#. 05

529 85 10
                                    

Saat ini, kepala Cale dipenuhi tanda tanya besar. Dia benar-benar tidak mengetahui situasi saat ini.

Ada orang asing datang menghampiri mereka saat setelah mereka sampai di gedung asrama.

Kim Yoojin bertanya kepada adiknya yang datang menghampiri mereka.

"Hyung, kau tidak terluka?"

"Tentu saja tidak. Lalu, apa yang membawamu kemari?"

"Ku dengar, kalian membawa pulang Cale."

"Oh, benar. Kami membawanya pulang."

Seolah mengetahui bahwa Cale sedang kebingungan, Lee Kiyoung kemudian berbisik,"Dia Han Yoohyun, adiknya Yoojin hyung. Dia juga temanmu."

Adik Yoojin? Seorang teman?

Dimata Cale, perbandingan kakak beradik itu terlihat sangat jauh. Apalagi perbedaan sikap mereka.

"Kau pasti berpikir sama, perbandingan keduanya sangatlah besar." Bisik Lee Kiyoung.

Cale hanya mengangguk sebagai tanda setuju.

"Ada satu hal lagi yang harus ku beri tahu."

"Apa itu?"

"Kalian.. emm, kurasa sebelum.. kamu dan Yoohyun sedang mengalami perselisihan dan bertengkar hebat."

"Eh.." Dia sedikit kaget mendengarnya, namun dia langsung menutup mulutnya setelah mengetahuinya.

Apakah tubuh yang sedang dia rasuki ini mempunyai perselisihan dengan pria yang bernama Han Yoohyun itu.

Dan juga, apa alasannya? Apakah Cale memintanya untuk balas dendam kepadanya atau apa.

Ketika dia memiliki banyak pertanyaan di kepalanya, tanpa sengaja dia bertatap mata dengan Yoohyun.

Deg

Tatapan mata Yoohyun terlihat teduh, ada perasaan yang menyedihkan ketika dia menatapnya.

'Apa-apaan?'

Kenapa dia merasa tidak nyaman, Cale langsung memalingkan wajahnya.

"Ayo masuk. Kita harus memberikan waktu agar Cale bisa beristirahat."

"Ya, ayo. Jika tidak mungkin saja dia akan pingsan. Lihat saja kulitnya yang pucat itu."

Semua orang setuju dan langsung masuk untuk membiarkan Cale memiliki waktu untuk beristirahat dan memulihkan ingatannya.

Namun, saat mereka mengajak Cale masuk, Cale bisa merasakan tatapan Han Yoohyun kepadanya.

Tentu saja Cale berusaha mengabaikannya, yang terpenting sekarang dia harus mencari informasi tentang siapa itu Kim Cale.

***


"Ini dia. Selamat datang kembali di Moon Star, Cale."

Kim Woojin, manager mereka membuka pintu dan memberikan sambutan kepada Cale.

Setelah Cale memasuki apartemen, beberapa potong kenangan pemilik tubuhnya muncul.

"Kemana saja kamu?" Sebuah teriakan di lontarkan Kim Gongja kepada Cale yang berdiri diam didepan pintu masuk dengan keadaan basah kuyup.

"Apa kamu tahu bahwa kami begitu mengkhawatirkan mu karena tidak kembali?"

Kali ini Han Yoojin, yang biasanya menampilkan sikap lembut layaknya seorang ibu itu bisa membuat ekspresi wajah marah.

Bukan hanya Han Yoojin saja yang marah, tetapi semuanya.

"Kenapa kalian peduli." Cale berucap lirih dengan nada sinis dan menyedihkan.

Setelah semua itu, yang tersisa hanyalah keheningan.

Mereka hanya terdiam menatap Cale yang membalik punggungnya tanpa melanjutkan kata-katanya.

Ingatan kabur itu muncul perlahan dan membuatnya berhenti sejenak sambil menunduk.

Kepalanya mendadak pusing.

"Hey, ada apa? Apa kau merasa sakit di suatu tempat?" Kim Dokja mengulurkan tangannya karena khawatir ketika Cale tiba-tiba terdiam sambil menundukkan kepalanya.

"Tidak ada." Cale menepis tangan Kim Dokja.

Kim Dokja tersenyum kecut melihat perlakuan Cale kepadanya.

Kim Dokja bisa memahaminya.

Dari awal, Cale memang menutup diri dan tidak ingin dekat dengan mereka. Perilakunya tidak berubah walaupun dia kehilangan ingatannya.

Setidaknya mereka harus bersyukur. Lagipula, sikap acuh tak acuh milik Cale itu sedikit melunak.

Karena itulah, mereka bersumpah akan menjaga Cale dan membuatnya nyaman bersama mereka, agar Cale tidak perlu bersikap dingin dan acuh tak acuh lagi.

Mereka akan menghibur Cale yang paling menderita dari perjalanan yang tidak diinginkan itu.

"Sekali lagi, aku akan memberitahumu, Cale. Kamu adalah anggota termuda di Moon Star, dan di sinilah tempat kamu tinggal."

Cale mulai memperhatikan ke sekeliling. Tempat yang muncul di kepalanya adalah tempat ini, namun suasananya sedikit berbeda. Lalu, matanya berhenti memperhatikan sebuah pintu.

Semua orang tahu kemana arah mata Cale tertuju.

"Ehem.. itu adalah kamar mu. Kami sedikit mengubah suasananya." Kim Woojin terbatuk kecil dan segera menjelaskan.

Sebuah pintu coklat biasa di beri hiasan yang sedikit mencolok, coretan yang bertuliskan 'Kim Cale' tertempel di sana.

"Karena lucu, kami menempelkannya di sana."

"T-tentu saja, sedikit mengubah suasana haha.."

"Haha.. Walaupun sedikit alay, mengubah suasana itu penting."

Mereka tertawa canggung ketika mereka melihat pintu kamar Cale yang mereka hias dengan mencolok.

Tentu saja mereka tertawa canggung karena takut Cale akan marah karena mengubah suasana kamarnya menjadi taman kanak-kanak.

Namun, Cale tidak marah dan hanya berkata, "emm.. selera yang unik."

To be continued

Akhirnya book ini published kembali dengan bab baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Menjadi Idol [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang