chapter 3

603 133 8
                                    




Chaeyoung memasuki pekarangan rumah. Namun langkahnya terhenti saat melihat mobil yang tidak asing terparkir di halaman .

Chaeyoung mengelilingi mobil sedan itu,ingin memastikan sesuatu.

"Hmm gak salah lagi" ujarnya lalu sedikit berlari kedalam rumah.






"Terima kasih Nak,sudah menyempatkan diri datang kesini" tutur ibu panti diiringi senyuman.

Wanita itu ikut tersenyum,seraya meletakkan kembali cangkir yang berisi teh di atas meja.

"Sama-sama ibu,saya senang melakukan nya"

Perhatian mereka teralih pada sosok Chaeyoung yang berdiri di ambang pintu dengan tangan yang terlipat di dada,memandang sinis pada wanita yang bersetelan hitam di sana.

Kang Seulgi;gadis itu menelusuri wajah Chaeyoung,mencoba mengingat-ingat wajah itu.

"Chaeng,kok kamu udah pulang? Bolos ya?" ibu panti bersuara.

Chaeyoung mendekati sofa. "Nggak kok"

"Terus? tumben pulang cepat"

Seulgi nyimak.

Bahu Chaeyoung terangkat. "Mungkin karena aku anak rajin,anak yang lemah lembut,anak penurut jadi gurunya nyuruh aku pulang cepat hari ini" ucapnya ngasal.

"Beneran?"

"Ya enggak lah" Chaeyoung bergumam pelan yang tentunya ibu panti tidak mendengarnya,bisa-bisa Chaeyoung kena ceramah lagi. Ia hanya menampilkan senyum terbaik nya sebagai balasan.

Biasanya jika ia di depak dari kelas,Chaeyoung akan menghabiskan waktunya dengan berkeliling kota. Sekedar mencari masalah,lalu ia akan pulang jika waktu sekolah selesai. Jadi si ibu tidak curiga.

"Oiya Chaeng kenalin ini nak Seulgi,donatur tetap di panti ini"

Mendengar namanya disebut,bibir Seulgi terangkat kaku melihat tatapan tidak suka anak itu padanya. Ia tidak pernah merasa terintimidasi seperti ini sebelumnya.

"Aku gak pernah lihat dia datang ke sini" ujar Chaeyoung tanpa repot-repot memperkenalkan dirinya.

"Gimana kamu mau liat dia,kamu aja setiap hari gentayangan diluar" ibu panti kembali berucap. Bukan tanpa alasan ibu panti mengatakan itu,setiap Chaeyoung pulang sekolah anak itu hanya akan makan dan menghilang entah kemana. Wanita itu sudah khatam dengan tabiat Chaeyoung.

bibir si tupai maju beberapa centi.

Seulgi menutup mulut menahan tawa,dan itu tak lepas dari mata Chaeyoung.

"Dosa lho bu,ngerosting anak sendiri"

"Kamu nih,sini duduk. Temenin nak Seulgi sebentar,ibu mau kebelakang dulu" wanita paruh baya itu beranjak dari duduknya,meninggalkan perang dingin keduanya. Lebih tepatnya Chaeyoung.

Anak berpipi bak tupai itu duduk di single sofa yang berhadapan dengan Seulgi. Hanya meja yang menjadi penghalang keduanya.

Kaki Chaeyoung terangkat satu keatas sofa,_biar keliatan garang,tapi menggemaskan di mata Seulgi. Setidaknya untuk saat ini

Seulgi meremas tangannya,pandangan Chaeyoung tak pernah lepas darinya. kenapa ia gugup begini? Ia seperti sedang berhadapan dengan dosen killer sekarang.

"Oh jadi ini donatur panti?" Chaeyoung memperhatikan gadis itu dari atas sampai bawah.

"Gaya elit,minta maaf sulit!"

Seulgi menghela nafas gusar. Lebih baik ia mengalah daripada kewarasannya terenggut.

"Oke,aku minta maaf untuk kejadian tadi"

Little Chipmunk 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang