dilarang keras untuk copy paste, dan cetak tanpa izin penulis.
^^^
*flash back on*
"lumayan lah tante,"
*flash back off*
"syukur lah,apa ada papah kamu ndra disana?"
"ada tan,bentar andra panggil dulu, "
"baik."
"ada apa yah innel?"
"apa jadi pak,anak kita dijodohkan?"
"citra mau buru buru jadi besok saya kerumah ya nel,"
"oke pak,terima kasih ya."
Tlet..tlett..
Suara telepon berakhir sungguh kejutan yang begitu mengejutkan perjodohan? hal yang merusak kepercayaan seorang anak kepada orangtuanya, Esok harinya Kanayya dikejutkan dengan keberadaan mamah nya yang berada di kamar dirinya tak seperti biasa Innel melakukan hal ini.
"Nay bangun nayya!" perintah Innel dengan menggoyang-goyangkan tubuh Kanayya. "ada apa mah?" jawab Kanayya sembari memposisikan dirinya menjadi duduk. "kamu mandi abis itu siap siap ya!" perintah Innel lalu beranjak dari kasur menuju keluar kamar Kanayya.
dengan sahut kecil Kanayya langsung beranjak dari kasur menuju kekamar mandi, seusai mandi Kanayya mengenakan pakaian rok mini bewarna hijau army dengan atasan tanktop putih dan cardigan tembus pandang berwarna putih dengan hiasan rambut curlynya sungguh serasi pakaian nya kali ini sangat cantik dan feminim.
baru saja Kanayya melangkahkan kakinya kini dirinya dikejutkan dengan 2 pria yang asing dilihatnya, yang satu mengenakan pakaian formal sedangkan pria satunya mengenakan pakaian santai dengan sentuhan jacket.
"siapa ini? pagi pagi udah dirumah aja" decak Kanayya di dalam hatinya. "ada apa ma?" tanya bingung Kanayya. "ini sayang kenalin pak candra dan putranya nak andra," ucap Innel membuat Kanayya membulatkan matanya tak seperti biasanya Innel bersikap seperti ini.
"maksud mama?!" khawatir Kanayya pikiran nya kini sudah negatif. "kamu akan mamah menjodohkan dengan anak nya teman mamah,teman mamah sedang kritis dan dia mau anak nya menikah dengan anak mamah yaitu kamu jadi kami sudah sepakat akan jodohkan kalian,"
Sungguh tentu saja Kanayya tidak habis pikir dengan jalan pemikiran Innel dia akan dijodohkan dan dinikahkan disaat Kanayya masih sekolah apa kata orang nanti jika tau itu?
"mama serius?" tanya Kanayya panik dan begitu kaget dengan ucapan mamah nya.
"iya andra 4 thn lebih tua dari kamu dia 22 thn dia bisa mendidik kamu menjadi lebih mandiri dan gak manja lagi," ucap Innel tanpa rasa kasihan pada putrinya. "mama ini bukan masalah manja ma, ini menyangkut masa depan nayya masih banyak yang harus nayya kejar buat dapatin impian nayya," amarah Kanayya sudah tak tebendung lagi dirinya benar benar bingung dengan jalan pemikiran Innel saat ini.
"nayya emang suka laki laki yang lebih tinggi usia nya dari nayya tapi gak gini juga ma," tangis Kanayya kini turun tanpa dirinya sadari.
Innel yang merasa tak enak dengan ucapan Kanayya pada Pak Candra dan Andra ia mencubit paha Kanayya, "duhh maaff ya pak candra dan nak andra, Andra lebih baik kamu ajak nayya keluar supaya kalian bisa kenal lebih dekat," perintah Innel kepada Kanayya dan Andra. "baik tan."
dengan cepat Andra berdiri diikuti dengan Kanayya yang berdiri. Andra Flex Gintara pria matang yang berusia 22 Thn yang akan dijodohkan dengan Kanayya saat usianya baru 18 Thn. "mau kemana?" tanya Andra sembari menghentikan mobil nya, melihat kearah Kanayya. "coffe shop depan," jawab Kanayya sembari melihat ke arah kaca mobil dengan membelakangi Andra.
di depan coffe shop ini Sauni Coffe Andra menatap Kanayya yang sama sekali tak ingin meihat kearah dirinya sedari tadi. "mbak!" panggil Andra pada pelayan disana. "selamat datang mbak dan masnya ini menu nya.. apa yang ingin dipesan mas dan mbak?" tanya manis sang pelayan.
"coffe mocacino, macaron dan.." pinta Andra pada pelayan cafe tersebut. "Nay kamu mau apa?" tanya lembut Andra. "desert strawberry." jawab singkat Kanayya sembari menunggu pesanan Kanayya membuka obrolan.
"ka andra?" panggil Kanayya dengan suara lirihnya. "kenapa nayy?"sahut Andra menatap lekat Kanayya. "kenapa lo terima gitu aja perjodohan ini kak?" tanya lirih Kanayya dengan berat hati Kanayya sangat tidak setuju akan hal ini. "ibu saya sakit nayy dia ingin melihat saya menikah sebelum ajalnya dijemput, hidup mama saya udah gak lama lagi," jawab Andra dengan tatapan tulusnya pada Kanayya.
"tapi bisa sama yang lain kak.. kenapa harus aku?" tanya Kanayya kali ini air matanya kembali turun. "mama saya ingin saya menikah dengan anak nya temen dekat mama saya yang gak lain kamu kanayya." Pembicaraan belum selesai pelayan sudah datang membawa makanan yang dipesan "permisi mbak mas ini pesanannya selamat menikmati," ucap pelayan tersebut sembari memberikan pesanan nya.
"makasi mba, aku mau pulang ka," pinta Kanayya dengan menggenggam Desert miliknya. "iya," jawab Andra dengan anggukan kepalanya. saat sedang diperjalanan Kanayya menyantap desert tersebut dengan air mata yang masih mengalir. "aku gak bisa terima ini semua kak," lirih Kanayya. sesampainya di rumah Kanayya langsung masuk begitu saja, "mah..Nayya masuk kamar dulu," ucap Kanayya.
"nayya masih ada pak candra dan andra disini, pak nak maaff ya," berjalan kearah Kanayya Innel mencengkram lengan Kanayya.
"sini kamu, kamu apa apaan si nayy jangan malu maluin mama ini masih ada tamu nayy," dengan cengkraman yang semakin kuat Kanayya hanya bisa menangis. "sakit ma kanayya gak mau kanayya gak suka," irih Kanayya rasanya hari ini benar benar sial untuk Kanayya dirinya berada diposisi tidak nyaman.
Bersambung...
Kanayya The Series.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanayya The Series | REVISI
Teen Fiction"Ya! setidaknya gue udah ngelakuin yang terbaik selama ini," Dengan tatapan kosong Gadis itu hanya bisa menghirup udara dengan kasar. Dinginnya cuaca membuat 'Kanayya Gabriella' gadis berumur 18 Tahun, yang menduduki bangku SMA kelas 12 merasa sanga...