03. Mission

9K 1.1K 26
                                    

Memang benar asrama tahun pertama dan tahun ketiga berbeda. Namun di Ilvermorny Academia untuk kawasan asrama laki-laki dan perempuan di campur, tentu saja tempatnya harus di pisah antara laki-laki dan perempuan.

Ini dilakukan guna mengumpulkan tiap tingkat tidak mengalami kendala ataupun kerepotan.

Tahun pertama dengan cat pintu masuk berwarna merah, tahun kedua dengan cat berwarna biru dan tahun ke tiga dengan cat berwarna hijau.

Jika ditanya apa ada makna dibalik warna pintu cat tersebut, pendiri sekolah atau kepala sekolah pertama yaitu raja Nevilis I menjawab "Tidak ada alasan apapun di balik warnanya, aku hanya iseng-iseng saja. Tapi baguslah kalau kalian penasaran, Bhahaha". Begitulah tanggapannya.

🪴🪴🪴

Kaki mungil tanpa alas kaki itu berjalan menelusuri berbagai semak belukar, mencari-cari dimana keberadaan teman besarnya pergi.

"Luluuu, demna luluuu?" tangan mungilnya membuka semak-semak yang menghalangi jalan, mulut kecilnya tanpa henti memanggil temannya yang bernama 'lulu' dengan tidak fasih.

Sekarang dia menginjak usianya yang 6tahun, dengan fisik seperti usia 3tahun. Kecil, pendek, pipi besar yang akan tumpah, mata biru besar serta rambut pirang yang berkilau terkena cahaya matahari. Sangat menggemaskan.

Akihiko, bocah berusia 6 tahun itu keracunan makanan yang dibawa kakaknya sendiri, Lantara rasa iri dengki karena papanya yang menjadi panutan hidup lebih menyayangi Akihiko ketimbang dirinya yang anak kandung.

Hingga suatu hari ketika papa dan mama nya pergi ke luar kota untuk tugas kantor, dia diminta menjaga adik kecilnya. Alih-alih melindungi dia malah meracuni nya dengan memberikan bubur yang sudah berisi racun makanan.

Kalau dikatakan senang atau tidak, tentu jawabnya senang. Namun fakta tentang adiknya malah membuatnya jatuh ke dalam lubang yang sebenarnya.

Adik yang dia kira anak pungut itu ternyata adalah adik kandungnya sendiri. Ternyata selama 3 tahun ia dititipkan di rumah kakek-neneknya, ia mempunyai adik. Tidak mendapatkan kabar seperti itu membuatnya berfikir bahwa dia tidak memiliki adik, namun beberapa bulan yang lalu papa dan mamanya pulang membawa adik untuk nya. Ia kira yang katanya adik itu adalah anak jalanan kotor, namun ternyata adalah adik kandung sendiri.

Hingga fakta menghujam nya, adik yang dia benci adalah adik kandungnya dan dengan tangannya dia telah meracuni adiknya.

Akihiko kemudian bangun dalam tubuh bayi kecil yang tengah di gendong oleh seorang lelaki berparas tampan dengan rambut merah panjangnya dan balutan kimono putih bersih.

Mata tajam dengan warna mata emas menyala lah yang pertama kali ia lihat. Dan sekarang dia tau, orang yang menggendongnya dulu adalah kakeknya. Dia seorang Raja.

Kakeknya mengajarkan banyak hal. Mulai dari sihir, berburu, pengetahuan, obat-obatan, dan cara terbang. Namun kakeknya lupa bahwa ia memiliki cucu seorang Half-Dragon, dia lupa mengajar kan cara berbicara layaknya manusia. Hinga pada usia 5tahun 11 bulan ia baru mengajarkan pada cucunya cara manusia berbicara.

"E-than jangan pergi jauh-jauh, kakek capek mencari tubuh cebol mu itu!"

"Takek da dayan, da sah byang E-tan eboy uwluuu" omelnya yang lebih kecil pada kakeknya.
Yap kakeknya memang tidak berjalan kaki, kakeknya sekarang sedang membentangkan sayap merah menyala di udara sambil mengawasi cucu kesayangan semua orang ini.

E-than Tyrianne Verlee, seorang bocah pendek berusia 6 tahun dengan tinggi anak usia 3 tahun itu adalah seorang Half-Dragon, cucu dari Galtero Rex Verlee - Raja para ras Dragon.

Dirinya yang merupakan Fire Dragon membuat banyak ras Dragon takut padanya. Dia juga sudah memimpin ras Dragon lebih dari 1000 tahun, namun perawakan dan wajahnya tidak memperlihatkan bahwa dia sudah sangat tua. ck ck ck sangat tidak adil!

Galtero turun ke dalam hutan, namun sebelum ia turun ia melihat ada 2 pria yang tengah memasuki hutan terlarang ini. Hm nostalgia pikirnya, tentu saja dia tau salah satu dari 2 pria itu.

Dengan kecepatan sedang, ia turun kebawah mencari keberadaan cucunya. "Haaah, beginilah kalau dia memakai wujud manusia. Sangat pendek hingga tidak terlihat. Bahkan lebih pendek dari kucing, dasar cucu cebol!"

Ketika sedang menggerutu dia tidak sengaja menemukan batang kayu tumbang yang cocok untuk duduk, capek Galtero tuh.

"E-than, kemarilah! Kakek punya rahasia besar untukmu!" Setelah mendudukkan bokongnya, ia mencari-cari sosok mungil seperti kurcaci tersebut. Namun tidak datang juga. "Kakek punya manisan untukmu, E-than". Dan ya, kali ini mahluk mungil itu berlari, ah ralat- terbang dengan sayap merah terangnya. Lulu pun tak kalah cepat larinya dengan E-than yang terbang.

"Anisan? E-than mauooo" tangan kecilnya terulur dengan apik meminta manisan yang di janjikan sang kakek. Galtero mengusap wajahnya pelan, cucunya memang maniak manisan.

Lihat saja pipinya yang hampir tumpah itu, dasar cucu tidak sadar diri. Ide jahil muncul di benaknya, ia ingin jalan-jalan sendiri tapi harus mengasuh E-than, jadi bagaimana kalau dia menitip E-than pada orang itu? Lagian mereka memiliki darah yang sama.

"Ehem.. E-than pertama-tama kamu harus menyelesaikan misi dari kakek. Coba kamu liat arah jam 3 dalam radius 400m, disana ada beruang yang sedang marah. Dia akan memakan dua pria yang sedang lewat.

Kau kasihan bukan?". Yang kecil hanya mengangguk antusias menunggu kelanjutan kakeknya. "Kasian beruang itu, kalau marah-marah terus nanti dagingnya tidak enak, nah kamu harus bisa bereskan beruang itu, terus minta manisan pada orang yang memakai mantel merah. Ingat m.e.r.a.h! Dan kau harus panggil dia 'Papa', mengerti?

"Eum? Papa?" Ia tidak mengerti, sungguh tidak mengerti. Jadi selama ini dia memiliki papa? E-than yang mengetahui mempunyai papa tentu saja senangnya bukan main, berjingkrak kegirangan. Senyum miring terpatri jelas di wajah tampan Galtero.

Ah, dia tidak sabar menanti liburannya dari mengasuh cucu pendek dan aktifnya.
Dasar kakek sialan!

Galtero berjongkok, menundukkan badannya agar sejajar dengan E-than. Mengusap pelan rambut pirang halus E-than, mencium kedua pipi bulatnya, bibir kecilnya dan terakhir mencium lama kening cucunya yang sangat ia sayangi.

"Hati-hati di jalan E-than. Ingat jangan sampai kau merubah tampilan mu menjadi Dragon di depan manusia, ataupun menampakkan sayap mu di depan manusia. Mengerti?'

"Eum! Eum! E-than meneyltiiii". Anggukan mantap darinya memberikan jawaban bahwa E-than siap bertemu 'Papa' yang ia rindukan di kehidupan ini.

Lagi-lagi Galtero tersenyum, namun bukan senyum miris yang ia sajikan. Ia tersenyum tulus. Tak terasa sudah 6 tahun lamanya ia merawat anak dari putri kesayangannya yang begitu anggun namun juga keras kepala.

"Pakailah tudung ini, kakek akan menemui mu ketika kau benar-benar merindukan kakek. Kakek selalu mengawasi mu E-than, begitu juga dengan Yvonna-san yang selalu mengawasi mu . Kakek menyayangimu, Angel" ucapnya sebelum ia kembali ke wujud Fire Dragon.

"E-than ugaaa, Takek", melambai sampai sosok kakeknya tidak terlihat barulah ia menjalankan misinya dengan berlari pergi ke arah jam 3, diikuti Lulu di belakangnya.

🪴🪴🪴

The Prince of Dragon | ONGOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang