Episode 5

7 2 0
                                    

***

Jimin duduk dikursi pantai dan menyilangkan kedua kakinya
"Berhenti bercanda, berikan aku pulpen dan kertas" Perintah jimi kepada sekretaris cha

Tak lama sekretaris cha datang membawa pulpen dan kertas, dan langsung memberikannya kepada jimin

"Siapa Namamu Tadi? Y/n? Kalung apa yang kau beli? " Tanyanya sambil mentanda tangani kertas itu

"Apa Kau Bawa Ponsel? Kita Juga Bisa Berfoto Bersama" Jelas jimin yang mengira kamu adalah pengemarnya

"Ponsel? Apa Itu Ponsel?"

"Jika Tidak ada, Pergilah, aku sangat sibuk, tidak punya Waktu Untuk Pengemar Berlebihan seperti Ini" Ucap jimin dingin

Kamu benar benar bingung dengan ucapan jimin, pengemar apa? Ponsel apa? Kamu sama sekali tidak mengerti dengan ucapan jimin

"Aku harus berkerja, hoodie itu aku hadiahkan untukmu" Jimin melangkah pergi setelah mengatakan itu, kamu ingin mengejarnya namun ditahan oleh bawahan jimin, hingga akhirnya kalian terpisah disana

Sesampainya dirumah mewah jimin, jimin sedang duduk menggunakan piyama nya didepan perapian rumahnya, sambil meneguk secangkir coklat panas

"Yaa.. 7 tahun yang lalu saat aku terjebak di sebuah pulau, apakah ada seseorang disana? " Tanya jimin ke sekretaris cha yang sedang berdiri di belakangnya

"Aku ingat sekali tuan, disana hanya ada tuan sendiri" Jawab sekretaris chacha,  karena memang saat itu sekretaris cha tidak melihat ada siapa siapa disana kecuali jimin

Jimin menaruh coklat panasnya dimeja
"Sungguh? Aku seperti banyak  Melupakan Sesuatu" Jelas jimin

"Kejadian itu juga sudah lama sekali tuan, apakah tidak baiknya tuan lupakan saja? " Ucap sekretaris cha yang tidak ingin tuannya khawatir

"Kau benar, kerja bagus hari ini, kau pulang dan istirahatlah" Perintah jimin

"Kalau begitu, tuan selamat istirahat, saya pulang dulu" Setelah mengatakan itu sekretaris cha akhirnya pergi namun jimin masih termenung didepan perapian rumahnya

Sementara itu, dipantai Kamu masih duduk dipinggir pantai sambil melempar kerikil kerikil kecil ke dalam pantai

"Manusia memang memiliki kadar sombong yang sangat tinggi! " Kesalmu sambil terus melempar kerikil

"Manusia Memang Begitu, Mereka Berlomba Lomba Menjadi Nomor satu hingga lupa menghargai orang lain" Sambung si burung kecil biru

Lagi lagi kamu kaget dengar kemunculan burung kecil
"Kau mengikutiku?! Kenapa kau ada dimana mana! " Teriakmu yang semakin kesal

Burung kecil terbang kebahumu
"Aku akan bersamamu sampai kau mendapatkan hati manusia itu, kau bahkan memberikan kesan buruk dengan berlari tanpa busana" Jelas burung kecil

Kamu sadar dengan ucapan burung kecil dan ingin menghampiri jimin lagi namun burung kecil menahan tindakanmu

"Untuk malam ini, istirahat lah kita cari dia besok" Jelas burung kecil, kamu mengangguk mengerti dan menuju pondok kecil dipantai untuk beristirahat

****

Langit gelap telah pergi dan berganti dengan matahari pagi, Dirumah mewah jimin, jimin baru saja bangun dari tidurnya dan sekretaris cha sudah ada disana untuk membangunkan jimin

"Bagaimana Data hari? Lancar? " Tanya jimin dengan masih keadaan ngantuk yang perlahan lahan bangun

"Kami sudah berkonsultasi dengan pihak manajement, katanya pengemar ingin tuan dan pasangan tuan menjadi model untuk kalung tuan" Jelas sekretaris cha

"Apa Perlu aku Carikan Model tuan? " Tanya sekretaris cha

Jimin mengeleng dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah beberapa saat dia keluar dengan membawa handuk dan rambut yang basah

"Untuk itu aku akan cari solusinya" Ucap jimin sambil mengelap rambut basahnya

***

Sementara itu di sebuah mall terkenal, kamu mengambil semua baju yang kamu sukai dan kamu masukan ke troli belanjaanmu

"Aku Menyukai itu, ayo kita Ambil Itu" Ucapmu ke burung kecil yang ada didalam tasmu

"Tidak bisa, kita harus memiliki mata uang agar bisa bertukar barang" Jelas burung kecil

"Mutiara? Apakah Bisa? " Tanyamu sambil menunjukan mutiara yang kamu hasilkan dari airmatamu

Dikasir
Kamu memberikan mutiara itu kepada kasir, namun kasir itu tidak bisa menerima mutiara itu, dia hanya menerima tunai dan kartu

Tiba tiba seorang pria bertopi dan memakai masker hitam menghampiri kalian,

"Permisi, Apa Aku Boleh Melihat Mutiaramu? " Tanyanya

"Tentu saja" Kamu memberikan salah satu mutiaramu kepada pria itu, dan pria itu mengeluarkan sebuah kaca pembesar dan mengamati mutiara yang kamu berikan padanya

"Aku akan membayar tagihanmu, Aku akan Membawa mutiara ini" Dia berlalu pergi setelah membayar tagihanmu tanpa mengatakan apapun lagi

"Ayo Pergi Dari sini, sebelum dia berubah pikiran" Ucap burung kecil, lalu kamu mengikutinya dan pergi dari sana

Next

Dibawah Langit Yang SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang