Taehyung mengambil jalan pintas, masuk ke kamar mandi dan menghabiskan sabun cairnya yang berjumlah 100ml. Tak ada perubahan yang berarti, warna gagangnya masih merah, keras tak bisa ditidurkan. Taehyung berselonjor di lantai. Ia mengalami delusi saat pikirannya terantuk antuk dengan ketegangan daging di tengah-tengah pahanya.
Ia mengambil nafas panjang, tiap kali hasrat menindih logikanya untuk berlari ke bar terdekat. Atau memesan jasa pelayanan kamar plus plus.Ia berusaha menyentuh batang kerasnya yang tak sedikitpun melunak, meski tangannya telah berulang kali membantu cairan di dalamnya untuk keluar.
Bola-bola kembar itu bengkak, masih memyimpan milyaran sel pembuah untuk muntah. Taehyung tidak akan menyerah, itu tekadnya. Taehyung memang pria ganas di ranjang, tapi kali ini, ia ingin buktikan pada dunia juga pada Jungkook bahwa besar nafsunya tidak lebih besar dari rasa cintanya pada kelinci kesayangannya.
Sudah larut malam, lebih tepatnya dini hari, saat suara bass Chanyeol yang serak diseret dari ambang pintu. Disusul suara tulang yang menyentuh kaki meja, menyebakan teriakan kecil dari pemiliknya."Awww!"
Jungkook terkejut, membuka mata yang memang belum terlelap sepenuhnya.
Ia membawa tubuhnya yang terasa berat ke ruang tamu, menajamkan penglihatan di bawah keremangan.
Sosok tinggi yang ia hafal meringis kesakitan, memijat-mijat kakinya terantuk dengan meja.Jungkook menghidupkan lampu ruang tamu, yang pertama dilihatnya adalah wajah merah Chanyeol tengah menahan sakit di kakinya.
"Apa yang terjadi?" Jungkook bertanya khawatir.
"Euh ... itu, kakiku tadi menabrak me-meja!" Bau akohol yang menguar dari mulut Chanyeol, cukup menjelaskan bahwa sahabat di depannya ini tengah mabuk.
Jungkook menunduk untuk memijat kaki Chanyeol yang sakit.
"Jangan, Byunie!"
Jungkook menautkan kedua alisnya.
"Kau memanggilku dengan sebutan apa?""Byunie ... kau mirip sekali dengan temanku namanya Jungkook, kalian ekh ... cantik!"
Chanyeol mencubit gemas kedua pipi Jungkook.
"Hei ini aku Jungkook!" teriakan kecil Jungkook hanya angin lewat bagi pemuda yang tengah mabuk itu.
"Byunnie, apa aku boleh menciummu?" Chanyeol sudah memajukan bibirnya, berniat mengecup Jungkook dari depan.
Jungkook sudah terlatih oleh sikap mesum yang spontan dari Taehyung. Jadi ia lansung mendorong bibir Chanyeol menjauh dari wajahnya."Kau mabuk Chan." Jungkook bergeser ke belakang, memberi jarak antara dia dan temannya.
Chanyeol bersendawa sebentar, kemudian berbicara dengan mata yang tak sepenuhnya terbuka lebar.
"Byunnie, aku harap ... hikz ... kau memaafkan aku, aku hanya hikz, mencintaimu. Taehyung dan aku sedang khilaf waktu itu hikz. Percayalah Byunie ... malam ini pun hikz ... Taehyung tidak mau kusentuh, ia setia pada kelinci kecilnya, sama seperti aku hikz, yang sekarang hikz, masih menyayangimu hikz."
"Chan ... Chan!" Jungkook menghampiri Chanyeol dan mengguncang tubuhnya dengan keras.
"Apa yang baru saja kau katakan?"
"Yang mana Byunieku hikz sayang, tentang aku hikz mencintaimu?"
"Bukan." Jungkook menggeleng keras.
"Tentang Taehyung."
"Ah dia, hikz teman sekelas kita dulu, hikz dia si raja mesum, hikz akhirnya tak berkutik pada pria imut hikz sepertimu, namanya Jungkook, hikz. Taehyung tidak ke luar kamar, tidak memanggil pelayan, dia hikz menahan nafsunya hikz, padahal Jungkook sudah mencampur minumannya dengan ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
OVER HORNY (Only Pdf)
HumorArea dewasa, tolong perhatikan peringatan yang tertera. Author tidak bertanggung jawab atas laporan efek samping berupa jantung yang berdebar keras, mata iritasi, pikiran melayang, keringat dingin, otak panas, mimisan atau kondisi lain disebabkan me...