Awal

743 120 34
                                    

[Jadi jadi, benang takdir kalian telah saling melilit. Aku dan dewa-dewa lain telah mencoba untuk memisahkannya, tapi tidak bisa!!! Mereka benar-benar lengket dan rumit.]

[Kami seperkumpulan dewa-dewi memutuskan untuk membiarkan kalian melepaskan sendiri benang takdir itu. Jadi aku mengirim kalian ke dunia lain yang harusnya adalah satu-satunya jalan agar kalian bisa menghadapi masalah ini bersama-sama.]

Barrow berdecak dalam hati. Inilah alasan utama kenapa dia membenci para dewa--mereka tidak berguna! Terutama dewa kematian yang mendukung Cale Henituse!

"Kau bercanda bukan?" Suara samar bernada datar terdengar dari samping kirinya.

Suara itu milik orang yang paling di benci sekaligus diinginkannya, Cale Henituse.

Batin Barrow menyeringai, walaupun reaksi yang dia pikirkan berbeda jauh dengan reaksi ini. Yang dia pikirkan, Cale Henituse akan menerima semua dengan lapang dada karena yang berkata adalah dewa yang selalu membantu si rambut merah.

[Cale: Membantu? Membuatku kesulitan hingga batuk darah, disebut membantu?]

Tapi reaksi ini menarik juga. Sangat cocok untuk rambut merah yang sering menggagalkan rencana hebatnya.

"Hei, dewa bajingan. Jawab aku." -Cale

Barrow entah kenapa menjadi bersemangat. Apakah perpecahan antara Cale Henituse dan para dewa akan terjadi?.

Jika saja perpecahan itu terjadi di masa lalu, apa ada kemungkinan untuknya menang melawan kelompok milik si rambut merah?. Hmmm.....

[Haha! Cale,]

Barrow mengernyit. Perasaannya buruk.

[Tentu saja aku tidak bercanda! Semuanya nyata dan tanpa kebohongan. Sekarang aku akan pergi dan membiarkan kalian bersenang---]

Baj---

Baru saja Barrow ingin mengumpat. Tapi dihentikan oleh hawa dingin dari sampingnya.

Mati saja kau, dewa sialan. -Cale

Haha. Dasar bangsat. -???

Suara Cale dan suara seseorang yang tidak diketahuinya mendahului Barrow.

Wow, ternyata ada yang bisa mengumpat lebih cepat darinya. Cale Barrow tercengang.

-***-

Di tengah ketercengangan Barrow, perempatan imajiner memenuhi dahi Cale. Dia kesal, kenapa para dewa sialan itu begitu hobi membuatnya traveling ke berbagai dunia?.

Tidakkah mereka tau, bahwa Cale--Sangat Sangat Sangat Amat Lelah!

Memangnya dia itu artis, boyband, atau pejabat yang harus kesana-sini?! Heol, Cale hanya pemuda lemah yang sering batuk darah!

Mereka sangat kejam pada pemuda lemah ini!

[A/N: drama-_-]

Kalau begini, dimana hak asasinya sebagai manusia? Dewa-dewa sialan itu harus dihukum berat karena mengambil hak asasinya.

Cale memantapkan tekadnya, kali ini. Dia harus mendapatkan kembali hak asasi manusianya!. Dengan cara apapun, bahkan jika harus bekerja sama dengan Cale Henituse asli--sekarang Rok Soo-- dan White Star bajingan.

[Hiks, kalian jahat, Cale, Rok Soo. Karena hatiku yang mungil dan rapuh ini kesakitan, aku akan segera pergi saja!]

Entah kenapa, Dewa kematian terdengar begitu menjijikkan.

Three Red Haired In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang