Awal mula pernikahan

361 35 4
                                    

Farah Anindita, seorang gadis berusia 23 tahun yang baru saja bekerja di perusahaan besar belum lama ini. Kini dia sedang makan malam romantis dengan kekasihnya, Reyhan.
Reyhan sendiri bekerja sebagai publik figur. Kadang dia membintangi FTV, atau sinetron, meskipun jarang sekali ia menjadi pemeran utama.

Tiba-tiba saja Reyhan mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah kotak perhiasan kecil berbentuk hati. Saat kotak itu dibuka, terlihatlah sebuah cincin dengan hiasan berlian kecil ditengahnya. Reyhan mengumpulkan uang selama ini untuk menikahi Farah.

"Sayang, kamu mau gak nikah sama aku? Aku tahu saat ini karierku didunia entertainment memang belum bagus. Aku masih menjadi serabutan, pemeran pendukung, tapi aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku akan berjuang keras agar karierku bisa naik. Aku ingin membahagiakanmu."

Kini Reyhan melamar Farah, dia sangat mencintai Farah, karena gadis itu adalah cinta pertamanya sejak SMA dulu.

"Ka ... Kamu serius mau lamar aku?" pelik Farah terkejut.

Farah tidak menyangka dia akan dilamar oleh Reyhan. Padahal mereka saja pacaran belum lama, memang sih Reyhan bilang saat menembaknya dulu, kalau pria itu sudah mencintai Farah sejak mereka masih SMA dulu.

"Serius, Sayang. Tapi kalau kamu gak bersedia, aku akan terima. Aku sadar, saat ini karierku masih di bawah."

Terlihat wajah Reyhan pasrah, dia menerima semua keputusan Farah. Reyhan sebenarnya ingin mengejar karier terlebih dahulu, sampai nanti dia bisa jadi lebih terkenal dan banyak uang. Tapi Reyhan takut jika terlalu lama, nantinya Farah bisa diambil orang.

"Mas, aku bersedia menjadi istrimu. Kita mulai semuanya dari nol, aku akan menemanimu berjuang demi kariermu."

Farah memutuskan untuk menerima lamaran dari Reyhan. Karena di matanya Reyhan adalah sosok lelaki yang baik. Farah juga mencintai Reyhan. Tidak masalah soal ekonomi, dia akan tetap berada di samping Reyhan dan menemaninya dari nol sebagai seorang istri.

"Kamu serius? Alhamdulillah, makasih banyak. Aku janji akan berjuang keras untuk membahagiakanmu. Mungkin sekarang aku tidak bisa membelikan banyak hal untukmu. Tapi nanti jika aku sukses, akan aku berikan apapun yang kamu mau."

"Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu, Mas Reyhan."

"Tapi, apa kamu bersedia tinggal di rumah kecil milikku. Mungkin saat ini aku hanya punya rumah kecil, tapi nanti, aku akan membawamu tinggal di rumah yang besar. Aku akan berusaha dengan keras, aku janji."

"Aku tidak masalah, Mas. Alhamdulillah kamu sudah bisa punya rumah sendiri, kalaupun belum dan seandainya kita harus mengontrak rumah, aku juga tidak keberatan kok. Bagiku, materi bisa dicari bersama-sama. Yang terpenting itu adalah kesetiaan, tanggung jawab, kasih sayang, dan saling memahami satu sama lain."

"Aku ... Aku bersyukur bisa mengenal gadis sebaik dirimu yang mau menerimaku apa adanya. Aku janji tidak akan menyakitimu, aku akan menjadi suami yang baik."

Tangis Reyhan pecah, dia benar-benar terharu saat ini. Bagi Reyhan, Farah terlihat seperti bidadari tak bersayap. Sudah cantik, sederhana, tidak neko-neko, pekerja keras, dan dia begitu baik. Farah mau menerima Reyhan yang bisa dibilang belum mapan.

Setelah hari itu, keduanya mempersiapkan pernikahan sederhana dikediaman Farah. Setelah resmi menikah, Farah dan Reyhan tinggal di rumah milik Reyhan. Sebuah rumah dengan dua kamar, satu ruang tamu sempit, ruang keluarga sempit, dapur, dan kamar mandi. Tapi Farah sangat bersyukur karena suaminya sudah memiliki rumah sendiri.

"Mas, aku mau berangkat kerja dulu yah." Farah berpamitan pada suaminya.

"Aku antar, ya, Sayang. Kebetulan aku mau pergi casting, doakan aku semoga kali ini aku lolos, dan bisa mendapatkan peran yang bagus, kontraknya juga lama."

"Aamiin, Mas, aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Kamu sudah berusaha keras selama ini, berlatih dan mendalami dunia peran. Bahkan kamu juga berlatih menjadi MC, mulai cari-cari endors, aku senang melihatmu bekerja keras. Aku percaya kalau usaha keras itu tidak akan mengkhianati."

"Makasih, Sayang, kamu selalu support aku. Maaf karena selama setengah tahun ini kita menikah, kehidupan kita gini-gini aja. Kadang gajimu malah kepakai buat biaya sehari-hari kita. Maaf aku belum bisa menjadi suami yang baik, aku bahkan tidak becus mencari nafkah."

"Mas, kamu gak boleh ngomong kaya gitu. Kamu udah berusaha dengan keras, tapi memang mungkin belum rejekinya. Udah yuk, anterin aku berangkat kerja."

Reyhan bersyukur sekali bisa menikah dengan Farah. Seseorang yang mau mengerti dirinya, selalu menjadi support sistem untuknya, ketika Reyhan sedih, maka Farah akan menghibur dirinya, menguatkan Reyhan agar bisa kembali semangat menggapai mimpinya. Disaat orangtua Reyhan sendiri meragukannya, bahkan menyuruh Reyhan berhenti dari mimpinya, tapi Farah tetap mendukung Reyhan.

***

Setahun berlalu, pada akhirnya usaha keras Reyhan membuahkan hasil. Dia berhasil mendapatkan peran utama untuk sebuah sinetron baru, garapan PH besar. Bahkan Reyhan akan beradu akting dengan para aktor dan aktris terkenal, yang sudah senior. Semua ini tidak lepas dari usaha kerasnya, serta doa dan dukungan dari sang istri.

"Mas, dalam rangka apa kita makan malam di luar begini? Ini kan restoran cukup mahal, apa gak sayang uangnya?" tanya Farah keheranan saat suaminya membawa dia makan malam romantis di restoran mewah.

"Sayang, aku ada kabar baik."

Wajah Reyhan terlihat cerah saat ini, membuat Farah bertanya-tanya kabar baik apa yang datang.

"Alhamdulillah, aku keterima main sinetron baru, dan aku jadi pemeran utama prianya. Kamu tahu gak, sinetron ini garapan dari PH terkenal, dan pemain-pemainnya juga aktor dan aktris yang sudah punya nama. Aku gak nyangka bisa dapat peran utama pria, dan disandingkan dengan mereka."

"MasyaAllah, Alhamdulillah. Aku seneng banget dengernya, Mas. Akhirnya Allah menjawab doa-doa kita, dan usaha kerasmu membuahkan hasil. Selamat, Mas!" pekik Farah senang bukan main.

Farah sampai menitikkan air mata bahagia mendengar kabar ini.

"Makasih banyak, Sayang. Selama ini kamu sudah sangat sabar menemaniku dari nol. Kamu bahkan tidak menyerah ketika hidup susah denganku, kamu selalu menyemangati aku dalam mengejar mimpiku. Aku sangat bersyukur memiliki istri sebaik dirimu. Kamu benar-benar bidadari tak bersayap yang Allah kirimkan untukku."

"Sama-sama, Mas. Itu sudah tugasku sebagai seorang istri, sekarang kamu harus tetap semangat, tunjukan yang terbaik. Ini adalah kesempatan emas yang tidak datang dua kali." Farah menyemangati suaminya.

"Iya, Sayang, pasti. Meskipun aku minder karena lawan mainku itu Gea Vallentina. Kamu tahu kan, dia sejak kecil sudah menjadi aktris ternama. Bahkan dia selalu jadi peran utama setiap membintangi sinetron."

Terlihat Reyhan gugup, lawan mainnya adalah aktris yang sudah melalang buana namanya, karena sejak kecil sudah main film.

"Jangan pesimis gitu dong, Mas. Justru kapan lagi kamu main sama bintang besar seperti Gea. Kamu harus membuktikan kemampuanmu."

"Iya, Sayang, aku akan berjuang. Semoga namaku semakin dikenal lewat sinetron ini. Semoga sinetronnya mendapatkan rating bagus, diminati banyak orang, dan komtrakku bisa panjang."

"Aamiin, Mas."

Setelah itu mereka kembali melanjutkan makan malam romantis.

Perjodohan Netizen Membawa Petaka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang