung jawab atas laporan efek samping berupa jantung yang berdebar keras, mata iritasi, pikiran melayang, keringat dingin, otak panas, mimisan atau kondisi lain disebabkan me...