ii

942 142 4
                                    

Untuk pertama kalinya aku satu rumah dengan Rosie-ku. Sebagai istri tentunya. Semalaman aku tidak bisa tidur, dan aku memilih untuk terus memandangi wajahnya. Dia terlihat damai sekali saat terlelap.

Terserah... Kalian ingin memanggilku budak cinta atau sebagainya. Kalian fikir setelah jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama membuatku biasa saja saat mengetahui dia Benar-benar jadi milikku?

Tidak.

Ya tentu saja tidak.

Aku dan dia terbiasa dengan hubungan sebatas pertemanan, tapi kali ini? Ohh ayolah, aku membuat kebaikan apa di masa lalu hingga mimpiku menjadi nyata?

Meski begitu, tidur larut tidak membuatku kesiangan. Untuk pertama kalinya aku terbangun dengan bahagia saat menyadari berada didalam dekapannya.

Rosie ku.

Aku tidak pernah tahu memilikimu memang seindah ini. Dengan perlahan kuturunkan selimut yang membalut tubuhku. Kulirik jam didinding ternyata baru jam 6 pagi.

Aku masih memiliki banyak waktu. Langsung saja aku pergi mandi lalu membuatkan Rosie sarapan. Pagi ini aku membuat nasi goreng kesukaannya.

Kalian tahu? Saat sekolah menengah dulu aku sering sekali membawa nasi goreng ke sekolah dan berakhir Rosie yang menghabiskan.

Cukup menjengkelkan jika difikir. Tapi tujuanku kan untuk itu. Aku membuatkannya untuk Rosie.

Kudengar seseorang menarik kursi, aku tahu itu pasti Rosie. Hmm.

"Pagi." aku berbalik dengan senyum terbaikku, dan melihatnya yang sedang menempelkan pipi keatas meja dengan muka bantalnya. Sangat lucu.

Aku menghampirinya, dia tertidur lagi?

"Rosie," tanganku terangkat untuk mengelus bahu nya. "Bangun."

"Iya, sebentar lagi deh."

"Katanya hari ini kerja?"

"Hmm, iya." dia mendongkak dengan senyumannya.

"Mandi sana. Mau pake air hangat?"

Rosie menggeleng "pake air dingin aja biar seger." dia bangkit dari duduknya dan melirik sarapan diatas meja.

"Nanti aku bikinin susu coklatnya. Ayo, mandi dulu."

Dia terkekeh geli, senyumannya selalu membuat debaran aneh menggedor dari dalam dadaku. Apalagi saat dia mengacak rambutku.

Sungguh, ini hal biasa. Dia sering seperti itu sejak dulu, Tapi kenapa aku selalu seperti ini?

"Pengertian banget. Mhh, yaudah aku mandi dulu ya Wifey."

Blush

Dasar, tidak bisa diajak kompromi. Begitu saja pipiku sudah bersemu. "Iya, Udah ah sana!"

Dia tertawa kecil lalu pergi untuk mandi. Tapi sebelum itu terjadi, aku merasakan sepasang tangan melingkar di tubuh mungilku dan benda kenyal menempel di kepalaku.

"Belum morning kiss" bisiknya lalu segera pergi dengan tawa menggelegar.

"ROSEANNE!" kenapa dia hobi sekali membuatku salah tingkah!?

Yap... Menikah dengan sahabat sendiri ternyata seindah ini. Terkadang dia menyebalkan, tapi di waktu yang sama dia membuatku salah tingkah juga.

Setelah beberapa lama dia kembali dengan pakaian yang sudah aku siapkan tadi. "Nah kan cakep kalo udah mandi." aku berujar sambil meletakkan satu gelas susu coklat hangat disamping piring sarapannya.

24/365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang