"Silahkan kak, anda ingin berkonsultasi atau ada keperluan lain?".
Sang suster keheranan melihat pria yang terlihat sangat muda itu terlihat gelisah. Ia mondar-mandir dan menggaruk tengkuk belakangan nya.
"Aduh mbak, saya bingung. Teman saya ini menunjukkan gerak gerik aneh semenjak seminggu lalu. Jadi saya harus bagaimana ya?". Tanya pria itu.
"Ahh, lebih baik kakak langsung membawa teman anda berkonsultasi. Ditakutkan ada sesuatu yang bermasalah". Jawab perawat itu ramah.
"Makasih mbak sarannya, besok saya bawa teman saya kesini". Dengan senyum manis, pria itu berterima kasih.
Pria itu pun berjalan menuju pintu keluar.
Tapi tiba-tiba ia berhenti.
"Eh bentar mbak".
"Iya kak?".
"Toilet dimana ya? Hehe". Tanya nya sambil meringis kecil.
"Ahahaha, anda bisa lihat lorong sebelah sana? Anda tinggal lurus terus sampai ujung, lalu belok kanan, jalan sedikit terus belok kiri". Jelasnya.
" Terimakasih lagi mbak, maaf jadi ngerepotin ".
" Gak papa kok, kalau ada yang ditanyakan lagi bisa tanya ke saya. Saya ada di ruang nomor 13 disebelah sana. Saya pamit undur diri ya". Perawat itu berjalan menjauh.
Pria itu pun segera berjalan menuju toilet.
"Tadi tuh katanya belok kanan kan ya". Pria itu bergumam sendiri.
Rumah sakit cukup ramai dan tidak ada yang mencurigakan. Pria itu berjalan sedikit agak cepat sambil melihat lihat sekitar, tetapi ia mencoba untuk tidak terlihat mencurigakan.
Ia masuk ke salah satu bilik toilet. Sebenernya gak ngapa ngapain sih, biar dicctv gak keliatan bohong gitu.
Setelah itu ia keluar dari toilet.
Saat pria itu berjalan ingin keluar dari rumah sakit, ia melihat seseorang yang ia kenal. Ia pun menghamprinya dengan tergesa-gesa.
"DO-DOKTER!!". Ucapnya agak keras.
Dokter itu menoleh dengan wajah bingung nya.
" Iya, ada keperluan apa dengan saya? ".
" A-aa ah-em ma-maaf saya terlalu gugup. S-saya penggemar berat anda dokter park". Ucap pria itu dengan semangat.
"Aaa astaga ahahah ternyata penggemar saya. Apakah saya se terkenal itu? ". Tanya dokter park sambil tertawa kecil.
" Ya! Tentu saja, aduh sial aku gak bawa kertas dan pulpen".
"Apakah anda ingin tanda tangan saya?". Tanya dokter.
" Emm ya, tapi saya tidak membawa kertas". Ucapnya sedih.
"AH TAK APA, BISAKAH ANDA MENANDATANGANI SAPU TANGAN SAYA??? ". Mata pria itu terlihat berbinar.
"Ah baiklah". Dokter park mulai menandatangani sapu tangan milik pria itu. Sedangkan pria itu terlihat senyum senyum sendiri, sepertinya ia memang benar-benar menyukai dokter park.
" Aaa Terima kasih, aku tidak akan mencucinya dan akan memajang nya ". Ucapnya bangga.
" Tidak usah berlebihan ". Ucap dokter.
" Tapi ini kesempatan langka :(. Oh iya, saya tidak enak hanya meminta tanda tangan saja. Apakah anda ingin menerima gantungan kunci milik saya?". Ia menyodorkan sebuah gantungan kunci yang terbilang lucu. Berbentuk kelinci yang sedang membawa wortel.
"Baiklah, Terima kasih ya. Tapi maaf saya sibuk, saya pamit". Ucap dokter.
" Ah iya maaf menggangu waktu anda. Terima kasih juga dokter ". Ucap pria itu sambil memamerkan gigi putihnya.
Dokter itu pun menjauh. Setelahnya, pria itu menatap CCTV yang dekat dengannya, batuk dua kali lalu langsung pergi.
Sedangkan itu, beberapa pemuda yang fokus menonton layar yang menyala itu bersorak gembira.
" BERHASIL YUHUUUUU NGUEHEHEHEHE"
"HYAHAYAHHAHAHAHHAHUHAUAUAHAYUAHA"
"Si baejin pinter juga aktingnya, kagum gue".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.JYAHAHAHHA GUA BALIK
TAPI KEKNYA GAK ADA YANG KANGEN
┌(˵༎ຶ ل͟ ༎ຶ˵)┐Minggu
02/10/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
◣Rεvεlαrε◥(02)/SlowUpdate/
Fanfiction••✲ΟΟline✲•• ❝Keadaan dimana mereka semua menjadi―.❞ "MAMAK ANAKMU JADI DETEKTIF DADAKAN" ∴∵∴∵∴∵∴∵∴∵∴∵∴∵∴∵∴∵ Kelanjutan dari Revelare 01 ⇛❨Happy reading❩⇚