Aku menatap langit-langit di atas ku, ini pastinya rumah sakit. Apakah aku tengah dirawat di rumah sakit.
Oh.. kepala ku terasa sakit. Apa ini efek dari kecelakaan? Aku melihat bayangan orang-orang disekitar ku. Pandanganku sedikit kabur dan aku mulai mengedipkan mata beberapa kali agar penglihatan ku membaik.
Tapi saat pandanganku mulai terlihat jelas, yang aku lihat adalah wajah dari orang-orang yang tidak ku kenal.
Aku mencoba memejamkan mataku kembali dan berharap bahwa aku belum bangun dari mimpiku. Tapi saat itu, aku menyadari bahwa ini bukan mimpi.
Aku punya firasat bahwa masih ada sesuatu yang salah.
Pada saat berikutnya, seorang pria memeluk ku sambil menangis, dan pria lainnya menatap ku dengan cemas.
"Hei, bajingan. Kenapa kamu melakukan ini.Jangan membodohi kami lagi, sialan. Apakah kamu tidak tahu betapa kami mencemaskan mu, hah?"
Perasaan dipeluk pria asing dengan kata-kata yang tidak aku mengerti, apakah itu sebuah kutukan atau kekhawatiran? Yang jelas itu tidak menyenangkan.
Ya, cukup luar biasa ketika kamu bangun langsung mendapatkan sebuah umpatan begitu saja.
Hey, aku masih belum sadar dan masih kelelahan. Tapi kenapa pria ini masih memelukku sambil menangis.
Ugh.. ini sesak bodoh.
Aku mendorong tubuhnya sedikit, lalu dia menatapku dengan mata sedihnya.
"Kenapa kamu tidak bicara? Katakan sesuatu! Apakah ada yang salah? Kenapa kamu sangat jahat?"
Apa-apaan yang pria ini ucapkan? Kata-katanya begitu ugal-ugalan, tidak cocok dengan ekspresi wajah yang lembut. Walaupun begitu, pandangan nya seolah senang melihatku.
"Hentikan Gongja, Cale baru saja bangun."
"Benar, lihatlah ekspresi Cale, jelas itu adalah ekspresi kesakitan."
Pria yang memelukku akhirnya melepaskan pelukannya. Akhirnya aku bisa bernafas bebas, sialan kenapa dia memelukku begitu erat? Apakah dia ingin aku mati kehabisan nafas hah?
Aku menyandarkan kepalaku di pinggir ranjang. Aku mengambil nafas pelan. Aku hampir saja mati lemas karena kehabisan nafas.
Tapi, siapa orang-orang ini? Ketika aku melihat ke sekeliling, aku hanya menemukan 4 pria yang mengelilingi tempat tidurku.
Ada pria yang memelukku dengan kata-kata yang menjengkelkan, lalu pria di sebelahnya yang memiliki ekspresi lembut, menepuk-nepuk punggungnya seolah-olah menenangkannya. Pria tinggi di sebelahnya memiliki wajah tanpa ekspresi yang agak menjengkelkan, lalu yang terakhir adalah pria yang menggenggam tangan ku erat-erat sambil menatapku dengan mata anak anjing.
Singkatnya, mereka adalah orang asing.
"Kau tahu, Gongja benar-benar kacau saat mendengar kabar kecelakaan mu. Bahkan dia yang paling sering menangis."
"Apa? Itu tidak benar. Berhenti mengatakan omong kosong, Cumi-cumi."
"Aku mengatakan yang sebenarnya tuh.."
"Jika kau mengatakan omong kosong lainnya, aku akan membunuhmu, Kim Dokja."
"Kim Gongja adalah orang yang paling mengkhawatirkan mu, Cale. Bahkan dia tidak makan dan terus menempel padamu dan bersikeras ingin menjagamu."
"Kapan aku melakukan hal itu?"
Ketika aku ingin bersuara, rasanya agak berat. Jadi aku menyentuh leherku, tapi kenapa kulitku terasa lembut?
"Apakah kamu butuh air?"
Tanpa sadar, aku menganggukkan kepalaku, karena kurasa aku sedang haus. Aku masih melihat pertengkaran dua pria itu, mereka terlihat seperti kucing dan anjing.
Aku menerima air dari pria tanpa ekspresi tadi, aku segera mengambil gelas dan meminumnya sampai habis, lalu menaruhnya di atas meja dekat ranjang.
"Cale, apakah kamu merasakan sakit di suatu tempat?"
"Siapa Cale?"
"Hah?"
"Dan siapa kalian?"
"Hey, Cale, apa kamu sudah gila?"
"Aku pikir, tidak. Tapi kenapa kamu berbicara kasar kepadaku?"
Semua orang yang menatapku terkejut. Itu adalah reaksi yang wajar bagi ku, karena saat ini aku juga tidak tahu dimana aku berada.
"Cale, apakah kamu benar-benar tidak ingat apa-apa?"
"......"
"Tenang saja, itu mungkin karena kamu baru saja bangun dari kecelakaan yang menimpamu seminggu yang lalu. Mungkin ini efek nya.."
Aku melihat pria itu menjelaskan dengan nada suara yang lembut, walaupun ekspresi wajahnya tidak. Lalu, pria itu keluar dan berkata bahwa dia akan memanggil dokter.
Menghela nafas kasar.
Seharusnya aku tidak berada disini. Aku harus cepat kembali dan menyelesaikan masalah transaksi penting yangㅡ
Tunggu!
Bukankah aku mengalami kecelakaan?
Aku pikir kalau kakiku cacat itu tidak masalah. Tapi... Kenapa aku merasa kalau kakiku masih utuh? Bukankah saat kecelakaan kakiku terjepit dan mengalami patah.
Aku tadi tidak merasakan apa-apa, tapi sekarang aku merasakan kakiku seperti berdenyut sakit.
Dengan cepat aku menyibakkan selimut yang menutupi tubuhku. Setelah aku melihatnya, aku merasa shock.
"....."
Ada apa dengan kakiku? Kenapa kurus kering begini?
Kalau dipikir-pikir lagi, bukankah tubuh ku juga terasa berbeda. Jari-jari putih dan kurus. Lalu, suara yang aku keluarkan sedikit bernada lembut.
Apa ini?
"Ada apa dengan mu?"
Aku bergegas turun dari tempat tidur dan mencari sesuatu.
Ah, itu toilet.
Aku segera membuka pintu dan melihat kearah cermin.
"Hah...."
Wajah dan kulit putih, mata yang indah, hidung mancung, dan bibir sedikit montok. Itu nampak seperti keindahan yang bukan berasal dari dunia ini.
"Oh, sialan..."
Aku tidak tahu siapa wajah ini, yang jelas ini bukan milikku.
Aku merasa frustasi tentang hal ini.
Pria di depanku, tidak sekarang dia adalah aku.
TBC/UNPUB
Mau di lanjut atau berhenti di sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Menjadi Idol [ HIATUS ]
Fanfiction『 - !¡ 𝐒𝐑𝐎𝐑𝐘 ::::: 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 !¡ - 』 ⎙ ᴄʀᴏssᴏᴠᴇʀ ʟɪɴᴛᴀs ᴍᴀɴʜᴡᴀ Kim Rok Soo, seorang mafia tiba-tiba saja merasuki tubuh seorang idol setelah mengalami kecelakaan. Dia harus menjalani kehidupan baru dengan segala hal yang tidak biasa. Di...