Part 9

1.1K 106 6
                                    

"Aku hamil"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hamil"

Tak terasa airmata Jungkook kembali mengalir, sebuah kalimat yg paling tak ingin dia dengar.

Jungkook segera menyeka airmatanya kemudian pergi sebelum ada orang lain yg memperhatikannya.

Sementara di dalam, Taehyung sedang mencerna ucapan Jennie. Membuatnya terlihat linglung sesaat namun tawa Jennie yg menggema membuatnya sadar seketika.

"Astaga aku hanya bercanda, tidak perlu shock begitu"

Taehyung mengusap wajahnya kasar, dia sedikit kesal sebab menurutnya candaan Jennie kali ini benar-benar tidak lucu.

"Kamu gila? Bagaimana kalau tadi ada yg dengar? Mereka bisa salah paham, aku ini seorang dosen dan kita sekarang ada di area kampus Jen ingat itu"

Tanpa sadar Taehyung berteriak membuat nyali Jennie menciut, tidak menyangka bahwa Taehyung akan semarah itu.

"M___ maaf"
Ucapnya sedikit terisak.

Taehyung kemudian
mengusap halus helaian rambut Jennie lalu mencium pucuk kepalanya dengan lembut. Dia tak akan bisa benar-benar marah pada gadis itu.

Dan bertepatan dengan itu Jungkook kembali masuk, berniat mengambil dompetnya yg terjatuh dibawah meja.

"M__ maaf dompetku ketinggalan"

Jennie bersemu karena malu namun enggan melepas pelukannya justru semakin mengerat karena terlalu nyaman.

Bisa Taehyung lihat tatapan dingin Jungkook. Dia tau Jungkook terluka tapi dia tak bisa berbuat apa-apa, dia sudah memilih jalan ini dan tidak bisa berhenti begitu saja.

Jungkook kembali pergi setelah mengambil dompetnya. Dipikirannya sekarang hanya satu, Taehyung pasti sangat bahagia karena akan memiliki anak dari Jennie sementara dia tak akan pernah bisa memberikan itu.

🍃🍃🍃

Malam itu semuanya berkumpul untuk makan malam bersama, Taehyung hari ini bahkan pulang lebih awal begitu juga dengan papa Kim.

Karena sang bunda sengaja ingin membuat kenangan kebersamaan mereka sebelum Taehyung sah menjadi suami orang beberapa hari lagi.

Semuanya makan dengan lahap, menikmati masakan Jungkook dan bundanya. Taehyung sesekali melirik Jungkook yg sedari tadi hanya diam mengaduk aduk makanannya tanpa minat.

Taehyung mencoba menggenggam tangan Jungkook dari bawah meja namun Jungkook menepisnya.

"Bagaimana keadaan Jennie Tae? Lalu bagaimana juga dengan persiapan pernikahan kalian?"

Pertanyaan dari papa Kim mengalihkan fokus kedua pemuda itu.

"Baik pa, semuanya sudah beres"

"Kapan kamu cuti dari kampus?"

"Mungkin lusa" Jawabnya singkat.

Kembali hening sebelum Jungkook melontarkan pertanyaan yg membuat gempar seisi meja makan.

"Bapak tidak ingin memberi tau papa dan bunda tentang kehamilan Jennie??"

Taehyung tersedak saat menyuapkan sendok terakhirnya, membuat sang bunda panik lalu menyodorkan minuman sambil mengusap punggungnya perlahan.

"Apa itu benar Tae??"
Tanya papa Kim serius.

"Itu tidak benar pa"
Jawab Taehyung setelah meletakkan kembali gelasnya di atas meja.

"Gukkie mendengarnya sendiri dari mulut Jennie tadi siang pa" Sela Jungkook mengundang tatapan mengintimidasi Taehyung.

"Kamu salah paham Jung, Jennie hanya bercanda tadi. Kalau kalian tidak percaya bisa tanyakan langsung padanya besok" Dan semuanya kembali diam termasuk Jungkook.

Taehyung memberanikan diri kembali menggenggam tangan Jungkook dari balik meja, kali ini Jungkook tidak menolak.

Sorot mata Taehyung seolah berbicara bahwa Jungkook harus mempercayainya.

Mereka kembali melanjutkan acara makan malamnya yg sempat tertunda karena insiden salah paham tadi.

Sementara dilain tempat Jennie nampak serius mengamati sesuatu di sebuah ponsel.

Berkali kali tangisnya pecah bahkan membuat nafasnya semakin sesak.

"Jika tiba waktunya nanti, tolong berikan ini padanya" Ucapnya pada seseorang yg duduk disamping ranjang, menatapnya dengan pandangan sedih juga khawatir.

Sejak sore tadi ia berada di rumah sakit ditemani kedua orang tuanya.

Jennie pingsan sesaat setelah pulang dari kampus, beruntung saat itu mama dan papanya berada dirumah jadi Jennie langsung dibawa ke dokter.

Jennie sengaja meminta agar Taehyung tak diberi tau soal ini karena tidak mau membuat calon suaminya itu khawatir.

Ia berpesan pada papanya agar mengatakan pada Taehyung bahwa dirinya sedang menginap dirumah saudara mereka di luar kota.

Dokter bilang untuk sementara waktu Jennie harus dirawat di rumah sakit agar lebih mudah memantau kondisinya.

Berbagai selang menancap di tubuhnya. Kepala dan perutnya sakit disaat bersamaan.

Jika boleh jujur Jennie sudah tidak kuat lagi dengan kondisi ini tapi dia juga berharap semoga Tuhan memberinya waktu sedikit lebih lama agar bisa menikmati sisa hidupnya bersama Taehyung.

Jennie sangat mencintai Taehyung lebih dari dirinya sendiri.

"Bertahanlah Jen, aku yakin kamu pasti sembuh" Orang itu menggenggam tangan Jennie erat, membuatnya merasa lebih kuat.

"Terima kasih sudah menemaniku, tolong jangan katakan apapun pada Jungkook hingga saatnya tiba. Berjanjilah"

Jennie menyodorkan jari kelingkingnya dan orang itu menautkan dengan kelingkingnya.

"Aku berjanji"

-Endless Love-
12 Okt 2022

Endless Love (Taekook/End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang