dilarang keras untuk copy paste, dan cetak cerita tanpa se izin penulis.
^^^
sambut pagi pada gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya kehidupan ini terasa hampa untuk Kanayya rasanya ingin kembali menjadi anak kecil yang dimana pikiran mereka hanya main main, makan, dan tidur. mau kembali seperti dulu namun takdir sudah mengatur semua nya.
Kanayya sudah bersiap seperti biasanya Andra sudah datang lebih dulu dan memainkan ponselnya. "mah," panggil Kanayya. Andra yang mendengar panggilan itu melihat kesumber suara. "sini," pinta Innel yang berada di dapur. "ngapain mah?" raut wajah bingung Kanayya hanya bisa melihat. "andra udah nunggu di ruang tamu semua pernikahan kamu sudah mamah atur mulai dari gedung, catrieng, dll. Sekarang kalian tinggal pilih wedding dress aja," jelas Innel tanpa melihat kearah Kanayya.
"iya mah," pasrah Kanayya. begitu cepat pernikahan yang akan dilangsungkan oleh Kanayya ia saja baru mengenal Andra beberapa hari ini, Kanayya berjalan kearah ruang tamu. "andra kata mamah gue kita ke tempat wedding dress buat beli dress pernikahannya," ucap Kanayya dengan tangan diatas dada. "yaudah yo jalan," pinta Andra dengan raut wajah yang terlihat happy. "kenapa muka lo keliatan seneng banget sih?" amarah Kanayya. "gapapa, seneng aja." senyum Andra. Kanayya sedikit curiga dengan tingkah laku Andra saat ini namun ia tak begitu percaya ucapannya memang dasar pria.
"Apa jangan jangan dia seneng gara gara perjodohan ini dilangsungkan pernikahan nya begitu cepattt ihhh sama aja," ucap Kanayya di dalam hatinya.
Mereka berjalan menuju tempat wedding dress terbaik di Jakarta selama perjalanan Kanayya terus melamun karna memang status dia akan ada dua yaitu seorang istri dan pelajar dan dia ga tau gimana jadi nya jika dia sudah menikah dengan pria yang dia sendiri tak mencintai pria tersebut.
Apa ini yang dinamakan pernikahan di atas kertas hanya ijab kobul saja tanpa ada rasa sayang cinta pada pasangan Kanayya tidak mau itu karna Kanayya tidak mau mempermaikan pernikahan karna jujur Kanayya tak mencintai Andra sekalipun.
"nayya udah sampe."
"nayy?"
"kanayya!!" panggil Andra dengan nada sedikit tinggi mampu membuat lamunan Kanayya hambar begitu saja bagai debu yang bertebangan kemana mana. "apa sih teriak teriak kuping gue panas tau," bentak Kanayya pada Andra.
"udah sampe nay," hembusan nafas kasar Andra telah menjadi jawaban perasaan Andra. "yaudah turun." ucap Kanayya sembari memasuki butiq yang terkenal itu. "selamat datang mas mbak ada yang bisa dibantu?" sapa dan tanya pelayan butiq dengan mengikuti Kanayya dan Andra. "ini mbak mau cari wedding dress yang emang cocok sama tubuh aku aja," pinta Kanayya dengan pandangan kemana mana.
"sini kak ikut saya disini ada satu dress yang cocok banget sama kepribadian kakak kalo boleh tau siapa nama kakaknya?"
"Kanayya, panggil aja Nayya"
"baik kak Nayya gimna mau yang seperti ini?"
Cr: google chrome
"gak deh mba ada yang lain gak?"
"gimana yang ini kak Nayya?"
Cr: google chrome
"gak deh, tapi tunggu itu baguss bangett yang dibelakang nya," pinta Kanayya sembari menunjuk satu dress yang sudah ada satu set dengan hiasan kepalanya
"boleh kak mau coba yang ini?" tanya pelayan tersebut. "iya mbak!" seru Kanayya dengan senang ia senang bukan karna suka dengan pernikahan nya tapi hanya dress nya yang bagus Kanayya mencoba untuk memakai wedding dress yang ia pilih dan saat ia mengaca
Cr: google chrome
"ini saja," pinta Kanayya sembari megoyangkan goyangkan pinggang nya karna bajunya twing..twingg.. "baik mari kekasir kak,"
"tunggu lo setuju gak?" tanya Kanayya pada Andra
"iya."
"by the way mba ada jas cowok nya gak yah sepaket aja ma dress ini,"
"ada ka mau lihat dulu?"
"boleh deh,"
"lo suka gak ka?" tanya Kanayya kepada Andra. "iya nayy itu aja," jawab Andra sambil menganggukan kepalanya. Setelah membeli wedding dress Kanayya pulang kerumah dan kembali kekamar. Malam hari lagi dan lagi Kanayya naik ke lantai atas dan melihat awan hitam dengan bulan sabit 🌙 sungguh bulan yang indah andai saja hidup Kanayya bisa seindah bulan tersebut.
Bisa bebas tanpa perjodohan bisa bebas dari pernikahan yang bahkan ga ada cinta sama sekali dalam pernikahan atau perjodohan itu bener bener melelahkan.
Bersambung...
Kanayya The Series.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanayya The Series | REVISI
Teen Fiction"Ya! setidaknya gue udah ngelakuin yang terbaik selama ini," Dengan tatapan kosong Gadis itu hanya bisa menghirup udara dengan kasar. Dinginnya cuaca membuat 'Kanayya Gabriella' gadis berumur 18 Tahun, yang menduduki bangku SMA kelas 12 merasa sanga...