Chapter 3 ✔

411 59 2
                                    

Hallo..

Typo tandai ya

Happy Reading!!

"Kapan ya bisa dapat keluarga yang normal?"

_Airi_

__________________________________________

Sudah dua tahun sejak Airi mengeluh tentang kehidupannya menjadi anak angkat Uppermoon dua, yang tetap dia simpan dalam pikirannya sendiri.

Aura.

Sekarang Aura sudah tumbuh menjadi anak yang hiperaktif, dia sering mengganggu Douma saat sedang menemui pemuja nya.

Banyak orang yang berkunjung ke kuil Douma terkekeh dan gemas dengan tingkah nakal Aura, mereka terkadang memanjakan nya dengan membawa beberapa makanan. Dango dan Takoyaki adalah kesukaannya.

Seperti saat ini.

"Tou-chan, Au ingin bermain~" seperti nya dia sudah melupakan bahwa dia pernah bertekad untuk membunuh Douma.

Siapa pun tolong ingat kan Aura.

Yah, sudahlah. Setidaknya lebih baik mereka akur, walau hanya sebentar.

"Nanti saja." Jawab Douma menatap Aura dengan sabar.

"Tidak, Au ingin sekarang~ Ayolah tou-chan~"

Douma hanya tersenyun tertekan, seperti nya dia sedikit menyesal merawat Aura.

Ya, sejak dia bersama dengan si kembar, dia sedikit demi sedikit mendapatkan emosi nya. Seperti kata kebanyakan para orang tua, bahwa seseorang pasti akan berubah ketika sudah memiliki anak.

"Au." Panggil Airi yang sedari tadi hanya diam karena dia di seret oleh Aura untuk mengikutinya.

Berbeda dengan Aura, Airi tumbuh menjadi anak yang anggun dan lembut. Dia menyukai bintang-bintang, musik, dan makanan manis, terkadang dia menjadi protektif dengan makanannya.

Jika Aura memiliki tatapan yang ceria dan bersemangat, maka Airi memiliki tatapan yang tenang dan hangat.

"Huft, baiklah aku paham." Sahut Aura menggerutu kesal.

"Gomen tou-chan." Ucap Airi sedikit menunduk, merasa bersalah.

"Hmph." Kemudian Aura pergi meninggalkan Douma dengan menarik tangan Airi untuk ikut bersama nya, dia bahkan tidak repot-repit menatap Douma.

'Kurasa aku merawat mereka dengan cara yang sama, tapi kenapa yang satu nya nggak ada akhlak ya?' kira-kira begitu lah batin Douma yang tertekan, menghadapi sifat kedua putrinya yang bertolak-belakang.

"Nee~ Ai-chan, nyanyikan lagu untuk ku!"

"Umn." Pada akhirnya dia ditenangkan oleh Airi dengan lagunya.

 
 
 
 
 
________

Malam harinya..

Terlihat seorang anak bersurai putih keperakan, ya dia Aura.

Saat ini Aura sedang mengintip Douma yang sedang berbicara dengan seseorang yang familiar baginya, tiba-tiba ada yang menepuk pundak nya membuatnya terkejut.

'EH KUCING BERTELUR!!' batinnya terkejut, kemudian dia melihat kebelakang ternyata Airi lah yang menepuk pundak nya.

"Apa yang sedang kau lakukan Au?" Airi bertanya penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Aura, mengalihkan pandangannya ke arah yang ditatap oleh Aura.

"Lihat itu Ai!" ucap Aura menunjuk kearah Douma yang sedang berbicara dengan seseorang, lebih tepatnya dua orang.

"Oh, bukankah itu Kotoha?"

Flow Change || Kimetsu No YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang